Aku Seorang Pembantu

50 komentar
Owh... Hari ini 17 Agustus ya, itu Hari Kemerdekaan kan, tapi Buatku ga ada yang spesial dari peringatan ini, mungkin aku yang terlalu cuek atau sok ga butuh dengan negara ini, padahal selama ini nginjek tanah siapa, aku berada di mana, AKu tau rasa nasionalismeku amat sangat kurang, ada perasaan tertentu ketika aku memikirkan tentang kemerdekaan.

kemerdekaan yang seperti apa ?

merdeka yang bagaimana ?


Aku rasa dulu aku punya banyak teman "senasib" yang ngga' ada merdeka-merdekanya sama sekali, di kekang, terikat, nurut aturan yang ngga' ada pantes pantesnya sama sekali, apakah itu merdeka ...?

dilarang belajar, melihat keluar pagarpun rasanya sebuah tindakan yang membutuhkan banyak "keberanian", menemui teman/keluarga yang datang hanya di balik pintu, apakah itu juga merdeka..?

hanya berada didalam rumah, Ngepel, nyapu, nyuci, masak, beresin ini beresin itu, setelah semuanya selesai, baru pegang hape sebentar sudah di panggil, kayak lembu yang diiket leher dan di cocok idungnya, ga bisa sedikitpun menghirup dan menikmati sebentar saja kata santai, apakah itu juga di sebut Merdeka ?

apa yang bisa aku banggakan dari kata MERDEKA, apa yang aku dapat dari hari kemerdekaan, jika jiwa ini terikat, kebebasan pun tak pernah di dapat, semuanya terbelenggu hanya demi pekerjaan yang sering dianggap rendah dan tak patut.

Mungkin selama ini aku berfikir..

"apakah begitu memperlakukan seorang pembantu..?"

apakah karena pembantu itu di bayar, lalu seenaknya melakukan tindakan yang dianggap para "BOS" itu benar, seenaknya sendiri memarahi tanpa pernah mendengar sebuah alasan, dan menganggap babu mereka adalah babu, yang harus berada di dalam, di belakang, dan ngga' boleh pandai melebihi majikannya, dan aku menganggapnya itu adalah pemikiran yang bodoh untuk ukuran seorang yang berilmu dan berfikiran luas.

mengapa mereka [yang menjadi BOS dengan tindakan seenaknya sendiri, angkuh dan penuh keegoisan] tak pernah berfikir, bagaimana mungkin mereka di panggil bos jika ga ada Pembantu/bawahan, bagaimana mungkin mereka bisa kekantor dengan memakai baju lusuh tanpa di setrika Pembantu, bagaimana mungkin mereka bisa memakai baju-baju yang seenaknya di lempar kekamar mandi, dan tiba tiba baju itu ada dalam lemari dengan sendirinya dalam keaadan harum dan rapi, apa mereka pikir setan yang melakukannya.

apakah para BOS itu ga punya rasa menyesal, Mengapa tak Berfikir seribu kali untuk siap Kehilangan Seseorang yang bisa di percaya ?, aku rasa mencari seseorang yang bisa dipercaya itu tidaklah mudah, butuh waktu yang panjang untuk itu, butuh waktu yang panjang untuk mengenal kepribadian seseorang, dan aku yakin, jika para BOS itu kehilangan Pembantunya, waktu mereka akan benar benar tersita untuk mencari pembantu yang lain.

mengajarinya lagi, dan aku juga tau, jika semuanya ga berjalan dengan mulus, mereka akan kesal, marah-marah, apakah mereka tak pernah tau, mereka hanya membuang buang waktu yang banyak hanya untuk marah-marah, semuanya hanya pembuangan waktu yang ga' ada pentingnya sama sekali.

Aku tau tak semua orang yang Menjadi BOS seperti itu, dan setelah aku ikut orang sana sini berprofesi sebagai Pembantu/Pembokat/Pembantaian ato apalah namanya, banyak hal yang aku tangkap dari pekerjaanku, saling menghargai, memberikan hak yang seharusnya di dapatkan oleh manusia [Pembantu juga Manusia], saling membutuhkan, mengajari namun tak seenaknya, memberi peraturan namun sewajarnya, dan memberikan kebebasan yang beraturan Wajar.

****
Tulisan ini aku buat menurut pengalamanku sendiri, Pribadiku sendiri, dan yang pernah aku alami, dan aku Ngga' menuduh siapapun. sebelum aku berada di ruangan yang luas ini, sebelum aku menjadi diriku sendiri, sebelum kebebasan itu ada, dan sebelum aku mengenal luasnya dunia dengan ilmu dan pengalaman. akupun tau, bahkan amat sangat tau, sekarang aku tak menganggap penting kemerdekanaan ini, Dengan alasan Apapun! Maafkan aku jika aku memang Egois.

Itu saja, InsyaAllah besok aku mau nulis soal jadi Seorang Pembantu, Karena menjadi pembantu itu juga tergantung Orangnya, Bos yang seperti itu mungkin pernah Trauma kepada pembantunya, tapi bukankah manusia itu berbeda, memiliki sifat yang berbeda, kepribadian yang tak sama ?

kenapa tak memberi sedikit kebebasan setelah saling tau, dan dapat di percaya ?


mana Mungkin aku menggap kemerdekaan ini ada untukku, jika masih saja teman-temanku diluar sana banyak yang mengalami, keangkuhan hanya akan berbuah kebencian, bukankah kebencian itu akan merusak jiwa dengan sempurna, Ma'afkan aku karena telah menulis yang mungkin hanya melihat dari fikiranku sendiri, dan aku tau, hatiku tak penah salah dengan apa yang diinginkannya, InsyaAllah.

Bagaimana Menurutmu ?

kayaknya tulisanku ini emosi banget deh hehe.. tapi jujur dari dalam hatiku yang paling dalam, aku sangat lega menuliskannya, amat sangat lega, Aku Seorang Pembantu, dan itu benar!

Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

50 komentar

  1. Menurutku, apa negara Indonesia sudah merdeka?

    BalasHapus
  2. hihihi.. curhatannya dalem banget tuh kayaknya.

    BalasHapus
  3. merdeka...
    kadang memang susah memaknai kemerdekaan jika raga berada dalam keterkungkungan dan tak adanya kebebasan...
    tapi tau nggak... ada yang lebih penting daripada kemerdekaan jasmani... yaitu kebebasan / kemerdekaan pikiran...
    mungkin orang dapat memenjarakan badan kita, tapi satu hal orang tak akan bisa memenjarakan pikiran kita...
    walau mungkin kita tak dapat mengatakan/menyalurkan apa yang ada dipikiran kita tapi tetap saja kita dapat berpikir, berimajinasi tanpa ada yang mampu mengukungnya...
    hingga nanti pada saatnya, kita dapat mengapresiasikan semuanya dengan segala kebebasan yang diberikan...

    seperti tulisanmu sekarang, bukankah itu salah satu hasil dari ketidak merdekaan yang pernah kamu rasakan tapi karena kamu tetap dapat berpikir dengan bebas jadilah tulisan itu sekarang...

    jadi syukuri ajah... dan pasti ada hikmah dibalik semuanya ^^

    BalasHapus
  4. Salut sama si neng yang satu ini... Berani, jadi tambah ......

    BalasHapus
  5. semoga bos-bos membaca tulisan neng ini jadi sadar bahwa menekan orang itu nggak baik

    BalasHapus
  6. Nengggggggggggg *pengen meluk* :)

    BalasHapus
  7. pembantu juga manusia lho. merdeka !!

    BalasHapus
  8. Gapapa emosi wajar kalau diperlakukan tidak manusiawi. Kata 'Pembantu' kayaknya udah hina ya, padahal tugasnya sama dengan pekerja bidang lain yg disebut karyawan,karyawati/pegawai/asisten dsb.
    Tapi memang tergantung kepribadian sang majikan/atasan, banyak koq majikan yg baik, memperlakukan pembantunya sdh seperti saudaranya sendiri.
    Mdh2an tdk terjadi lg yang spt itu ya nuel, amiin

    BalasHapus
  9. merdeka Nul
    tetep semangat ya ....

    BalasHapus
  10. Mba Fanny : hehehe, iya manusia :P

    Tante : amin.. makasih te :)

    Mas Hoedz : makasih mas :P

    BalasHapus
  11. istri`Q pembantu`Q...,, hahaa...,,
    silahkan dicerna ya....??

    BalasHapus
  12. wah menurutku kemerdekaan yang hakiki memang blum di dapat oleh bangsa ini T_T turut prihatin

    BalasHapus
  13. merdeka nul...
    bantai aja tuh kalau ada majikan seperti itu, bawa kabur aja anaknya ke negeri seberang sambil minta tebusan ratusan juta...

    Ide gila yang muncul gara2 bosen melihat masalah dinegeri ini...ck,ck,ck

    BalasHapus
  14. tetap semangat mbak.. setelah kesulitan pasti ada kemudahan.. insyaAllah..

    BalasHapus
  15. Emang dimana mana jadi bos tuh serba enak.., :D
    catatan: 65tahun sejak pekik merdeka, kita tetap dijajah,kita belum merdeka.

    BalasHapus
  16. just positif thingking to make a beatiful life.

    bener ngga siih..hehe

    BalasHapus
  17. bingung nuel, g bisa berpendapat...
    semoga kedepannya lbh baek aja...

    BalasHapus
  18. Aku iri sama komentar Embun ah..
    jadi tambah.....

    BalasHapus
  19. keluar dari pembantu (pegawai atau sebagainya)menjadi seorang wirausaha supaya merdeka ,bebas tampa ada yang menyuruh dan menegur seperti aku

    kalau ada
    bilang saja siapa lo!!!

    BalasHapus
  20. Krupuk : iya hehe, kamu renyah banget sih, kres kres :D

    Mas Elro : udah di kunyah juga kok :D

    MAs Azzaynal : :), turut prihatin sama siapa nih ?

    Bung Becce : hahaha, ide bagus abang :D

    Saidi : Amin.. trimakasih mas :)

    TRimatra : bagus deh kalo enak!

    Mas Michi : yaps.. bener banget :P

    Mas Roel : ya diem aja mas, hehe, ga usah berpendapat :P, makasih ya..

    Itik : ngapain iri sama embun, tambah opo, cinta ta :">

    Mas Kurniawan : kalau ada, maksudnya gimana :D

    BalasHapus
  21. sabaar.. sabaaaaaaar... suuaaabaaaaaaaar.. ^^

    BalasHapus
  22. merdeka bukanlah bebas tanpa batas, merdeka juga bukanlah alasan untuk melakukan apapun yang kita suka. merdeka adalah sebuah anugerah sekaligus amanah. syukuri anugerah, jalankan amanah. semoga bangsa Indonesia bisa lebih memaknai kemerdekaan lebih dari sekedar aneka lomba, permainan dan hiburan. amin.

    BalasHapus
  23. Ku juga pekerja bawahan looh mba.. gak ubahnya sama aja pesuruh.
    apa aja harus bisa ku kerjain T_T
    dan gajiku tak lebih dari UMR jakarta
    yaa sami mawonlah..

    BalasHapus
  24. semangat ya nuel... mudah2an mereka sadar...

    BalasHapus
  25. Merdeka itu bila kita lepas dari belenggu (seperti belenggu kebodohan dan kefasikan, dll). Bila si Bos masih terbelenggu pikirannya dalam kepicikan, artinya dia belumlah merdeka.

    BalasHapus
  26. kita ini memang pada dasarnya adalah buruh yang berada di bawah structure ( ingat hanya sebatas structure jabatan )para pemilik modal, dan pemilik modal berada dalam kungkungan beban credit dari bank, dan bank sangat berhutang budi dengan manusia - manusia ( nasabah ) macam kita ini. Saya hanya mengingatkan saja bahwa dalam kehidupan manusia, kita tidak bisa menganalogikannya sebagai bentuk dari piramida makanan di kehidupan liar. Kita punya posisi masing - masing kok,....

    Dan mengenai kemerdekaan, selama saya mengartikan merdeka adalah kata yang berkelanjutan dalam rentang waktunya, maka siapa bilang kita kini merdeka ?

    :) kita kembali terjajah, tepatnya setelah orde baru berdiri... :D

    BalasHapus
  27. Salam kenal Inul,

    tulisannya bagus2,kenapa gak dimasukin ke http://kompasiana.com/ aja..bisa nambah pengetahuan, teman, berbagi pengalaman, dan pendapat ..dll

    Salam hangat..kalo ada waktu monggo mampir ke blog aku yach Nul :-)

    BalasHapus
  28. jangan suka merendah dong nyuns...
    apapun profesinya asal ga melanggar hukum tuh baik. apalagi itu profesi yang merdeka dan tidak terjajah protokoler yang memuakan.
    tetap semangat, nyun...

    BalasHapus
  29. BAng Joddie : aku emang dah sabar banget kale abang :P

    Abi : abi bener hehe

    Mba Yusnita : hihiih yang penting happy, salam kenal mba :)

    Ntiems : semangat, dulu itu, sekarang enggak :D

    Bunda Elly : kasian ya hahaha :D

    a haitami : kita emang blom merdeka, di bujui thok haha

    sari : salam kenal mba, nanti di cobe deh gabung disana hehe, trimakasih Info dan kunjungannya mba :)

    BalasHapus
  30. Mas Rawins : :D, aku ga merendah mas, ini kenyataan yang menyenangkan haha ^.^, semangat!!

    BalasHapus
  31. kayaknya uneg-uneg dik Nyun nyun keluar niiih... (jangan emosi dooong, ga baik). roda ini berputar jangan khawatir, semuanya diambil hikmahnya aja. suatu saat dik Nyun nyun bisa diatas jadi BOS.

    btw >>>> ada award niih buat dik nyun nyun, diambil yaaa...? terima kasih, smg sukses selalu.

    Ada tiga perkara yang tergolong musibah yang membinasakan, yaitu (i) Seorang penguasa bila kamu berbuat baik kepadanya, dia tidak mensyukurimu, dan bila kamu berbuat kesalahan dia tidak mengampuni; (2) Tetangga, bila melihat kebaikanmu dia pendam (dirahasiakan / diam saja) tapi bila melihat keburukanmu dia sebarluaskan; (3) Isteri bila berkumpul dia mengganggumu (diantaranya dengan ucapan dan perbuatan yang menyakiti) dan bila kamu pergi (tidak di tempat) dia akan mengkhianatimu. (HR. Ath-Thabrani)

    BalasHapus
  32. Om Harto : ini ga emosi Om haha.. aku lega menulisnya, kalo menggebu nggebu iya nih Om hehe, segera di ambil OM, makasih awardnya, dan trimakasih juga tinggalan Ilmunyam jangan osen main kesini ya Om :)

    BalasHapus
  33. kalo pembantu g dibolehin belajar, itu namanya bener-bener dijajah...

    BalasHapus
  34. Salut dengan keberanian menungkap fakta. Semoga blognya semakin Rame pengunjung...:))

    BalasHapus
  35. Waduh, koq malah kesannya marah2 ya? Kalo bos emang gitu suka mangil2.

    BalasHapus
  36. Hmmm..... gmana ya? menurut penerawangan saya (jiah, emang mama loren apa).... dua jempol deh,... Saya mo nanya, serius mbak prnah jd pebantu? trus bosnya galak? wah coba kalo saya bosnya, saya lamar jadi istri nomor 2.... (hihiihi... mata keranjang mode: on)

    BalasHapus
  37. hmm sebenarnya menjadi pembantu itu tak semengerikan itu inuel
    tapi tergantung majikannya sih
    kadang2 ada pembantu yang majikannya baik eh pembantunya ngelunjak
    pernah aku alami waktu itu punya pembantu ditinggal semalam ke luar kota dia malah bawa pacarnya nginep
    :D

    BalasHapus
  38. kisah yang benar2 nyata di negara kita,,
    miris, hati teriris,.tapi itulah keadaannya..
    :)

    BalasHapus
  39. Nul.., tulisan yang bagus sekali, karena jujur memotret keadaan yang ada.
    Tetap semangat utk maju ya....

    BalasHapus
  40. Insyaallah gak smua majikan/ petinggi spti itu mbak...
    terkadang ktika mereka brada di atas, ingatan bahwa disekitarnya adalah makhluk tuhan menghilang...
    yang ada keegoisan dan tuntutan2...
    insyaallah, jalan yg qt lalui menjadi pembelajaran untuk menjadi manusia yg mempunyai hati

    BalasHapus
  41. merdeka kali ini hanya untuk mereka yang suka korupsi,,,

    BalasHapus
  42. katakanlah kebenaran walaupun pahit

    BalasHapus
  43. enjoy ajah!
    yang penting heppiii...

    BalasHapus
  44. berkunjung kembali maaf kalau ada kesilahan kata karena keegoan,dan kesombongan ku


    mohon maafkan lahir dan batin

    BalasHapus
  45. Hai Nuel apa kabar....kalo aku lebih suka pembantu yang pinter lho....jadi bisa jadi asisten pribadi ne wis ngono ngga nyuruh seenaknya tapi kalo ada apa2 bisa diajak diskusi en curhat. Enak toh...

    BalasHapus
  46. Inul sayang...hidupmu telah merdeka oleh keuletan dan ketegaranmu, hanya satu kata untukmu...KAGUM.

    Dirumahku tak ada yang namanya istilah PEMBANTU tapi kami menyebutnya yang " bantuin " kami, dan mereka kami anggap seperti keluarga kami sendiri...sama rata..

    BalasHapus
  47. Wah, saya baru berkunjung nih. Salam kenal. :)

    Meskipun kesannya mbak sedang menggebu-gebu, tp saya seneng sama gaya penulisan mbak kok. Saya setuju nih mbak, semestinya bos nggak bersikap seolah-olah pembantu itu budak. mereka juga manusia, sama-sama makan nasi. toh di mata Tuhan, kita semua sama. :P

    hmm..meskipun demikian, gak semua bos se-menyebalkan yg mbak bilang. Bos saya dulu (pas magang sih..saya blm kerja soalnya, hehe :P) nggak galak kok, pengertian banget malah.

    Nah, sebaliknya sebagian pembantu juga nggak semuanya baik, ada yg dibaikin dikit udah ngelunjak. Jadi, yaa..nggak bisa generalisasikan juga sih.

    kalau saran saya sih mbak, mbak sabar aja, soalnya saya percaya: sejahat apapun seseorang, kalau kita baikin terus, dia nantinya sadar juga. :)

    Hm..kalau soal merdeka sih, buat saya kita merdeka kok, merdeka buat bermimpi, hihihi.. Hayuk ah bermimpi, mumpung mimpi masih gratis. ;)

    BalasHapus
  48. jangan emosian nyun
    hidup itu penuh perjuangan
    ikhlas menjalani hidup
    akan mendapatkan pahala besar

    ayo senyum

    BalasHapus

Posting Komentar