Aku Mencintaimu, Tapi...

8 komentar
Seperti langit aku ingin menjadi atap yang tak pernah lelah untuk melindungimu, menghujanimu dengan kasih sayang, dan selalu membuatmu menatapku karena indahnya bintang yang tertoreh dalam tubuhku yang semakin senja.

seperti langit aku ingin selalu menjadi tumpahan segala rasamu, engkau menatapku ketika matamu mengemban air mata, engkau melihatku ketika senyumpun tertera di bibir tipismu.

kamu cantik, kamu seperti putri yang selalu kurindukan, memanjakanku dengan ribuan utas cinta yang tak dapat aku jabarkan betapa luas dan lebarnya, beribu-ribu bahkan berjuta-juta kilo meter dari apapun hingga tak berujung.


memandang wajahmu, sirna kegalauan, menikmati senyummu hancur segala keresahan, dan tau kah kamu sayang, engkau membuatku kecanduan.

seperti drugs yang mampu membuat orang melayang, engkau justru obat dari semua kegundahan.

berkacalah jika engkau belum merasakan yang ada dalam hatiku, lihat matamu.. dan biarkan aku menjelaskan bagaimana mata itu mampu mengusik setiap detik waktu yang terlewat sia sia.

lihat bibir mungilmu, biar aku ceritakan bagaimana engkau mampu membuatku tak dapat berhenti bicara, kamu menarik, bahkan sangat membuatku terlena oleh semua ucapan tak penting hingga membuatku ingin terus menyambungnya.

lihat wajahmu, bagaimana mungkin wajah bulet seperti telur itu mampu merubah semua yang ada dalam kehidupanku, jika tanpa kekuatan rasa yang sungguh luar biasa. wajah bulatmu seperti goncangan batin yang terus bergelora, dia ada disana, dia sedang bedendang dalam hatiku, dan engkau terus saja menggulir-gulirkan kebodohan ini dengan arti yang tak tertebus oleh apapun.

dan lihat kerudung itu, aku mencintaimu.. aku mencintaimu..
dan aku akan selalu mencintaimu, engkau anggun, engkau cantik, bahkan engkau bagai bidadari yang sengaja dikirim untuk menemani kesendirian ini, kesendirian yang gak akan pernah terobati oleh apapun kecuali hadirmu dalam hidupku.

tapi kini.. semua penjelasan itu tak dapat ku nikmati dengan keindahan, semuanya hanya mampu bertahan sampi kerongkongan, mencekikku, menyakitiku, bahkan terasa mengantung nyawaku yang hanya tinggal setengah.

cinta ini telah terlarang, langit itu bukan milikmu lagi, mata indahmu bukan milikku lagi, wajah bulatmu yang seperti telurpun bukan untukku lagi, salah apa hamba ya allah..

engkau tak mentakdiran dia yang ada dalam hidupku, engkau tak mentakdirkan dia menjadi calon bidadari surgaku, engkau juga tak mentakdirkan dia sebagai seorang wanita yang hanya tercipta untukku, bidadari itu sungguh bukan milikku.

dia sangat membuatku tak bisa menghentikan kesalahan ini, kelembutannya membuatku selalu tersungkur berada jauh dibawah letak kakinya, semakin dalam hingga aku terkubur oleh kesalahan yang telah kuperbuat. penuh perhatian yang membuatku selalu bergantung dengannya, aku telah kecanduan, perasaan ini sekarang sungguh menyakitkan.

namun lagi lagi aku harus di hadang oleh semuanya, Cinta Ini terlarang Ya allah.. cinta ini sungguh menjadi haram untukku, ku tak sanggup untuk meninggalkan atau dekat dengannya.

"dalam kegalauan kutulis semuanya dengan penuh perasaan, menuangkannnya dalam sebuah rasa yang tak akan pernah tergantikan oleh apapun, aku mencintainya namun aku harus menjauh darinya, semuanya telah berbeda, semuanya telah berubah, tumpahan rasa inipun mungkin gak akan berguna lagi untukku juga untuknya selain kebohongan dan penghiatan hati sendiri"



papa.. papa..
suara itu terus ada ketika aku memikirkanmu, dan cincin ini telah mengikatku. cincin yang seharusnya ada di jari manismu, dan cincin yang seharusnya menyatukan kita namun telah kuberikan kepada orang lain.


maafkan atas ketidak setiaan ini, cinta itu bukan untuk kita, namun satu hal yang nyata dalam hati dan jiwaku.. "Pernah" mencintaimu adalah anugerah untukku. untuk yang terakhir kalinya.. kubisikkan dengan lembut ditelingamu wahai bidadariku.. aku mencintaimu.. aku merindukanmu, namun memilikimu tak mungkin buatku.

Keluarga kecilku atau Kamu ?

andai sebentar saja aku diijinkan untuk egois, akan kuputar ulang kehidupan ini, kan kubuat jalanku sendiri, memilikimu bidadariku. maafkan aku.. penyesalan ini sungguh tak berguna, Hidup Kita telah berbeda dan cinta ini.. cinta ini akan Mulai Kukubur Selamanya.


Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

8 komentar

  1. rangkaian kata yang indah..

    cinta tak memiliki kata tapi. karena cinta mampu membuat tapi menjadi karena...

    BalasHapus
  2. duh jadi sedih saya bacanya! moga tetap semangat...salam kenal and follow u

    BalasHapus
  3. ini fiksi ya?
    bagus ceritanya ;)

    BalasHapus
  4. apik tenan nul tulisanmu iki...

    BalasHapus
  5. mama mama.. pengen maem itu
    #manggi si nuel

    BalasHapus

Posting Komentar