Berbeda

11 komentar
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Aku.. yang selalu bersembunyi di balik perasaan ini, menimang, memperkirakan, diam, membisu, dan yang selalu memikirkan tentang sebuah kehidupan yang tak pernah kutau.

Aku yang selalu membayangkan hidup bersamamu, di pulau terpencil itu, tak seorangpun mengetahui dimana kita, yah.. hanya kita berdua dan selebihnya hanya manusia-manusia yang tak kita kenal ataupun mengenal kita, Asing begitu terasingkan.

Aku.. yang telah tau semua itu akan berakhir tanpa sesuatu, aku yang pernah dan selalu tau angan-angan itu akan hanya menjadi semu, kebohongan yang kuciptakan dalam diriku sendiri dan aku.. aku tak pernah peduli.

***
beberapa kali ia mambulak-balik catatan lamanya, ia tau betul bagaimana ia bisa menaruh hati kepada manusia itu, manusia yang hanya ditemuinya satu kali dalam hidupnya, manusia yang bisa membawa lari dan menyembunyikan hati ini tempat yang tak bisa diambilnya kembali, dan manusia yang membuang jauh kunci kunci pemikiran jiwa, kunci itu telah ia buang entah kemana.

bagaiamana bisa seorang bisa sangat mencintai seorang manusia yang tak pernah ia kenal sebelumnya, tak pernah ia tahu dari mana asalnya, manusia aneh dan manusia yang berbeda hanya dengan sekali pertemuan.

bukan kawan.. ia tak melakukan dosa seperti yang engkau fikirkan, ia tak membuat cinta itu semakin penuh sangat penuh hingga membanjiri seluruh lapisan hati hingga tak ada sedikitpun tempat untuk yang lain. yang membuatnya bisa bertahan dalam sebuah sayang yang sungguh sungguh.

ia seorang yang takut dosa, tak berani macam-macam dengan hukum alam, tak berani macam-macam dengan Azab Tuhan, bahkan ia sangat menjaga benar sebuah keindahan yang dimilikinya, seorang permaisuri untuk dirinya sendiri, dia tahu bagaimana ia harus bersikap.

pagi ini entah... semuanya menyeruak di tempat yang ia dulu berada, disini... dalam ruangan ini, keheningan ini, orang-orang yang sama, kesibukan yang tak pernah berbeda, jalan yang sama, posisi yang tak berubah sedikitpun. ia rindu suasana itu, ia rindu bercengkrama dengan manusia aneh itu, ia sangat rindu untuk berada di depannya dan melihat keunikan-keunikan yang ia milikii.

kawan.. ceritakan kepadaku bagaimana cara mendustai hati, bagaimana membiarkan ia menjadi sendiri, dan bagaiamana ia harus menepis semua rasa dalam hati. apakah kalian juga tahu bagaimana harus menjadi seorang yang berbeda dalam sudut pandang yang tak sama, kehidupan yang lain, suasana lain, atau mungkin dengan tindakan konyol mengobrak-abrik benda-benda utuh ini tak seperti yang dulu, merubah waktu merubah keadaan dengan tak mengijinkannya melihat tempat ini, atau bahkan dengan menukar waktu sebelum ia mengenalnya.

Andai saja dunia ini kosong, seperti yang ia inginkan, tak akan ada kegalauan lain selain memilihnya, tak ada pilihan lain selalin dia, dan tak ada tempat yang lain selain tempatnya.

heh.. sangat mustahil walau hanya sekedar berangan-angan. ia bahkan ingin membuat banyak Kloningan tentang dia, dia, dia. sifatnya.. bagaimana ia tersenyum, kedewasaanya, humornya, keseriusannya, bagaimana ia berbicara, dan bagaimana ia mendengarkan. ia tak mampu melihat sisi buruk sedikitpun, ia telah di butakan dalam sebuah rasa yang Entah.. entah.. dan Entah.. Aku tak tau kawan, ia tak bercerita kepadaku tentang ini, ia tak pernah menceritakan kepadaku bagaimana ia ingin memilikinya.

Dia hanya bilang,

"Rasa ini sungguh terlalu indah.. keindahan yang tak pernah bisa kudeskripsikan dalam tulisan bentuk apapun dan bagaimanapun, dia membuatku pandai berceloteh, pandai merangkum kata, pandai memanjatkan do'a-do'a, pandai mendekatkan aku kepada Tuhan dan dia yang begitu sangat kuinginkan juga pandai membuatku tersenyum dan menangis, kurang apa lagi ?

tapi dia tak pernah merasakan hal yang sama denganku, mungkin dia tak pernah merindukanku, tak pernah menjadi seorang yang melankolis, tak pernah tersenyum, tak pernah dalam keadaan yang baik-baik saja, atau bahkan selalu bingung. dia tak pernah merasakan nyaman seperti yang aku rasakan, dia juga tak pernah bisa bebas ketika sedang bersamaku, itu yang aku fikirkan dan menebak sedikit yang aku tahu tentangnya. mungkin ia sama seperti yang lainnya sementara aku tak mengetahuinya, ia menginginkan dunia sedangkan aku, aku menginginkan sampai Akhirat dapat bersamanya, Indah.. namun tidak untuknya"


Ah rasa.. begitu pelik kawan, jangan kau ceritakan kepadaku lagi tentang cerita basi itu, bantu dia selalu berada dalam keramaian, hanya dengan itu ia bisa melupakannya, walaupun sementara dan akhirnya menjadi terbiasa :).
Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

11 komentar

  1. Makin mantab saja tulisannya saat ini... Melesat bagai burung dalam gambarnya..

    *kalau burungnya terbang :D

    BalasHapus
  2. mbakkk... aku baru di blog..
    boleh minta saran2 n bantuannya ni...
    maaf ya sebelumnya ngerepotin,..

    BalasHapus
  3. gua kagak tau deh mba, masalah hati emang sulit. Huhu.

    Btw, ini cerita asli nih mba?

    BalasHapus
  4. Arief : iya donk ah.. kalo gak asli gak bisa masuk jombloku, dalam artian aku sendiri yang nulis :P

    BalasHapus
  5. big smile for your blog :)

    I already follow u.
    mampir yah mbak :D
    follback apa lg :>

    BalasHapus
  6. Inul gambar 2 burung itu pantas deh kl di taruh di puisiku http://etzcoy.blogspot.com/2011/04/anugerah-terindah.html
    ^_^ehem2 romantisx2 artikel e.....

    BalasHapus
  7. owh, keren tuch.

    Baca blogmu kayak baca majalah the Quibbler, karya keluarga Lovegood. Hehe

    BalasHapus
  8. Wah,wah.. Adek satu ini semakin matang saja tulisannya. Keren..

    Ajari dong *ngarep*

    BalasHapus
  9. Baca postingan ini sambil menikmati santap buka... jdi g konsent maemnya.. haha :D

    nice post Mbak ^^

    BalasHapus

Posting Komentar