Seberapa Baik Diri Saya?

4 komentar
 Manusia! Ya.. tentu saja manusia itu hidup di dunia dengan banyakkk banget ragam, sikap, perilaku, pikiran, budi pekerti dan akalnya. Semuanya memiliki perbedaan yang tak sama satu dengan yang lain. Begitu hebatnya Allah dengan kuasanya menciptakan manusia seisi dunia bahkan di luar dunia dan semua jagad raya ini tanpa kesalahan satupun. Semuanya sempurna tak terteka, jika difikirkan, kita tidak akan mendapat jawaban yang di inginkan.

Saya beberapa hari terakhir sangat mengerti tentang keberadaan manusia di sekitar saya, amm.. paling tidak saya belajar hal baru, sesuatu yang baru, pengalaman yang sungguh luar biasa dan saya gak akan pernah melupakan sampai akhir nanti.

Manusia mempunya sikap, emosi, kemarahan, keinginan, ego dan semuanya yang nangkring di otak itu dengan porsi yang gak sama. Saya yang di nilai sombong, angkuh, congkak, Orang desa, jerawatan, pendek, item, Pembantu, bodoh dan apalah itu sama sekali tidak membuat saya sakit hati. Saya menulis disinipun dengan segala yang saya punya. Pekerjaan saya, Status saya, Hidup saya, dan semuanya tentang saya ada disini tanpa saya tutup-tutupi.

Saya selalu mengakui apa yang menjadi setiap bagian diri saya, sungguh saya sama sekali tidak ingin di pahami siapapun, apalagi orang yang baru saya kenal dan saya tak tau asal usulnya bagaimana, sikapnya seperti apa. Cukup saya tahu, saya pastikan saya tidak pernah menyakiti hati siapapun yang bersikap baik kepada saya.

Kita semua sudah tahu, Selalu ada sebab sebelum akibat terjadi bukan. Selalu ada alasan yang ada sebelum sikap seseorang berubah bukan. Tentu saja jika saya yang melakukannya.. saya akan mengoreksi seberapa baik diri saya ketika saya harus menjudge sikap seseorang yang baru saya kenal. Saya akan mengoreksinya dari diri sendiri. Kenapa ini terjadi, mengapa sampai begini dan kok bisa begini.

Namun nampaknya, orang itu selalu mempunyai ego yang tinggi. Tak mau ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi, yang di anggapnya baik akan selalu menjadi kebaikan dan di contoh, di dukung, di hormati juga di segani. Mereka tak ingin mencari tahu, Kenapa seseorang bersikap seperti ini, Apa benar dia yang benar. Ah.. selama ada maksud yang disembunyi-sembunyikan.. gak akan orang itu tanya, tapi mereka hanya akan memberi jawaban yang menurut mereka benar :).

Terimakasih Ya Allah.. Engkau masih menjaga saya dari orang-orang yang tak pernah mengakui kesalahannya. orang-orang egois. Saya tidak akan menulis apa yang tidak membuat saya merasa kepikiran. Baru kali ini saya merasa sangat tertekan dan takut. Saya berada di lingkungan yang bebas dan orang-orang yang terbuka, orang-orang yang sayang dan mengerti saya, kehidupan saya, bagaimana saya, dan inilah saya.

Saya sama sekali tidak akan peduli dengan apa yang di katakan orang yang gak punya arti apapun dalam hidup saya. Cukup hanya sebagai koreksi diri,  saya memang manusia yang masih harus belajar banyak dari orang lain. Apapun bentuk dan rupa saya, pekerjaan saya, status saya, kehidupan saya. mau kuli, babu, pembantu, sombong, congkak, gak tau diri, gak pernah sekolah, agama yang buruk, jerawatan, hitam sama sekali tidak akan berpengaruh buat saya ketika kata kata itu keluar dari mulut orang yang sama sekali tidak penting untuk saya.

Mari berkoreksi diri, Semua kejadian, akibat, dan apapun yang terjadi kepada kita adalah dari diri kita sendiri. bukan orang lain, Apalagi harus mengolok dan menjelekkan ciptaan Allah.. Siapa yang menciptakan tinggi badan, siapa yang menciptakan warna kulit, siapa yang menciptakan semuanya ?. Orang seperti ini selalu punya jawaban yang melindungi dirinya, gak percaya.. Coba saja sendiri :p.

Kata ibu, saya harus bisa bersikap lebih baik kepada orang lain, hormatin orang lain, hargai perasaan orang lain, karena menyakiti hati orang lain itu sulit untuk menyembuhkannya, didalam sini lukanya, tak terlihat namun.. Sangat sulit hilangnya. Demi Allah sangat sulit hilangnya..

Dan kata ibu saya.. jangan jadi orang pendendam apalagi harus menjelek-jelekkan orang lain. Gak seharusnya kejelekan di balas dengan perlakuan yang sama, Semoga Allah membuka pintu-pintu hati yang kurang beruntung. Saya masih punya Allah, Orang tua dan sahabat yang jauh lebih tau tentang saya. Saya tak takut apapun tentang adanya balasan. Semua pasti ada balasannya, dan saya tidak pernah meragukan hal itu :). Dan diam bukan berarti kalah atau salah. Diam adalah jawaban yang pantas untuk sikap yang seperti ini, hanya itu sih hehe..

Alhamdulillah.. tulisan tanpa kepalsuan seperti apa yang mereka katakan! Saya selalu berusaha jujur kepada diri saya sendiri, silahkan bilang apapun yang ingin di ucapkan, selama saya masih menguasai diri saya dalam lingkup kebaikan dan saya merasa benar atas koreksi orang lain, saya tidak akan membuka mulut kepada orang lain, karena dengan begitu sama saja saya menjelekkan diri saya sendiri.
Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

4 komentar

  1. baik atau buruknya seseorang bukan dilihat dari fisiknya,,, tapi bagaimana jiwa dan pikiran dari seseorang membawa dirinya... Sebaik2nya fisik seseorang, jika jiwanya tidak membawanya dengan baik, pasti juga tidak akan pernah dinilai baik...

    BalasHapus
  2. saya masih belum bisa jujur ama diri sendiri..
    cenderung maksain.. X'(

    BalasHapus
  3. terbuka, jujur, apa adanya adalah sifat manusia. Be yourself! :)

    BalasHapus

Posting Komentar