Em A El U

12 komentar
Em A El U atau Malu!

Dari mana sih kata ini berasal, kenapa harus ada malu, kenapa di namakan malu, dan kok bisa malu. Em A El U yang gak punya arti apa-apa bagi orang yang gak pernah berfikir.

Saya berfikir, bagaimana mensejajarkan sikap dengan busana, bagaimana mensejajarkan diri sendiri dengan suasana dan keadaan yang seharusnya di kerjakan. Hah.. saya hanya melihat foto teman FB yang sesukanya pake celana jins ketat, di padu dengan kaos ketat, jilbab sekenanya dan plusnya lagi bonus Foto pelukan sama pacarnya. Saya juga sama sekali belum baik, tapi setidaknya.. Hargai busanamu, berbusana seperti itu seharusnya jadi pertimbangan untuk melakukan sesuatu, Apapun itu.

Paling tidak, cukup bagi saya untuk tidak mencontoh hal tersebut. Journal di hari H-57, saya akan bersikap jauh lebih baik dengan umur yang tidak sedikit. Saya bisa belajar dari pandangan orang lain terhadap kita, Tidak usah mengkritik jika diri sendiri aja gak pernah ada benernya.

Tidak usah bilang orang lain tak bermoral, gak pernah sekolah, sombong dan lain lain yang justru akan membuat diri sendiri jelek, rusak dan sama sekali enggak mau di hargain orang lain. Koreksi kekurangan sendiri, percuma sekolah tinggi-tinggi jika pemikiran dan perkataan sama sekali gak mencerminkan jika seseorang itu berpendidikan. Lebih baik jadi babu ndeso yang ngerti sopan santun dari pada sekolah tinggi yang gak bisa menjaga lisannya. babu lebih terhormat, jauh sangat lebih terhormat :).

Tak perlulah menyuruh orang berkaca, sementara kaca di depan diri sendiri sangat besar, namun tak terlihat. Saya sangat membenci sikap orang yang selalu berpura-pura dalam bersikap. Apakah mungkin sebuah blog yang di tulis dengan tangan sendiri adalah wujud kebohongan belaka. Orang yang membenci kebohongan gak akan pernah membohongi dirinya sendiri.
Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

12 komentar

  1. yuk memiliki sifat malu yang besar....
    karena bagaimanapun juga.. orang lain lah yang akan menilai diri kita..

    keren mbak.. :)

    BalasHapus
  2. paling sulit untuk melakukan apa yang telah di ucapkan.. apalagi jika hal tersebut merupakan sebuah saran bahkan hinaan kepada orang lain..

    BalasHapus
  3. Solusinya, lakukan baru di ucapkan @secangkir teh dan sekerat roti :)

    BalasHapus
  4. sebuah kebohongan adalah sifat mamanusia. Jadi qt perlu belajar dari kejujuran

    BalasHapus
  5. malu... satu kata dasar tapi bisa memiliki berjuta arti ketika ditambahi berbagai suku kata tambahan...

    BalasHapus
  6. Malu dan takut.... 2 hal itu cukup perlu dalam kehidupan ini....! #disamping sikap yang lain.

    BalasHapus
  7. setuju, berangkat dari diri sendiri dulu

    BalasHapus
  8. Wah super banget tulisannya mbak =D zaman sekarang anak remaja senengnya make yang ketat-ketat aja pada gamau pake jilbab

    BalasHapus
  9. kayanya aku pernah nulis kek gini tapi judulnya "trend celana hotpants"
    kok malah nyepam, hehe

    banyak quote dan motivasi, tetapi belum bisa saya lakukan, karena mempraktekkan tak semudah lambenya mario teguh

    BalasHapus
  10. Perlu direnungkan kemudian ambil tindakan, tak tahu malu kadang juga kita perlukan untuk menghadapi kondisi tertentu, jadi semua itu ada nilai plus dan minusnya. Tergantung sikon yg ada. Thanks

    BalasHapus
  11. emg konsekuensinya pake jilbab tuh banyak dan keras banget yah mbak, sampai2 kalo kt ga bisa bawa amanat itu, satu umat islam bisa kena getahnya.. so let's we start to not judge someone easily no matter what.

    BalasHapus

Posting Komentar