Puisi Guru

8 komentar
puisi guru
Sewaktu kami kecil..
Engkau mengajarkan kami bagaimana menjadi baik..
Dengan kerendahan hatimu, Ikhlas..
Dengan kerelaan jiwamu, Sabar..

Engkau memberi kami banyak ilmu, namun kami sering membangkang..
Engkau beri kami banyak tahu, namun kami selalu mengolok..
Engkau terus memberi tahu kebaikan, kamu mengabaikan..
Engkau mengajari kami tegas, kami semakin beringas..

Guru.. Andai dahulu kami tahu..
Andai dahulu kami sebijak sekarang..
Tak akan berani kami membangkangmu..
Tak akan berani kami untuk membangkang..

Kami tak akan mengukir namamu hanya dengan puisi guru..
Kami tak akan mengenang jasamu hanya dengan kenangan guru..
Kami juga tak akan pernah berani mengutukmu guru..
Terus mengutuk karena disiplin ilmu..

Kami tau, jika harus menyesal.. ini semua terlambat..
Kami tau, jika harus mengulang, ini semua telah menjadi tak mungkin..
Terimakasih guru.. terimalah ucapan kami untukmu..
Walau hanya dalam sebuah bentuk tulisan Puisi guru..
Puisi hanya untukmu..
Untuk semua kesalahanku..

***
Saya ingat sekali, bagaimana saya terus membicarakan guru-guru yang jahat, cerewet, bawel, killer. Saya tak pernah tahu jika mereka adalah hal terbaik yang siap mengabdikan semua jiwa dan raganya untuk mengabdi, mendidik, juga memberi arahan yang baik. Tapi apa, kita tak pernah melihat guru dari sisi baik, yang kita tahu dan kenang bagaimana para guru memarahi kami ketika tak mengerjakan PR, kedisiplinan itu kita abaikan.

Yang kita kenang hanya bagaimana mereka terus berteriak meminta untuk di perhatikan di depan kelas, namun apa yang kita lakukan, kita hanya ribut dengan urusan sendiri. Siapa yang butuh ilmu, siapa yang butuh guru? Kita.

Semua itu hanya kenangan bagaimana kita. Sewaktu kecil memang semuanya sangat biasa saja. Namun, ketika dewasa... kita tahu, Guru lah yang mengajarkan kita semua tentang kebaikan yang tanpa sadar selalu kita abaikan. Maafkan kami guru, dan terimalah puisi ini, puisi guru, hanya untukmu. Dahulu engkau mengajari kami bagaimana menulis Puisi Tentang Alam, Puisi Pagi, tapi kenapa Engkau tak pernah mengajarkan kami Kata Kata Patah Hati atau kata kata lucu juga Kata kata gombal? Sekarang kami tahu, sekolah memang hanya untuk belajar, bukan yang lain. terimakasih guru, untuk segalanya.
Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

8 komentar

  1. pasti bangga banget yah yg berprofesi sbg guru :)

    BalasHapus
  2. andai saja murid-murid skarang memiliki kesadaran seperti ini... indonesia akan makmur...
    thanx for share.. salam umarbakri

    BalasHapus
  3. guru, pahlawan tanpa tanda jasa :D

    BalasHapus
  4. Pinter banget bikin puisi buat guru, kalo aku nggak bikin puisi. tapi bikin kesel :)

    BalasHapus
  5. guru yang kita anggap jahat, cerewet, galak dulu itu karna kita hanya ikuti ke-egois-an kita sendiri, karenaingin main, senang2, sehingga kita ga ingin diganggu tapi guru kita melihat kita lebih baik belajar daripada melakukan hal itu,,
    benar bgt,seandainya kita sudah paham bahwa disaat itu beliau melakukan kebaikan kepaa kita pasti kita ikuti dan ga mungkin membangkan, Oh guruku maafkan daku....

    BalasHapus
  6. guru yang kita anggap jahat, cerewet, galak dulu itu karna kita hanya ikuti ke-egois-an kita sendiri, karenaingin main, senang2, sehingga kita ga ingin diganggu tapi guru kita melihat kita lebih baik belajar daripada melakukan hal itu,,
    benar bgt,seandainya kita sudah paham bahwa disaat itu beliau melakukan kebaikan kepaa kita pasti kita ikuti dan ga mungkin membangkan, Oh guruku maafkan daku....

    BalasHapus

Posting Komentar