Niat dan Keyakinan, Otaknya Otak!

16 komentar
Niat, siapa yang tak kenal niat? Nama panjangnya adalah Poniat, Itu lo tukang parkir di  pasar Sanglah yang berkumis tebal, berjenggot selutut, dan suka memakai daster wanita yang alakadarnya dengan topi ala petani yang luar biasa bikin perut tergelitik walau hanya sekedar meliriknya.  Kalau tidak percaya, silahkan datang ke Bali dan pergi ke pasar sanglah untuk melihatnya. Kalau masih tidak percaya juga, Bagus.. Karena saya memang sedang menulis imajinasi saya sendiri haha.. Kagak ada yang namanya Poniat di pasar Sanglah Woy... ini Bali, bukan Jombang. Mau aja lu gue boongin :p.

Amm..  Begini, Niat yang saya maksud adalah.. ya kamu bener sebuah kunci mau kemana kita, mau apa kita dan ingin apa kita. Niat yang membawa kita pada sesuatu yang di inginkan oleh hati, lalu hati menghubungkan semua resah gelisahnya kepada pikiran, kemudian pikiran menggelolanya menjadi sebuah tindakan. Benar-benar sebuah kerjasama yang luar biasa, Teamwork-nya Allah memang tidak pernah ada tandingannya sampai sekarang dan kapanpun.

 Saya memiliki pengalaman yang begitu berharga selama di Bali, sangat banyak bahkan. Saya kenal dengan orang-orang hebat, orang-orang berilmu, orang-orang yang mau share ilmunya kepada saya yang kurang klik dengan namanya ilmu. Sampai-sampai kalau saya di tanya saya punya cita-cita apa? Saya tidak pernah bisa menjawab karena kekurangan ilmu dan saya tidak tahu ilmu apa yang saya miliki, yang jelas bukan ilmu sihir, pelet, santet dan sejenisnya :p.

Saya bukan tidak punya pendirian dan cita-cita, tapi saya kurang suka meng-ada-kan diri saya sendiri di depan orang lain. Saya tidak bisa memberitahukan kepada orang lain
"Ini lo aku ngerti, aku bisa" Saya belum pernah bisa melakukannya, apa itu juga ada hubungannya dengan niat? Iya.. saya tidak punya niat untuk mem-publikasi-kan diri saya kepada orang lain, saya lebih senang di beri kesempatan untuk belajar untuk lebih tau tentang suatu hal, dan saya lebih senang seseorang menilai saya dengan cara dan pola pikirnya sendiri, karena setiap orang memiliki penilaian yang berbeda tentang orang lain bukan. Sudah saatnya manusia mendapatkan haknya tanpa harus saya paksa :D.

Mungkin karena itu juga saya tidak cocok kerja di perusahaan, semuanya pake sistem langsung masuk dan setengah KKN haha.. you know, i'm just kidding about that, please don't be serious ;). sebenernya saya tu mau bilang, karena perusahaan gak mungkin nerima seorang dengan jebolan tamatan paket C, let it flow.. this is my life.

Saya belajar dari seseorang tentang niat yang di nikahkan dengan keyakinan adalah sebuah pondasi pertama untuk langkah kita berikutnya. Tanpanya, tiadalah hal yang bisa tercapai, tiadalah hal yang bisa terlaksana dan mungkin akan berbuah sebuah kehambaran yang tidak pernah kita tahu.

Dari niat seseorang menemukan jalannya dengan penuh kemantapan dan pandangan yang pasti untuk menggapai sesuatu. Contoh kasus adalah tentang pacaran. seseorang yang ingin menikah karena niat tidak butuh pacaran, dia akan hanya bertanya kepada pasangan, apa tujuanmu menikah, bagaimana orang tuamu, dan menunjukkan inilah aku yang sebenar-benarnya. Dan sedangkan pacaran adalah hal yang tidak niat serius dan terkesan membaik-baikkan dirinya sendiri di depan pasangan dan senang mengobral janji-janji, seperti wakil rakyat aja, bisanya hanya menebar janji-janji doank, gak ada buktinya.

Dan satu lagi yang saya dapat dari perbincangan singkat dari seorang teman adalah, jangan menilai dan mengukur sesuatu itu dari uang, harta, kedudukan, tahta atau apalah itu jenisnya. Don't judge a book by its cover karena harta itu bisa dicari dan setiap saat manusia itu bisa berubah. Allah menilai manusia itu sama, kecuali karena keimanannya. Orang yang mampu bangkit setelah berada dalam kesulitan adalah orang-orang yang beruntung. Orang-orang yang lulus akan ujiannya dan orang yang akan segera naik kelas, kelasnya Allah.

Dunia yang penuh dengan tipu daya bukan? Setan dan Iblis menyerangg manusia tanpa kita sadari. Hanya satu yang perlu kita tingkatkan untuk itu semua Sebuah Niat dan keyakinan untuk bisa jauh lebih baik dan tingkatan Iman serta Taqwa yang harus makin meningkat. Berusaha menilai orang lain karena kesungguhannya, bukan karena harta dan kekayaanya.

Tolong ajari saya juga ya Jombloku.. Terimakasih karena masih mau menjadi teman menari untuk jari-jariku yang sungguh ingin mengetahui ilmu lebih banyak, ingin memenuhi celah-celahnya dengan ramainya gemerincing ilmu, dengan niat dan keyakinan karena dialah Otaknya otak.


Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

16 komentar

  1. xixixi...pada kalimat pertama udh berfikir Niat, eh ternyata ini poniat :D :D

    BalasHapus
  2. pagi-pagi udah ditipu aja dengan tag "Poniat" -_____-

    ah.. kalau ngomongin niat... kayaknya kita sendiri bisa ya.. menilai seberapa kuat atau lemahnya niat kita.. :)

    BalasHapus
  3. ya seperti apa yg disabdakan Rasulullah, "Innamal a'malu binniat" Segala sesuatunya itu tergantung dari niatnya. Okelah, saya mau cari si Poniat dulu, hihihihi

    BalasHapus
  4. haru niat dulu kan baru bertindak :)

    BalasHapus
  5. kirain dari awal mau ceritain si Poniat..(asal Bali, eh Jombang..hehheh)
    Memang,niat..akan mebawa kita pada apa yang kita inginkan..that right!

    BalasHapus
  6. niat itu seperti mimpi, janji, utang yang harus dituntaskan...

    ayo berniat dan ayo berjuang :)

    BalasHapus
  7. Saya bukan tidak punya pendirian dan cita-cita, tapi saya kurang suka meng-ada-kan diri saya sendiri di depan orang lain. --> belajar dari saya yg sumbung dong nul. saya lho cantik dan seksi #fitnahtingkattinggi

    kalo mau interview perusahaan, hubungi aku, ntar aku ajarin triknya biar lolos. aminsip, cemungut eeaaah

    BalasHapus
  8. Mba Khusnul bikin aku ngakak aza ngebaca artikel ini..kiikikikkkk..salut dech mba sama artikelnya mba.

    BalasHapus
  9. siapa sih pomiat? saya gak kenal.. :D
    maaf lahir bathin dulu ^^

    BalasHapus
  10. Beningnya hati ditentukan oleh niat. Segala sesuatu memang berawal dari niat. Bahkan bisnis pun kalau tidakdi niatkan akan berakhir dengan kegagalan.

    BalasHapus
  11. wahh nice share yaa :p .. thanks mbaa :D

    BalasHapus
  12. betul sekali, niat merupakan ukuran awal dari perbuatan seseorang. Niat bisa muncul karena banyak hal sebenarnya. Niat erat kaitanya dengan keihklasan...
    Bagus tulisannya...

    BalasHapus
  13. Subhanallah.
    luruskan niat semua karna Allah.
    keyakinan akan pertolongan Allah akan semakin memantapkan kepercayaan diri.
    Niat dan keyakina, Otaknya otak
    jika niatnya baik, maka otaknya akan bekerja memikirkan yang baik-baik
    jika niatnya buruk, maka otaknya akan bekerja memikirkan yang buruk pula.

    salam santun.
    wassalamu'alaikum :D

    BalasHapus
  14. ini blog yang punya satu orang apa kelompok yaa ?

    membahasnya itu bener-bener tentang kehidupan banget, ditambah lagi gue ngerasa ini tuh sepikiran sama gue. keren, sumpah keren

    BalasHapus
  15. Bagus Blog dan tulisannya. Jelas, ini mengingatkan kita bahwa apa yang dikatakan Rasullullah “Innama A’malun Bin Niyat...Sesungguhnya setiap amalan harus disertai dengan niat" (HR Bukhari) selalu terbukti. Para motivator nasional dan internasional juga selalu menyampaikan pentingnya niat dan perasaan dalam mencapai sukses. Salam kenal ya Dik.

    BalasHapus

Posting Komentar