Apa Tipemu?

16 komentar
Pernah di tanya sama orang tentang tipe yang kayak gimana sih pasangan yang kamu inginkan? Orang yang seperti apa sih yang kamu pengen atau... Pasangan yang seperti apa sih yang menarik hatimu. Menurut saya pertanyaan ini sama konyolnya dengan menjudge seorang yang punya umur 30 tahun atau seorang janda yang tak kunjung menikah, lalu dengan gampang kita nyeletuk,

"Kok enggak nikah ya..?"

Sekarang saya tanya.. Emang siapa yang nentuin seseorang itu nikah atau enggak nikah? Emang siapa yang nentuin seseorang mau nikah atau sendiri saja, apakah mereka yang menentukan, mereka yang membawa status itu yang menentukan. No.. Hanya Allah yang boleh nentuin siapa yang akan menikah dan siapa yang akan sendiri sampai dia benar-benar di anggap bisa diberi tanggung jawab dengan perjanjian besar yang tidak boleh di ingkari, janji pernikahan.

Begitu juga dengan, seperti apa sih tipemu? Hah.. Tipe? yang jelas masih tipe-tipe manusialah.. jangan sampai tipe lain bentuk :D. Kadang-kadang manusia itu punya kelucuan sendiri ya.. Mereka unik, menarik dan menggelitik. Setiap ada sesuatu mereka selalu menanyakan dan apakah respon yang seharusnya di kasih sama dia. Respon dari seseorang itu begitu banyak dan macam-macam, dari senang, swenang sekali, sampek yang biasa-biasa aja tuh.

Dulu.. Haha.. Biarkan saya berbicara dengan hati saya.. Duluuu sekali.. saya itu punya keanehan yang sangat aneh. Saya selalu merasa diri saya itu enggak pantas dengan orang lain, enggak pantas berada di samping orang-orang yang menurut saya perfect dan excellent. Saya ngerasa sangat minder dan enggak punya nyali buat bergaul sama mereka. Setelah usut punya usut, ternyata pergaulan saya yang enggak sebebas dan seluas sekarang, pergaulan saya dengan orang-orang yang enggak punya mimpi yang membuat saya jadi seperti kura-kura nerima idup dalam tempurung selamanya, keluar dari tempurung? Mati!

But now.. saya ngerasa hidup saya santai.. saya lebih mampu menguasai diri, lebih mampu menjadi diri sendiri dan lebih mampu menjaga semua yang berhubungan dengan perasaan. Pengalaman, kedewasaan, umur dan keadaan akan membawa kita dalam dunia yang berbeda, dunia yang membuat semuanya berubah total.

Pendewasaan diri enggak dilihat sama sekali dari berapa umur yang dia punya, dari seberapa lama sudah dia hidup di dunia ini. Pendewasaan diri dinilai dari seberapa banyak dia mengalami masa sulit untuk menghadapi hidup, dari mana dia mengalami masa yang tidak manja, masa-masa dimana diri dan jiwanya benar-benar di gembleng dengan kerasnya hidup, disanalah dia akan tahu betapa berharganya arti menghargai seseorang yang mencapai sebuah kemajuan dalam hidupnya.

Ah.. jaman sekarang, gak banyak cewek yang bisa nerima pasangannya hanya modal sebuah akhlak dan keimanan. Mereka menganggap dunia masih segala-galanya, dunia adalah satu-satunya kehidupan yang akan mereka jalani selamanya. Makanya saya nyuruh adhek saya tetep sekolah dan harus menumbuhkan cita-cita yang tinggi agar enggak di pandang sebelah mata sama wanita. Bukan untuk tujuan agar di senangi oleh banyak wanita, tapi tak lain adalah misi bagaimana wanita itu tidak melihat hanya dengan kedudukan dan title, jabatan yang  dia punya, melainkan lebih ke Akhlak dan keimanan seseorang. Hanya sejumput wanita yang bisa menerima seseorang enggak di pandang dari fisik, materi, kedudukan, jabatan dll yang berbau-bau dunia.

Pegangan utama untuk seseorang adalah Akhlak & Keimanan yang dia miliki, tanpanya.. semua akan sia-sia belaka. Diibaratkan Akhlak dengan ketampanan adalah 1:0, 1 untuk akhlak nilainya, dan 0 untuk ketampanan. Jika Ahklak yang di jadikan pedoman untuk mencari pasangan hidup, maka angka 1 berada di garda depan, jika ia tampan tambah 0 (nol) satu di belakang jadi 10, jika ia punya kedudukan tambah lagi 0 di belakangnya jadi 100, jika ia memiliki motor bagus, mobil mewah, tambah lagi 0 (nol) di belakangnya dan begitu seterusnya. Anggap saja tambahan itu adalah bonus dari Allah, jika tidak mendapatkan itu semua, kenapa kita tidak belajar untuk sabar dan ikhlas dengan apa yang Allah berikan kepada kita?

Jadi menurutmu bagaimana? Jika ada yang menanyakan bagaimana kriteria yang ingin kamu punya untuk jadi pasangan kamu, hal pertama yang harus kamu cukupi dan kamu miliki adalah, kamu mampu menjadi seperti kriteria yang kamu inginkan.

Misalnya kamu pengen pasangan yang soleh, kamu harus menjadi sholeha terlebih dahulu. Ingin pasangan  yang rajin sholat, ngaji, ibadah, sodaqoh maka kamupun harus menjadi seorang yang  rajin sholat, ngaji, ibadah, sodaqoh. Jika kamu pengen punya pasangan yang cerdas, pinter dalam agama, smart, baik, rendah hati, sabar, penyayang maka kamupun harus bisa menjadi cerdas, pinter dalam agama, smart, baik, rendah hati, sabar, penyayang.

"Ih.. kok gitu sih, berat banget syaratnya ?"

Itulah konsekwensinya.. Jika kamupun bisa menuntut ingin pasangan yang seperti apa kamu inginkan, maka terlebih dahulu tuntutlah dirimu seperti itu adanya. Karena pernikahan adalah bukan masalah tuntut menuntut #kayak di pengadilan aja xixixixi#. Pernikahan adalah bagaimana kita di tuntut untuk bisa menerima, menghargai, dan meluruskan bersama semua permasalahan bukan untuk saling menuntut kesempurnaan. Memilih Tipe adalah sebuah bukti tuntutan yang harus kamu miliki terlebih dahulu sebelum menjatuhkkannya kepada orang yang akan menjadi pasanganmu.

Jadi Apa donk Tipemu? Masih berani mencari tipe yang super sempurna? Koreksi diri donk... !!


Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

16 komentar

  1. tapi kan emang harus ada kriteria...
    harus pilih-pilih juga... :/

    BalasHapus
  2. Memang Sih Harus Punya Kriteria.. :/

    BalasHapus
  3. ngalir aja dehh...
    Kalo udah jodoh, pasti ga kemana..

    hehe

    BalasHapus
  4. memang setiap manusia berhak memilih apa tipe nya, tapi jangan terlalu jadi pemilih nanti bakal salah pilih atau nga dapat sama sekali,alias jomlo sampe tua

    BalasHapus
  5. beneeerr...harus sesuai ma sifat kita juga

    BalasHapus
  6. terima apa adanya jodohku, terlanjur jd istri he

    BalasHapus
  7. salam kenal buat mbak inuel, saya mau ngasih comment template sama artikelnya keren sangat feminine

    BalasHapus
  8. Nice info..
    Emang sih jodoh, rejeki, ajal di tangan Tuhan namun jika kita tidak berusaha maka jodoh, rejeki itu tidak datang dengan sendirinya kecuali ada keajaiban dari pencipta... Mantap..

    BalasHapus
  9. ga harus sempurna sih... tapi gimana bisa melihat bahwa "kekurangannya" adalah "kelebihan" dimata ku... :)

    BalasHapus
  10. Pacar saya mau menerima saya apa adanya, dia tidak mempedulikan klo saya hanyalah orang biasa yang tidak memiliki apa-apa. Namun, satu yang tidak saya sukai dari dia adalah... dia suka selingkuh....Hallow..?? saya cowok, tp cewek saya yang malah suka selingkuh...??? sebenarnya tipe dia seperti apa sich..??

    Maaf, malah jadi curhat yang meluap-luap :)

    BalasHapus
  11. rijki,maut,jodoh ..itu rahasia Allah

    BalasHapus
  12. perubahan yang luar biasa nuel..

    tapi yg terakhirnya dalem tuh, hihihi...

    btw, apa kabarmu nuel?
    salam sahabat,

    BalasHapus
  13. Law saya sih,,,yg penting seiman sehati secantik seindah semerbak apalah,,,pokooknya nice lah.

    BalasHapus
  14. asli gue suka banget artikel yang satu ini, ngomongin masalah jodoh, tipe, pandangan. hampir semua isi dari artikel ini, itu yang gue pikirkan dan selalu menjadi bahan perdebatan dengan diri gue sendiri. dan sekarang justru ada yang membahasnya. gue ngerasa jadi ga berfikir sendiri. apap lagi bagian ini gue suka banget :

    "Pendewasaan diri dinilai dari seberapa banyak dia mengalami masa sulit untuk menghadapi hidup, dari mana dia mengalami masa yang tidak manja, masa-masa dimana diri dan jiwanya benar-benar di gembleng dengan kerasnya hidup, disanalah dia akan tahu betapa berharganya arti menghargai seseorang yang mencapai sebuah kemajuan dalam hidupnya."

    bagus banget blog lo. (y)

    BalasHapus

Posting Komentar