Balikpapan Punya Indonesia

4 komentar

Balikpapan, bukanlah papan yang di balik, atau dibalik ada papan atau papannya kebalik-balik. Balikpapan adalah sebuah nama Kota di Indonesia yang saya hanya tahu sedikit tentangnya, sejak saya berganti tempat tinggal dan menjadi salah satu warga di provinsinya, Kalimantan Timur. Dua hari terakhir saya berkesempatan kembali mengunjungi Balikpapan setelah hanya lewat waktu turun dibandara Sepinggan, nama bandara yang unik bukan, Sepinggan bukan Sepinggang :D.

Kota Balikpapan yang saya tempuh dari tempat tinggal saya, Tanah Grogot, Paser, membutuhkan waktu yang lumayan capek. Dengan mengendarai bus berangkat sehabis subuh sampai di Balikpapan sudah hampir pukul 2 siang. Selain jalan yang jauh, kami serombongan bus juga harus mengantri dengan banyak kendaraan lainnya yang akan menyebrang. Pulau ini memang tidak terpisah oleh laut, namun, kalau ditempuh dengan perjalanan darat akan lebih memakan waktu yang jauh lebih banyak.

Kami naik kapal Ferry yang hanya sekitar 30 menit saja biasanya namun dalam sekali waktu bisa sampai 90 menit karena menunggu dermaga yang antri bongkar muat barang dari sebrang. Sesampai di Kota Balikpapan serombongan bus yang sepanjang jalan memutar musik Bukak Titik Jooz itu parkir disebuah tempat wisata Water Park, kalo gak salah namanya Cirebean atau apa ya itu, nama bajak laut pokoknya *lagi males cari di Google hehe.

Dan itu juga pertama kalinya saya main air, enak ternyata.. apalagi sama suami :-P. Beberapakali belajar berenang tapi hasilnya cuma mau ngabisin air dikolam renang doank gara-gara keminum. Maklumlah.. di Wonosalam enggak ada kolam renang, yang ada kali itupun kecil-kecil. Atau saya yang gak pernah keluar untuk tau ya :D. Selesai main air kita langsung makan di rumah makan padang, semua yang ada dimeja, dilahap abis, gak tersisa oleh rombongan para kelaparan ini dan yang menanggung resikonya adalah Si Bos, semoga gak sampe kering kantongnya :D.

Kelar makan kita langusung menuju hotel Bukit Damai Indah Balikpapan, akhirnya berbaring juga. Sehabis magrib kami kembali menjelajahi kota Balikpapan yang akhirnya berujung pada warung nasi Goreng pinggir jalan, dan itu membuktikan kalau kantong si Bos belum kering hihi *gak sopan. Hari Minggu, 01 Desember 2013 kami sudah siap untuk pulang, tapi sebelum itu rombongan bus yang juga terus memutar lagu dangdut koplo yang sudah hampir saya hafal semua liriknya itu menuju Pekan Raya di Balikpapan, setelah mampir dan hanya membeli Burger bus terus melaju pulang.

Sesampai di penyebrangan Balikpapan-Penajam hingga pukul 17.30 kita masih turun disebuah rumah makan, dan lagi-lagi ini membuktikan kalau si Bos emang Niat banget traktir kita ber-18 nyawa. Entah hari itu saya sholatnya dalam 5 waktu berpindah-pindah tempat, tak apalah.. yang penting tidak ketinggalan untuk sebuah kebutuhan. Dan terakhir kita meninggalkan Kota Balikpapan dengan badan serasa remuk redam, kaki kejang dan ada setitik hati menemukan sebuah penerangan. Dunia ini luas, dunia ini bisa kita jangkau, dunia ini bisa kita takhlukan jika kita mau. Ada hati yang terus berfikir tentang sebuah perjalanan hidup, tak ada alasan untuk tidak bersyukur, bahkan bisa tidur dengan nyenyak, tanpa merasa sakit perut karena gak bisa buang angin dan tanpa merasa kelaparan meski hanya dengan secobek sambal, itu bukan alasan untuk kita tidak bersyukur. Perjalanan ke Kota Balikpapan memberi banyak pelajaran tentang kehidupan. Dunia ini buruk dengan uang banyak, tapi sehat adalah kunci dari semua kebahagiaan itu sendiri, ya.. Sehat.

Ah.. Fotonya ada di Tab suami, jadi gak bisa di Upload deh sekarang :D.
Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

4 komentar

  1. kalau gitu nunggu fotonya diupload deh :D

    BalasHapus
  2. mantap. mesti disukuri. apalagi perginya ama suami. pasti menyenangkan

    BalasHapus
  3. Wuih...asyiknya jalan2..bareng suami lagi :D

    BalasHapus
  4. Asik banget hahaha ^_^

    BalasHapus

Posting Komentar