Dermaga Cinta

2 komentar


Sejak hari itu, 5 September 2013 entah bagaimana ceritanya hatiku menemukan tempat berlabuh untuk pertama dan terakhir kalinya. Sudah banyak cerita yang kutulis dan kunikmati sendiri, tentang bagaimana kesendirian yang sudah menjadi bagian dari nyawa seorang Inuel. Sampai blog yang seharusnya jadi bahan lazim untuk dibaca juga ketularan gilanya seperti sang pemilik, oh tidak.. ini bukan kegilaan, tapi ini adalah anugerah, ya.. sebuah anugerah.

Saya gak tau kenapa orang-orang bisamenjadi orang lain dalam blognya. Menjadi sosok yang berbeda, yah.. perumpamaannya itu kayak saya mau beli tempe tapi pagi masih utuh dengan kedelainya, dan tiba-tiba sore menjadi sebongkah tempe dengan semua kedelai yang menyatu, begitu cepatnya.

Begitu juga dengan sebuah penilaian kepada seseorang, yang dikira kedelai ternyata adalah sebuah tempe, sungguh sangat berbeda bukan, begitu juga dengannya, dengan dia, suamiku. Awalnya saya hanya menilai dia hanya lewat tulisan-tulisan blognya yang sangat amburadul dan berantakan. Terkesan sangat seneng bermain dan anak muda banget. Orang yang cueknya setengah mati dan punya sesuatu yang gak pernah kumengerti. Namun kenyataannya, sampai sekarangpun saya masih harus belajar tentang dirinya.

Karena kta bukan orang yang sudah mengenal satu sama lain secara kehidupan nyata dan secara terang bertatap muka. Kesana kemari berdua dan apa-apa berdua, bukan.. saya tidak seperti itu.

Seperti labuhnya hati saya yang kurang saya pahami bagaimana jalannya, seperti itulah kehidupan yang masih ingin terus saya rajut bersamanya. Anggap saja ini sebuah permainan teka-teki antara dunia nyata dan tak nyata. Jatuh cinta terkadang membuat orang setengah sadar, jatuh cinta terkadang membuat orang lupa. Dan mungkin selamanya saya akan jatuh cinta kepada dia sampai benar-benar cinta itu terpisah dengan raga.

Macam-macam sudah anak muda itu dengan rasanya, mereka gak pernah diamkan perasaannya, demi mencari pelabuhan hati. Begitu sulit dibandingkan dengan seseorang yang sudah menikah. Mungkin lain kali saya akan menshare bagaimana kehidupan seseorang setelah menikah itu secara luarnya saja. Saya ingin berbagi kebahagiaan, berbagi pengalaman hidup dan berbagi semuanya dalam tulisan yang sudah kacau sejak blog ini lahir.

Saya tak bersyukur karena mengenalnya lebih baik sekarang, saya bersyukur menjadi bagian dari sisa hidupnya, dan saya akan terus bersyukur dengan semua kelebihan dan kekurangannya. Hati ini terus meyakink, bahwa dia yang terbaik, bahwa dija teka-teki saya didunia nyata, dan bahwa dia adalah seorang yang begitu berharga, dan saya begitu menghargainya. Ocehan setengah agak gak waras, sekali lagi, hatiku telah berlabuh di dermaga yang tepat, sebuah dermaga cinta.

Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

2 komentar

  1. selamat pagi ka :) masih jomblo aja nih si kaka :D

    BalasHapus
  2. pagi kaa.. :) lets go and move on

    kunjungan balik ke blog ane gan ,kalau mau juga saling follow blog juga boleh
    www.fikrias.com

    BalasHapus

Posting Komentar