Mengimbangi Pasangan, Saling Melengkapi dan Saling Menutupi

3 komentar
Setiap pasangan suami istri pasti memiliki kelebihan dan kekurangan dalam rumah tangganya. Yang terpenting dari semuanya adalah, bagaimana kita bisa mengimbangi pasangan kita. Bukan dengan saling menyalahkan yang biasanya bisa terjadi dari hubungan yang banyak diawali dengan drama. Oh ya... Sebenarnya, saat ini saya juga lagi mikir tentang video yang sedang viral. Kisah cinta anak muda yang di upload di media sosial. Sebenarnya saya sih gak penasaran, selain gak punya TV dirumah, saya cenderung malas ngurusin hal-hal yang menurut saya gak ada nilai edukasinya sama sekali seperti itu.


Tapi entahlah, akhirnya saya lihat juga video tersebut, miris banget sama kelakuannya. Selain mereka pergi berdua dua dengan orang yang bukan muhrim, yang lebih parah, mereka bangga dengan apa yang mereka lakukan. Kemudian memberikan contoh kepada pemuda-pemuda "Inilah hidup, maka nikmati saja" Maksudnya apaa....?

Tapi ya sudahlah, sekarang saatnya kita bertugas memberikan pendidikan sebaik mungkin kepada anak-anak. Mereka jangan sampai seperti itu kelak. Tidak mudah memang membimbing anak akhir zaman, banyak sekali godaannya. InsyaAllah, dengan bekal akhlak yang baik dan teladan yang baik dari keluarga, akan membawa anak-anak berada dijalan yang jujur dan bermartabat.

Kembali yuk ke mengimbangi pasangan :D


Mereka dan Kita, bukan manusia sempurna


Setidaknya, kami saling melengkapi, saling berbagi dan saling menutupi. Adakalanya.. kelakuan-kelakuan pasangan gak seperti yang kita inginkan, bahkan berbanding terbalik 180 derajat. Disatu sisi, kita ingin rapi misalnya, namun disisi lain, pasangan kita masih suka cuek dengan acara rapi-rapi ini. Dan saat itulah, kita harus mengimbanginya dengan rasa sabar yang luar biasa. Memikirkan hal-hal baik yang jauh lebih penting adalah solusi terbaik untuk pernikahan.

Selama dia tidak menyalahi aturan agama, tidak memperlakukan pasangannya dengan semena-mena, tidak ada salahnya untuk mengalah dalam urusan dunia dan sikap-sikap remeh ini.


Kita, Bisa jadi lebih parah


Semua orang pasti sering mengingkari kekurangannya. Semua orang lebih senang mengetahui dirinya adalah orang baik dari pada orang yang kurang baik. Bisa jadi, kita orang yang tidak sesabar pasangan, tidak sepandai pasangan dalam ilmu, tidak sebijak pasangan kita. Dan parahnya, kita gak pernah menyadarinya, merasa lebih hebat dalam hal lain. Disana, mungkin pasangan kita sedang berusaha mengimbangi kita dengan hal-hal yang gak bisa kita lakukan. Saling melengkapi, saling menutupi.

Perikahan adalah belajar melakukan perlakuan-perlakuan baik kepada pasangan dan saling memberi serta menerima. Biak dalam kekurangan maupun kelebihan, semuanya sudah sepaket dan harus seperti itu. Iya, kan?

Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

3 komentar

  1. yang kukunya orange itu dikau kan...
    yaiyalah masa pak editor :p

    BalasHapus
  2. Setuju sekali mba, karena kita tidak sempurna dan tidak ada pasangan yang sempurna..

    BalasHapus

Posting Komentar