Mereka, Pernah Ada Menemani Hari-Hari Saya di Bali - 4

3 komentar
"Bali.. Akan membuatmu jauh lebih baik atau semakin memburuk"

Saya pernah menuliskan kalimat itu di salah satu atau mungkin salah banyak artikel saya yang ada di blog ini :D. Bali memang berbeda dari daerah lain seperti Lombok, Sumatera, Balikpapan ataupun Jakarta Indonesia. Bali, seperti memiliki keistimewaan sendiri, dikatakakan pulau indah, tapi nyatanya pulau ini banyak menyimpan hal-hal yang gak bisa kita rasakan sebelum kita pergi kesana. Atau, yang sudah ada disana, tidak merasakan hal-hal yang tidak bisa dirasakan oleh orang yang sudah lama di Bali, atau yang sudah lama di Bali, tidak bisa merasakan bagaimana perasaan orang Bali sendiri. Dan begitupun seterusnya.


Di Bali, kita akan ditantang untuk menghadapi gejolak hati sendiri. Ditantang untuk mampu mengendalikan hal baik dan hal buruk dalam diri sendiri dengan lingkungan yang memang banyak memberikan pengaruh luar biasa. Saya menulis tentang Bali kembali karena awalnya salah seorang teman yang sudah saya janjikan untuk mereview mereka. Bukan cuma janji sih, saya sendiri juga pengen punya semacam Back-up untuk mengenang semua yang pernah saya rasakan di Bali. Sebenarnya sejak masih di Bali dulu saya pengen nulis hahaha.. Lama banget ya.. udah nyaris saya mau punya anak 2, rencananya sih haha..

Dalam Part 1, Part 2 dan Part 3 cerita saya tentang Bali, kali ini saya akan menulis dengan orang-orang yang berbeda dan bertentangan dari sebelumnya, meskipun nanti di part selanjutnya bakal beda lagi, ahh.. yang jelas saya menikmati setiap artikel yang saya buat :D. Yang ini, murni teman sekantor yang notabene cowok semua, saya juga heran kenapa saya bisa sampai di tempat itu, MSM (Mitra Solusi Mandiri) Sebuah perusahaan yang bergerak dibidang System Accounting di Bali. Saya yakin, ini bagian dari takdir Allah untuk saya, siapa yang mau menentangnya. Jangan meremehkan orang lain dan takdirnya, dan ini bukan pembelaan saya karena saya senang bekerja di perusahaan itu. Bukan karena banyak cowoknya ya.. karena awalnya saya mikir, "Wahhh bisa sambil ngeblog nih kerja, gajinya juga lumayan", nyatanya... Gak sempattt wkwkkwkww.

Tapi saya memang gak mau bahas kantornya sih, yang mau saya bahas adalah teman-teman saya dulu itu, emmm bukan berarti sekarang udah jadi mantan teman ya.. Meskipun jarang berhubungan lagi, tapi InsyaAllah kita masih berteman. Okee... langsung lanjut saja siapa aja para pejuang yang berada di balik MSM ini ;).

Mas Ferry & Mbak Anna


Mas Ferry adalah orang yang mendirikan MSM, dengan kata lain, beliau adalah bos saya waktu itu. Orang Bali asli dan seorang mualaf, begitu gambarannya :). Sebagai seorang bos, beliau memang tegas, kadang saya juga takut kalau-kalau mas Ferry ini sedang marah. Yang paling gak biasa buat saya adalah, berada dalam satu meja, meeting, wkwkwkwk.. Duh,  rasanya kaku sekali saya ngomong itu, kayaknya saya punya masalah dengan publik. Berasa minder setengah mati kalau berhubungan dengan orang-orang yang saya nilai lebih tinggi dari saya, itu duluu.. Belum lagi kalo udah kena bully dari temen-temen yang lain, ya.. berhubung waktu itu saya wanita sendiri, dan mereka tau kalau saya orang dengan komunitas tertentu, jadinya tanpa diberitahu, sikap dan tindakan mereka menyesuaikan dengan keadaan saya, Alhamdulillah.



Kembali ke mas Ferry yes.., yang ingin saya tiru dari beliau adalah, perencanaan dan motivasi yang tinggi untuk selalu lebih baik dan maju dengan terobosan-terobosan baru. Selalu terbuka dengan pendapat dan sangat menghargai kerja karyawannya. Buat waktu bekerja kalian sebagai waktu yang menyenangkan, begitu kira-kiranya, meskipun banyak tuntutan pekerjaan juga sih hahaaa.. kalau sudah suka dengan pekerjaan, tanpa dibuat-buatpun sudah senang ya..

Yakin Nuel, Kamu Panggil bosmu dengan kata "Mas" 



Oh ya.. kenapa saya manggil dengan panggilan Mas, karena mas Ferry ini suami dari temannya Rini, Mbak Anna, jadi saya ikut-ikut aja gitu haha. Mbak Anna sendiri adalah wanita yang selalu mendukung suaminya yang pasti ya. Tidak begitu kenal dekat, cuma saya beberapa kali nginep di rumahnya karena suaminya pergi ke Gili Trawangan atau kepentingan kerja lainnya. Mbak Anna orang yang kalem juga memiliki beberapa persamaan dengan saya, ya.. tentang sesuatu lah :)). Oh ya.. ada Ibnu juga, Putra mereka.. waktu itu masih bayi lucu gitu, sekarang sepertinya dah punya adek :D.

Suka Bully


Yahhh ini nih, Mas Ferry yang dilanjutkan dengan tertawaan dan dukungan dari temen kantor juga termasuk Mba Anna, suka bully saya terlebih saat saya akan menikah. Karena nama calon suami saya dulu itu Jooizzy, eh digabung gabungin sama calon pacar teman saya yang waktu itu namanya Yhosita jadi Jhosita, semoga dia gak baca haha. Jadinya lucu juga sih, karena Mas Ferry juga suka gandeng-gandengin sama teman saya yang punya calon pacar dan sekarang udah jadi istrinya :D. Dibuat bercanda aja, garing kalau gak ada bahan becandaan, dan juga jangan salahkan nama mereka, salahkan saja saya yang memang kayaknya pantas dilempari banyak cinta  sandal ini hahaha.

Ah.. Cuma Perasaan dek Inuel saja, itu..


Coba ucapkan dengan logat Bali, sumpahh.. lucu banget wkwkkw. Mas Ferry suka banget bilang kata itu, lucu haha. Bukan, saya gak dipanggilnya dek, jadi cuma ngejek aja bilang kayak gitu. Sisi humornya sama besar dengan ketegasannya. Oh ya.. saya juga dapet kado dari Mbak Anna, sebuah bingkai foto, sayangnya sekarang foto ada dirumah Emak saya di desa, jadi gak bisa jepret ;).

Saya senang, diterima bekerja disana karena satu alasan, hanya saya menyukai komputer. Saya diberi kesempatan untuk belajar, dan yang paling mengesankan, mereka tidak meragukan saya bisa apa enggak bocah ini yaaa.. Kepercayaan. Meski saat ditanya, apa bakat saya dan saya gak bisa menjawab wkwkw. Saya gak pernah di-interview sebelumnya dan selama saya hidup dulu itu, jadi ya.. mohon maklum. Kayaknya gak masuk juga spesifikasi jadi seorang karyawan disebuah perusahaan. Mungkin Pak Dhani lah yang gregetan ngajarin saya, siapa Pak Dhany? Tunggu di artikel selanjutnya yaa.. Semoga MSM semakin maju dan membawa banyak manfaat untuk orang lain, Aamiin. InsyaAllah..

Awalnya saya ingin menggabung semuanya jadi satu artikel, tapi nampaknya memang harus dipotong-potong, biar gak kepanjangan juga.. Oke.. sampai bertemu di artikel selanjutnya ya.. Part 5 :).

Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

3 komentar

  1. Saya udh baca yg tulisan sebelumnya byak ketemu orang2 menarik juga neh mbak kayknya hehhehe nunggu ah cerita selanjutnya.

    BalasHapus
  2. karena daku cewek yang mana suka kalo berasa muda, jadi lebih suka dippanggil mbak ketimbang bu

    aku juga selalu bilang sama bawahan, manggilnya mbak saja, kakak juga boleh kecuali lagi emailan haha kudu tetep formal atuh

    BalasHapus

Posting Komentar