Kriteria Tempat Tinggal Yang Kami Cari

4 komentar
Dalam waktu beberapa bulan terakhir ini, saya dan suami harus pindah kontrakan karena masa kontrak kami di tempat ini sudah hampir habis. Sebagai rumah tangga baru, kami adalah salah satu pasangan yang belum memiliki mobal banyak buat beli rumah langsung setelah menikah. Ya.. kami memang baru merintis dan memulai semuanya dari bawah bersama-sama. Selain gak mau ngrepotin orang tua terlalu banyak, pilihan untuk mandiri dengan menjadi "kontraktor" sudah menjadi pilihan yang tepat menurut kami. Dan sekarangpun, kami masih mau cari-cari kontrakan yang sesuai dan gak terlalu mahal. Gak seperti di rumah kami yang ini, biaya kontraknya lumayan mahal untuk daerah jawa dan jauh dari kota, 12 juta untuk 2 tahun masa kontrak.

Depan rumah Kontrakan sekarang


Pertimbangan kami dulu, rumah ini masih murah dibanding harga apartemen atau rumah kontrakan yang pernah saya sewa waktu di Kalimantan dulu. Dengan kondisi yang jauh lebih baik dari pada di Kalimantan dulu, jadinya kami sepakat untuk menyewa rumah di Mojoagung ini. Namun, terakhir saya banyak mendapatkan protes sana sini karena sangat kemahalan haha. Tapi ya sudahlah, gak papa, orang sudah terlanjur teken kontrak :D.

Asalkan Bersih


Sebenarnya, kontrakan bagaimanapun yang kami cari yang penting sudah bersih dan sudah siap pakai.  Saya malas kalau harus beberes rumah yang berantakan dan harus membenahi segala yang berantakan. Paling gak ya cuma ngepel aja lah, gak ada yang lain.

Air dan Listrik yang gak bermasalah


Air dan listrik, kebutuhan utama! Maunya air sama listrik ini gak bermasalah. Entah itu bau atau gak mau nyala, bisa repot banget kalau ada masalah sama air ini. Kayak disini pertama kali dulu, listriknya selalu jegleg sampai 5 kali sehari, bisa rusak barang-barang elektronik. Namun, terakhir ternyata konslet penyebab jegleg itu ternyata tikus, pas tikusnya jatuh dari atap, listriknya normal.


Lingkungan yang Baik


Ya.. kita gak tau Lingkungan itu baik atau enggak sebelum benar-benar tinggal di tempat tersebut bukan? Karena di kontrakan kami yang sekarang, pas didepan rumah kami ada kantor rentenir. Keadaan ini yang kadang membuat si Mas kurang nyaman berada disini. Meskipun gak ditinggali ngantor didepan rumah karena datang langsung pergi, namun tetap saja si Mas ngerasa lingkungan ini masih kurang baik.

Harga yang Murah dan standar


Nah ini juga harus jadi pertimbangan, harganya harus lebih murahlah dari disini. Maunya sih tetep yang ruangannya besar, tapi semoga harga bisa lebih murah. Semoga kami bisa menemukan tempat tersebut, Aamiin..


Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

4 komentar

  1. Air yang paling penting Mba.. Aku di kontrakan terakhir kemarin airnya bau. Alhamdulillah trus dikasih rezeki rumah sendiri.

    Semoga rumahnya bisa segera terbeli yaa.. Aamiin..

    BalasHapus
  2. Pindahan, berarti harus adaptasi lagi ya mbak. Kenapa kontrakan yg lama gak dilanjut mbak?

    BalasHapus
  3. Di tempatku setahun sekarang sudah 7,5 juta yang di perumahan/kompleks. Kalau mau yang sekitar 4 jutaan ya harus mau di kampung. Eh kenapa jadi makelar gini yak :D

    BalasHapus
  4. serius harga segitu mahal nuel?
    di sby aja udah 30juta per tahun
    iya kalau ada yg lebih murah ngapain mahal

    BalasHapus

Posting Komentar