Widi Utami, Karena Inspirasi Bisa Datang Dari Mana Saja

1 komentar
Meskipun sudah lama tau dan beberapa kali ngobrol dalam grup arisan, saya ternyata jarang sekali malah nyaris tidak pernah berkunjung ke blognya. Seorang Widi Utami. Entahlah.. saya yang memang sangat diakui kalau soal blogwalking rasanya males sekali. Bahkan sekarang saya kalah sama si Mas yang udah mulai ngeblog dan ajaibnya, si Mas mau blogwalking, keren! Kadang memang, saya ngerasa sangat gak pantes kalau temenan sama blogger yang suka sekali BW, saya ngerasa malu aja hehe. Dan mungkin, kali ini adalah blogwalking terlama saya di blog Widiutami.com.

Widi Utami, image credit www.widiutami.com


Pertama saya membaca tulisannya dengan sangat seksama, ternyata bener yang mbak Arinta bilang, saya betah terus membaca artikel yang lain. Tapi sayangnya, pas saya mau komentar, susahnya.. mungkin karena pake handphone dan mbak Widut pake WP, lhoh.. apa hubungane haha. Dari ketiga anggota blogger KAH, blog mbak Widut lah yang gak pernah saya kunjungi, terlalu!

Ada apa di WidiUtami.com


Tulisannya yang mengalir begitu saja, membuat saya terlena. Memang kadang mencari kesempatan untuk datang yang paling susah dari pada yang udah datang kemudian menikmati hidangan yang ada. Mengenal awal seseorang untuk ikut merasakan apa yang ditulis memang butuh keinginan kuat. Jangan-jangan ini cuma karena kejar setoran link blog, makanya rajin wkwkkw.. ya itu juga sih, bagaimanapun tanggung jawab tetep tanggung jawab yang harus dipenuhi.

Kembali lagi, memang belum banyak artikel yang saya baca di blog mbak Widi sejak kemaren sore. Dan saya juga baru tau kalau mbak Widi adalah seorang yang memiliki keistimewaan. Kalau dihubungin sama chat kita di grup dan beberapa kali saling komentar di Facebook yang udah lumayan, saya termasuk orang yang kurang perhatian ternyata haha. Tapi ya sudahlah, buat apa coba jelek-jelekin diri sendiri kan haha.

Mbak Widut dan Suami,  image credit www.widiutami.com

Di blog mbak Widi, kebanyakan mengulas tentang keluarga dan kehidupannya sebagai seorang istri dan seorang ibu. Istri dari seorang yang kerjaannya berkutat dengan coding ini ternyata juga nyambi menyelesaikan kuliahnya. Dan kerennya.. doi udah mau sidang. Dari sana saya belajar, kekurangan tidak akan menghalangi seseorang yang memiliki keinginan kuat dengan apa yang ingin ia capai. Mungkin ia juga belajar dan tercampur warna dari suaminya yang seorang pekerja keras tanpa pantang menyerah. Cerita seorang penambang pasir kecil membuat saya malu masih sering mengeluh dengan banyak kemudahan-kemudahan.

Blog yang menginspirasi


Blog widiutami.com banyak sekali insporasi yang bisa kita dapetin kalau kamu mampir kesana. Saya hanya membaca beberapa artikel saja, menemukan banyak sekali bahan untuk koreksi diri. Seperti yang ada pada judul artikel "Mereka Bilang Aku Tuli; Menoleh Sejenak Ingatan Terdalam" dari sana saya ingin mengajari diri saya sendiri dan anak-anak saya untuk tidak mudah merendahkan orang lain. Bukan.. bukan karena saya gak mau diingat oleh seseorang dengan kebencian, tapi lebih kepada merasakan jika hal yang terjadi dengan seseorang tersebut terjadi kepada kepada kita. Lebih kepada berpikir sebelum berucap dan bertindak.

Toh kita juga gak tau, bisa saja kita yang terlihat normal malah memiliki banyak kekurangan dari segi lain, dan parahnya kita tak menyadari itu. Malah saya mikirnya.. enak mbak Widut itu, gak pernah denger tentang Ghibah, jadi godaan membuat dosa dan menambah dosa gak sebanyak kami yang normal.

Intinyaaa... Kayaknya setelah ini saya bakal sering main ke blog sampean mbak. Tapi kayaknya juga kita sepantaran deh ya.. tua'an gueehhh hahah.. haruskah kau kupanggil "dek" ngakakkkk... Just be your self.. hal itu yang harus saya tanamkan dalam diri, bagaimanapun kita. Terima kasih sudah menginspirasi, Mbak Widut!
Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

1 komentar

  1. Tapi kalau Mbak Widut baca tulisan yang mengandung ghibah ya sama aja atuh. Lha terus Mbak Widut dapat tulisan ghibah dari mana? hahahhahaha *ngumpet*

    BalasHapus

Posting Komentar