Bulan Ini Tagihan Listrik Tiba-Tiba Normal Lagi, Ada Apa Ya?!

1 komentar
Sebelumnya saya tidak pernah membayangkan diri saya tinggal di Kalimantan. Sebuah daerah yang saya pikir (pada awalnya), adalah daerah yang tertinggal dan tidak semaju Pulau Jawa atau Bali. Tapi apa yang saya bayangkan ternyata jauh dari kenyataan.

Setelah tahun 2013 lalu saya diboyong suami untuk tinggal dan menetap di Kalimantan. Mata saya mulai terbuka. Ternyata, disana kotanya cukup maju lho. Bersih (terutama di Balikpapan), dan pembangunan tampak merata. Tidak jauh berbeda lah dibandingkan dengan pulau Jawa. Balikpapan dan Samarinda, udah mirip-mirip Surabaya kalo saya lihat-lihat.



Yang membedakan, di Kalimantan kita masih bisa menemukan hutan-hutan ketika melakukan perjalanan dari satu kabupaten ke kabupaten yang lain, atau dari satu kecamatan ke kecamatan lainnya. Nggak melulu hutan sih, banyak juga kebun-kebun--terutama kebun sawit yang sering terlihat di sepanjang perjalanan.


Pengalaman Tinggal di Kalimantan


Ngomong-ngomong soal Kalimantan, ada banyak kenangan dan pengalaman yang saya dapat selama berada di sana, walaupun nggak terlalu lama (2 tahun). Selain harga makanan dan tempat tinggal yang bikin saya geleng-geleng kepala, saya juga sering di bikin pusing sama urusan air (PDAM) dan listrik.

Listrik di sana sering banget mati... Apalagi kalau tiba musim hujan, nggak peduli pagi, siang, bahkan malam juga sering banget mati. Mau nggak mau, orang-orang di sana pasti menyediakan back up untuk penerangan. Mulai dari lilin, lampu LED (recharger), sampai genset.

Tapi yang jelas, cuma sedikit orang yang mampu dan mau beli genset. Karena harganya yang lumayan mahal, dan benda ini bagi sebagian orang tidak dianggap terlalu penting. Karena mereka masih bisa bersabar menunggu listrik menyala kembali.

Ngomong-ngomong soal genset. Di Jakarta, khususnya di Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan beberapa kota besar di Indonesia, ternyata sudah ada perusahaan yang menyediakan jasa sewa genset murah. Salah satu yang saya tahu adalah ABC Power yang beralamat di Rukan Sedayu Square Blok M No.19-20, JL Outer Ringroad Lkr Luar, RT 1/RW 12 Cengkareng, Jakarta Barat.
Tinggal di Jawa ini, benar-benar enak banget ya... Beda sama pengalaman saya tinggal di Kalimantan dulu. Boro-boro ada yang mau ngasi nyewa.

Setelah saya lihat-lihat, ternyata mereka (ABC Power) aslinya jualan genset. Tapi mereka juga menyediakan rental (sewa) genset untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi mereka yang hanya butuh sementara dan enggak mampu beli genset besar berharga mahal. Saya pikir, ini bisa jadi alternatif dan informasi yang berguna, terutama bagi teman-teman yang sering butuh genset karena listrik sering padam atau untuk backup karena ada pemadaman rutin (bergilir). Penyewaan genset yang mereka tawarkan tersedia mulai dari kapasitas 20KVA-500KVA.

Penyewaan genset yang mereka tawarkan saya rasa cocok banget untuk kebutuhan rumah tangga, rumah sakit, perkantoran, pabrik sampai home industri. Jadi, walaupun ada pemadaman listrik atau mungkin listrik terpaksa dipadamkan karena banjir dan lain sebagainya, usaha, pelayanan, sampai bisnis, bisa tetap jalan walaupun hanya mengandalkan bantuan genset sewaan. Nah loh... Ngomongnya jadi ngalor-ngidul... Padahal, tadinya pengen curhat aja sedikit, soal tagihan listrik bulanan ini yang rada aneh. Pasalnya, tiba-tiba bulan ini tagihannya normal kembali--persis seperti 2 tahun yang lalu.

Stay Positive


Di rumah (kontrakan), biasanya kebutuhan listrik saya nggak pernah sampai Rp100.000 per bulan. Itu 2 tahun yang lalu lho ya... Tapi sejak subsidi listrik untuk kategori tertentu dicabut, tagihan listrik jelas membengkak dua kali lipat. Mengeluh? Sedikit. Tapi saya tetap menerima keputusan pemerintah tersebut. Karena saya ingin stay positif dan mendukung pemerintah. Apapun keputusannya.

Karena saya yakin, subsidi listrik dicabut pasti tujuannya adalah untuk kebaikan kita bersama. Terutama untuk saudara-saudara di daerah lain yang mungkin sampai saat ini belum merasakan nikmatnya mendapatkan aliran listrik 24 jam sehari--7 hari dalam seminggu, seperti yang kita rasakan di Pulau Jawa.

Seperti di Kalimantan misalnya, padahal kalau saya lihat-lihat, Kalimantan itu daerahnya lumayan kaya lho... Tapi tetap aja, di sana listrik bener-bener ngeselin. Selain sering mati, kalau mati juga nggak tanggung-tanggung. Bisa berjam-jam. Dan yang paling nyebelin, kalau matinya itu malam-malam--terus pas lagi hujan. Hah... Cuma bisa ngelus dada.

Pengalaman di Kalimantan bikin saya menerima dengan lebih lapang dada keputusan pemerintah untuk mencabut subsidi listrik. Karena saya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh saudara-saudara kita yang tinggal di daerah-daerah yang hingga saat ini belum terjangkau listrik.

Saya sih sebenarnya senang-senang aja tagihan listrik bulan ini agak normal. Tapi kalau menurut info dari tetangga, katanya sih dia pernah mengalami hal serupa; seperti pengalaman yang saya alami saat ini. Katanya, beberapa bulan kemudian tagihan listriknya tiba-tiba membengkak beberapa kali lipat.
Yah... Itu sih "sama aja boong." Tapi lumayan lah, udah bikin senang walaupun ujung-ujungnya juga nggak enak hehehe...
Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

1 komentar

  1. Hahaha betul tu mbak
    Saya tinggal di medan dan sering ngalami yg beginian, malah yg parahnya selama 3 bulan berturut" biaya listrik dan air luar biasa besarnya
    Tp setelah itu jd murah lg. Besar memungkinan biaya listrik yg mahal karena nutupi biaya listrik kita yg murah sebelumnya

    Btw cek My Blog

    BalasHapus

Posting Komentar