Sebuah Misi - Pencarian Jati Diri

6 komentar
Sebuah pencarian jati diri seharusnya  bisa saya lakukan sejak dulu, kenapa, mengapa, dimana, bagaimana dan seperti apa?. Pertanyaan yang seharusnya saya jawab sendiri, saya temukan sendiri dan saya pahami sendiri dengan cara saya sendiri. Mungkin itu jati diri, masih sementara saya belum bisa membaginya dengan apapun, jati diri yang bagaimana. Sehingga.. llahirlah Opsi-opsi yang saya sendiri juga mungkin tak sadar ketika menuliskannya.

- Apakah saya yang sebagai seorang penulis puisi gadungan yang sengaja nangkring di atas blog setelahnya saya akan tiba-tiba menuruni blog karena tak merasa memiliki tanggung jawab apapun untuk tetap selalu menulis. Menulis dengan tema yang saya sendiri kurang mengerti, hati, perasaan, pengungkapan diri, fakta, semu, imajinasi atau benda-benda mati yang ngawur lainnya sebagai objek yang tak pernah ada jawaban.

- Apakah saya yang sebagai seorang penulis kata-kata romantis yang selalu ditujukan kepada orang yang tak pernah sama. Orang-orang yang lalu lalang dalam fikiran saya lalu saya tergerak untuk mengabadikannya dalam sebuah tulisan yang mungkin hanya saya yang akan mengerti. Mereka hanya akan bisa bilang, sabar ya.. Lagi putus cinta ya.. Jodoh pasti akan datang.. hayoo buat siapa atau cacian-cacian yang gak penting untuk saya tuliskan.

- Apakah saya yang seorang pengejar dolar, blogger matre, pencari ilmu kanuragan yang sakti mandraguna untuk memikat hati google dengan adsense, amazon, link market, facebooker atau yang lain sebagainya. apakah saya yang selalu seperti itu.

- Apakah saya yang senang mengungkapkan kenyataan diri yang saya anggap baik, buruk, menyebalkan, mengusik, curhat dan suka menulis ngawur. Apakah saya yang selalu seperti itu dan akan terus seperti itu dengan ilmu yang alakadarnya. Dengan kemampuan yang itu-itu dan begitu aja, membosankan. yah.. bener.. sangat membosankan.

- Apakah saya yang senang melakukan hal-hal yang hanya ingin saya lakukan dan saya lakukan. Saya yang tak pernah mahu tahu dengan keadaan negara, malas berkomentar dan malas memikirkan dengan tetek bengek yang selalu ada di dunia, negara, lingkungan atau apapun itu yang tak ada hubungannya sama sekali dengan saya, saya malas memikirkan hal-hal seperti itu, Egois. Yap.. benar sekali, saya egois dengan keadaan sosial dan malas mikir ketika saya tak berhubungan dengan sesuatu itu jika tak terlalu dekat. Bisa di katakan, saya orang paling menyebalkan di dunia karena gak pernah mau peduli dengan orang lain.

- Apakah saya yang seorang penulis blog yang garing, susah bikin ketawa, tulisan yang gakl pernah keluar dari topik yang itu-itu aja. Penulis yang memang bodoh, penulis yang hanya menuruti maunya sendiri.

Semua itu adalah jati diri yang harus saya lakukan pencariannya mulai sekarang. meskipun saya harus mengakuinya semua ada dalam diri saya dengan satu inti yang sama. Satu inti yang gak berubah dan gak berbeda. Satu inti itu sementara saya katakan diri saya adalah jiwa yang penuh dengan keegoisan dengan gak mau tau urusan yang gak berhubungan langsung dengan diri saya sendiri. Seorang yang cuek dengan kehidupan luar hingga kata sombong mungkin akan nangkring gitu aja di pundak saya. Ironis.. saya sama sekali tak menitipkan sedikitpun sikap sombong dalam diri saya sendiri.

Penulis Bodoh yang sukses memupuk cuek sosial dan keegoisan yang meninggi, hanya untuk sementara waktu dan ini memang benar jawabannya. Orang yang membosankan :).
Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

6 komentar

  1. blognya inspiratif banget
    :D
    jadi suka saya baca2 disini

    BalasHapus
  2. Saya ga begitu paham soal jati diri,
    jadi ga bisa komen apa2..
    Kalo soal pohon jati seh lumayan tau sedikit.
    Semakin tinggi, besar dan kuat maka ia akan semakin BERGUNA.

    BalasHapus
  3. hmm... menurut akal pikiran saya, jati diri akan terungkap setelah saya menemukan/mengalami salah satu dari 3 hal yang telah dikerjakan.

    1. bertemu dengan seseorang yang tepat untuk kita, dan menikah, dst dst ... kemungkinan terbesar jati diri akan terungkap dalam fase ini

    2. setelah kita meraih impian terbaik yang kita hayalkan/ inginkan, contohnya banyak sekali, tergantung bagaimana khayalan kita.. contoh misalnya "menguasai dunia >:D "

    3. setelah kita mati.. << iki sing paling bener mbak, wakakka

    BalasHapus

Posting Komentar