Ada banyak sekali perubahan yang saya alami terutama sejak menikah. Perubahan-perubahan yang tidak saya bayangkan sebelumnya, perubahan yang baik dan perubahan yang membuat saya banyak merubah kebiasaan saya dari dari hal-hal yang remeh yang harus dirubah dengan serius. karena ini adalah menyangkut urusan kehidupan setelah dunia. Jujur saja, kehadirannya membuat saya merasakan banyak hal baik datang kepada saya. Hal ini tentu saja membuat saya sangat bersyukur karena telah memilikinya meski tak ada banyak hal yang harus kami luruskan kembali untuk selalu menyelaraskan visi dan misi kami dalam membangun rumah tangga.
Berbagi kasih sayang
Kasih sayang bukanlah hanya tentang cinta antara kami berdua. Namun kami juga harus memperhatikan keluarga kami satu dengan yang lainnya. Saya sangat tersentuh ketika dia sangat perhatian kepada adik-adik saya, kepada orang tua saya, dan juga kepada saudara-saudara saya. Begitupun sebaliknya tanpa dimintapun, saya juga perhatian kepada kedua orang tuanya yang tak lain adalah mertua saya. Bahkan, saya menyayangi mereka seperti kedua orang tua saya sendiri yang sudah bersama saya selama puluhan tahun. Tidak ada rasa terpaksa sedikitpun dalam hati ini untuk berbakti kepada beliau berdua.
Bukan hanya orang tua, sebagai kakak yang paling tua dan saya adalah istrinya, sudah sepantasnya saya juga memperhatikan adik-adiknya juga. Tentu aja bukan kepada kedua adik laki-lakinya yang udah nikah haha.. kalau itumah harus jaga jarak sayanya :D. Adiknya perempuan yang paling kecil yang kadang bikin saya gemes karena tingkahnya juga secara gak langsung saya menyayanginya tanpa sekat. Entahlah.. pokoknya begitu aja, ngalir gitu aja, sudah seperti teman akrab yang biasa curhat saling cerita keburukan tanpa malu. Kasih saya antara keluarga memang sangat penting dan harus tulus. Semoga di pergantian tahun ini, saya bisa memberikan yang terbaik lagi untuk kedua keluarga saya.
Perbaiki Ibadah diri kepada Tuhan
Kedekatan kita kepada tuhan adalah hal yang wajib dan harus dilakukan semua umat manusia sebagai bentuk syukur dan terima kasih kepada Allah. 2017 saya begitu banyak melewatkan hal-hal penting yang seharusnya saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Saya ingin berjalan lebih jauh, lebih dalam dan lebih banyak menuju Allah. Saya ingin memberikan teladan untuk anak-anak. Saya ingin menjadi ibu yang baik, contoh yang baik yang memberikan dan menularkan kepada mereka hal-hal baik dan juga kebiasaan-kebiasaan baik. Kadang saya merasa sangat rugi karena memiliki ilmu yang sangat sedikit. Saya ingin belajar lagi, menambah dan terus menambah ilmu untuk mengajarkan kepada mereka tentang Tuhan dan tentang bagaimana seharusnya menjalani kehidupan dengan jujur.
Saya takut menjadi orang yang merugi, orang yang kurang bersyukur dan lalai. Saya ingin menemukan kembali sahabat-sahabat baik yang mengajarkan dan menularkan kebaikan untuk saya. Semoga Allah bukakan jalan dan kemudahan untuk ini semua.
Sekolah lagi, Belajar lagi
Keinginan untuk terus belajar dan menambah ilmu dalam diri saya sejujurnya tidak pernah punah sejak dulu. Ada hal menggebu-nggebu dalam diri ini yang gak bisa diungkapkan. Menghadiri majlis-majlis ilmu dan belajar dengan serius adalah keinginan saya. Ingin sekolah lagi bukan mengejar sebuah gelar, tapi ingin memperbanyak ilmu terutama untuk mengajarkannya kepada anak-anak saya. Semoga pula Allah permudah harapan saya untuk kembali bersekolah agama di sebuah universitas, Aamiin, InsyaAllah.
Menepati janji, membayar hutang dan profesional
Janji? Hutang? adalah hal-hal gawat yang wajib segera diselesaikan. Semoga saat maut menjemput, semua janji dan hutang telah tertunaikan. Benar adanya, bahwa ketika kita berhutang, hati jauh dari kata tenang. Hutang bukan hanya soal uang kan, artikel juga lho hahhaa.. Dooohhh
Kesabaran yang powerfull
Ini, butuh banget buat diperbaiki, Noted banget pokoknya! Apalagi memiliki anak-anak yang super seperti Kinza. Zayn? Entahlaha seperti apa nanti dia ketika bisa bertingkah dan mulai memiliki pemikiran dan pilihannya sendiri kelak, berbedakah dengan masnya, atau samakah atau mungkin jauh lebih keras. Gak bisa bayangin saya haha.
Lebih Nurut, Lebih Tertutup
Ke suami, prioritasnya adalah cuma nurut aja sih sebenarnya. Cuma kadang saya masih suka kolot gitu lah meskipun saya cinta sama suami. Cintanya sebenernya banget sih, cuma kan katanya gak boleh kebangetan kalau cinta sama seseorang, takut sangat sakit saat dia gak ada. Terlampau sulit menghilang saat ia gak ada. Cinta yang minimalis aja, seminim-minimnya. Surga saya ada di suami, dan dengan ketulusan juga saya harus dan wajib mendengarkan suami, itu prioritas.
Karena lingkungan yang saya lihat adalah orang-orang yang ngegampangin banget suaminya dan malah besaran kuasa istri daripada suaminya. Besaran suara istri dari suaminya dan hal-hal menurut saya tidak pantas aja dilakukan kepada suami sendiri. Semoga saya dijauhkan dari hal-hal seperti ini, hal-hal yang merusak gimana seharusnya istri kepada suami, tunduk dan nurut.
Kalau lebih tertutup apaan donk? Emmm.. apa ya tadi, lupa wkwkw.. Oh ya.. selain itu saya juga pengen banget jauh lebih rapi dan pandai menjaga konsistensi dalam hal apapun. Sedih banget kalau mikir diri ini banyak gak konsistennya dalam melakukan sesuatu, kayak gak punya pendirian gitulah. Dalam keuangan juga, semoga gak bayak nyimpen uang buat ditimbun kalau punya uang banyak haha. Makin rajib berbagi, makin rajin sedekah dan berusaha menjadi jauh lebih bermanfaat untuk orang lain. Hah.. itu sih, masih kurang banyak sebenarnya, but.. cukup aja deh ditulisnya :D.
Kamu? Apa resolusimu?
Saya doakan semoga semua harapan Sampeyan terkabul mbak, Amin.
BalasHapusBagus2 ya artikelnya, hrus bnyk blajar dri kk nih 😊
BalasHapus