Mandiri dan Diberi

11 komentar
mentari mulai mengintipku dari ujung sana..
beranjak naik dan mencoba memberi tanda..

hey kamu.. mengapa kamu tak melihatku..
aku dari tadi memandangmu, mengamatimu, ingin rasanya memberi perhatian lebih padamu..

sang mentari mulai bersuara mengusik telingaku..

"Aku hanya ingin sebuah semangat mentariku"
bisikku pelan..

"aku ingin bias-bias itu memberiku kehidupan yang lain.. aku ingin pergi, ingin menjauh dan ingin berdiri sendiri" cerocosku tanpa melihatnya yang terus memandangiku.


***
menjadi seeorang pribadi yang mandiri adalah hal yang sulit bagi orang yang terbiasa di beri dan selalu mengharap pemberian orang lain. jika otaknya terus menuntut hari ini hidup dari pemberian, mandiri itu gak akan pernah tercipta.

Mobil mewah, motor Ok, baju keren, dandanan stylis, dan semuanya serba "wah" JIKA itu adalah pemberian Orang tua, sama saja melatih diri sendiri untuk malas berfikir dan bekerja.

"Aku belum mampu bekerja"

menurutku ini adalah pernyataan Bodoh. aku rasa kata mewakili ungkapan "Karena aku terbiasa di beri"

ah.. rasanya aku dan semua perasaanku udah puas kena gemblengan dari mana aja, di tempat kerja, di yayasan, dimanapun selama hampir 7 tahun berkelana di kota Orang. aku begini cuma ingin satu Aku ingin Lebih baik.

Aku ingin maju, aku ingin lebih baik, dan aku Gak mau mengharapkan pemberian Orang lain selama aku bisa melakukannya sendiri.

Tegar, Kuat, Sabar, berjiwa nerimo, Mengalah itu semua gak mudah di lakukan, itu semua gak mudah untuk di praktekan, tapi pengalaman hidup mengajari seseorang itu dalam berbagai hal, dengan biasa, semua bisa di jangkau tanpa sedikitpun beban, menjadi dewasa tak harus menunggu umur semakin menua, dewasa adalah bagian dari sebuah perjuangan dan pengalaman hidup yang ada di dalamnya.

"mentari semakin meninggi, karena mentari gak akan menunggumu bangun untuk memberi sinar kepada banyak jiwa yang menginginkannya, jika ingin melihat indahnya, Bangun dan berusahalah mendapatkan sinarnya, karena hidup tak harus menunggu Orang lain"!

Related Posts

11 komentar

  1. Mari belajar dan belajar untuk bekal di detik kemudian! Dengan ilmu harta kita dapat. Dengan harta berlimpah tanpa ilmu bakalan lenyap semuanya!

    BalasHapus
  2. Siang malam terus berganti, tersenyum dalam setiap waktu dan selalu berpikiran/bertindak positif dalam menikmati kehidupan yang terus bergulir seiring nafas!

    BalasHapus
  3. SETUJU sob memang betul mbak hidup kita jangan tergantung kepada orang tua atau orang lain, kita harus berusaha menjadi diri sendiri,, makasih mbak

    BalasHapus
  4. Tua itu pasti, tapi dewasa adalah pilihan. Dan karena Allah memberikan pilihan, maka pilihlah dengan bijak..
    Apa kabar Dek? Lama tidak silaturahmi kesini :)

    BalasHapus
  5. Salut Inuuuuel...semoga tetap tegar ya. Tapi tetap harus ingat bahwa dalam kesuksesan kita terdapat juga support dari orang-orang disekeliling kita. Harus tetap rendah hati dan banyak berterima kasih kpd orang2 yg berjasa kpd kita.

    Sukses ya Nuel :)

    BalasHapus
  6. benar gan,kita belajarlah dari pengalaman karena pengalaman adalah guru paling besar tuk kita bangkitt,
    dan jgn lah kita sering bergantung dengan org tua karena nanti nya akan bisa membuat mlz berbuat app2 n bertindak...
    marilah kita belajar mandiri SEJAK DINI,
    salam kenal gann..good luck...


    SEMANGAT GAN.....

    BalasHapus
  7. @ mba Ajeng : sama mba :)
    @ Tante Winny : makasih te, semangat :)
    @ Nona : heem :P
    @ Tas : lain kali kalo komentar gak usah pake Gan, AKU GAK SUKA!

    BalasHapus
  8. setujuh....mandiri itu perlu diusahakan dengan tekun :)

    BalasHapus
  9. saya suka tulisan ini, penuh dengan motivasi.... stand at your own leg

    BalasHapus

Posting Komentar