Berkunjung ke Desa Wisata Sade di Lombok

2 komentar
Melanjutkan postingan saya beberapa hari yang lalu mengenai wisata pertama kali yang saya lakukan ke Pulau Lombok bersama anak, suami dan keluarga, saya akan bercerita sedikit mengenai kunjungan saya ke Desa Wisata Sade yang sebelumnya hanya kami lewati begitu saja untuk langsung pergi ke Pantai Kuta dan Pantai Aan.

Sebenarnya waktu kunjungan kami ke pantai sudah sangat mepet sehingga kami benar-benar kesorean sepulang dari pantai. Namun, tidak ingin melewatkan moment yang hanya datang mungkin sekali seumur hidup, kami pun menyempatkan diri mampir ke Desa Sade.

Karena kami merasa tidak terlalu terburu-buru disamping kami tidak tinggal di salah satu hotel di Lombok meskipun harga hotel murah, melainkan di rumah sendiri, maka rencana untuk mampir ke Desa Sade pun terpenuhi. Yes!

Tapi, Matahari mulai tenggelam saat kami meninggalkan Pantai Kuta untuk menyusuri jalan yang tidak terlalu ramai menuju Desa Sade. Sesampainya di Desa Sade, matahari benar-benar sudah hilang berganti dengan suasana temaram senja. Praktis kami tiba di Desa Sade pada saat maghrib sudah besar.

Bukannya sibuk berkeliling melihat suasana Desa Sade yang legendaris tersebut, akhirnya kami hanya menyempatkan diri berfoto-foto di pinggir jalan utama dan terutama di depan ‘plang desa wisata’ tersebut.

Yang sangat saya sesalkan, saya sendiri tidak mendengar suara adzan dari sekitar tempat tersebut, padahal mungkin ada beberapa mushola atau masjid yang lokasinya tidak jauh sehingga kami tidak harus pergi ke tempat lain untuk sholat.

Namun sejauh yang saya ingat, memang tidak ada suara adzan dari sekitar Desa Wisata Sade atau paling tidak yang dekat dari tempat tersebut yang bisa dijangkau dengan jalan kaki. Sehingga. Jika ada, kami kemungkinan besar akan sempat untuk menghabiskan lebih banyak waktu di tempat tersebut.

Namun tampaknya nasib berkata lain, setelah berfoto-foto di depan plang kami pun sepakat untuk melanjutkan perjalanan untuk mencari masjid karena tidak ingin kelewatan sholat maghrib. Disamping itu, beberapa keluarga yang lain menghibur dengan mengatakan, "Kita lewatkan saja dulu Desa Sade, insyaallah kita kembali lagi nanti di kunjungan berikutnya." Oh no!

Tanpa berkecil hati, walaupun menyimpan sedikit kekecewaan, saya pun dengan mantap mengikuti saran dari keluarga yang lain untuk sholat terlebih dahulu dan insyaallah kami akan kembali suatu saat nanti.

Karena, kemanapun kita pergi, dan seseru apapun perjalanan kita, jangan lupakan beribadah kepada Allah, terutama sholat. Jika kamu adalah musafir, sudah pasti menjamak shalat akan lebih memudahkan.

Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

2 komentar

Posting Komentar