Mereka, Pernah Ada Menemani Hari-Hari Saya di Bali

3 komentar
Bali.. Bali.. Bali.. Beruntung sekali saya pernah datang ke Bali. Hal yang gak pernah kamu tahu tentang Bali selain keindahan pulaunya adalah, karakter orang-orang yang ada disana. Jujur.. Tinggal di Bali membuat saya menjadi orang muslim yang membutuhkan banyak belajar. Selalu saja, minoritas akan haus dengan hal-hal yang mereka butuhkan, sangat antusias dan semangat belajar seperti kena booster 100 kali lipat #lebay.


Kamu, bakal jauh lebih buruk kalau niatnya gak bener, itu Bali. Kadang saya juga heran, kenapa bisa begitu berpengaruhnya lingkungan pada kehidupan seseorang. Memang sangat besar sekali, bahkan sampai bisa merusak kepribadian baik jika gak kuat mental. Tapi, kamu juga bakalan jauh lebih baik kalau nemu orang-orang yang baik dan memberikan efek yang luar biasa ;).

"Eh.. Nuel, Inuel ngapain di Bali? Mbabu lagi?"

Mwahahahhaa... Gitu yaaa.. Jombloku sentimen sama saya, mentang-mentang awalnya jadi babu, sekarang mau langsung dicap mau mbabu juga :)).

"Enggaaakkk.. Cuma jadi kuli doank kok.." haha..

Gak penting lah pekerjaannya apa, yang penting halal, dari pada kerjaan mentereng dan ngantoran ala-ala pegawai dengan dasi jas rapi, tapi yaa gitu lah, semoga bisa lebih baik ya.. Kalo udah ngomongin "dari pada", kesannya mulai ada sombong dalam hati ini, Astaghfirullah.. lupain kata diatas dan mari kembali ke laptop *gaya om Tukul* (Om katanya hahaha).

Di Bali, saya menemukan orang-orang hebat yang gak saya temui di pulau sebelumnya, Jawa. Mau tau siapa aja yang bisa membuat saya jauh lebih baik?


Siti Hadyaning Rini 


Panggil saja dia Rini, dulu saya memaggilnya Gendut. Dia adalah salah satu orang yang membuat saya jauh lebih baik dari sebelumnya. Sahabatan sejak kita sama sama sekolah di salah satu MTsN di Wonosalam, Duduk sebangku tapi saya ngerasa gak pernah memahami bagaimana karakternya. Setelah di Bali, saya sudah tidak lagi memanggilnya dengan kata Gendut, saya ngerasa kata-kata itu menyinggung banget buat dia. Pendiam tapi aktif, sensitif dan perasa. Orangnya nekat dan kadang membuat saya mikir sendiri, "Apasih Maunya?".

Rini adalah salah satu guru sebuah RA di Bali, Alam Jamur namanya. Dia adalah salah satu sahabat baik saya yang masih menjomblo sampai sekarang. Nampaknya Allah masih memberinya kesempatan untuk menjadi dirinya sendiri, menikmati masa muda dan melakukan apapun yang dia mau. Kesibukannya sungguh luar biasa, dari pagi sampai malam sampai gak ada waktu untuk main, atau mungkin pekerjaannya adalah main main aja ya haha..



Kadang, saya ngerasa, seorang Rini adalah orang yang begitu egois, tapi dilain sisi dia adalah sosok yang peduli dan penyayang. Dia juga yang membawa saya ke Bali, sifat nekatnya membuat saya nekat juga untuk berani mengambil keputusan. Mandiri banget dan saya kagum dia bahkan sudah bisa melihat Rumah Allah dengan hasil kerjanya sendiri. Sampai sekarang, saya masih berhubungan dengan sahabat saya Rini, tapi gak begitu dekat seperti dulu karena emmm mungkin kesibukan :D.



Dulu, sewaktu di Bali, Rini-lah yang membawa saya kemana-mana, berwisata. Meski gak punya uang, kami setidaknya 2 minggu sekali keluar ketempat-tempat yang sering ramai dikunjungi oleh wisatawan. Dari sanur yang deket rumah sampai Singaraja, Bedugul, Tanah Lot, Nusa Dua, Dan masih banyak lagi. Gaya mengendarai motornya emang mantab banget, kita.. Pernah melakukan perjalanan dari Bali-Jawa, Jawa-Bali naik motor! Warbiayasahhh.. Salut sama dia yang kuat nyetir sendiri, ngebut lagi :D.

Doa terbaik untuk sahabat saya Rini, semoga Allah memudahkan segala urusannya dan menjadi sosok yang bermanfaat  untuk semua orang. Dan tentunya.. ucapan terimakasih untuk persahabatan kita, semoga gak pernah putus tali silaturahmi ini ya..

Next.. Mereka, Pernah Ada Menemani Hari-Hari Saya di Bali - 2 Tentang Guru Makhorijul saya, Lailiya Yuliatin :)
Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

3 komentar

  1. Jadi ingat ketika di gresik. Tentang Tarbiyah, persahabatan, dan jalan2.

    BalasHapus
  2. Lovely friend ya, Mbak.
    Alhamdulillah masih lanjut jalinan silaturahmi. Salam kenal, Mbak.

    BalasHapus

Posting Komentar