Perbedaan Arsitek dan Desainer Interior

Posting Komentar

Saat kita melihat bangunan yang bagus dan menarik berbentuk gedung hingga jembatan, kita pasti bertanya-tanya, "siapa gerangan yang mengarsiteki bangunan tersebut?"

Tapi arsitek bukan hanya seorang perancang yang menggambar bentuk-bentuk indah dari sebuah bangunan. Karena disamping mendesain, mereka juga memiliki pengetahuan tentang konstruksi.

Inilah yang membedakan antara seniman dan arsitek. Berbeda dengan arsitek yang memiliki pengetahuan konstruksi, seorang seniman hanya bisa mendesain sebuah rumah tapi umumnya tidak memiliki pengetahuan seputar konstruksi.

Untuk bangunan-bangunan tertentu, seorang arsitek biasanya tidak hanya bekerja sendiri. Namun, mereka seringkali berkolaborasi atau bekerja sama dengan profesi lainnya seperti desainer interior maupun insinyur.

Kolaborasi diantara beberapa profesi tersebut seringkali dibutuhkan karena adanya kesenjangan pengetahuan dan bertujuan untuk mengaplikasikan desain dengan aman serta sukses hingga selesai.

Jadi, apa sebenarnya yang dilakukan oleh seorang arsitek? Serta, apa perbedaan antara arsitek dan desainer interior?

Seorang Arsitek Adalah…

Peran seorang arsitek sebenarnya sangat beragam. Namun secara khusus, berikut adalah beberapa peran seorang arsitek.

1. Mendesain

Tugas utama seorang arsitek adalah membuat desain yang detail dari sebuah konsep atau ide yang ingin diwujudkan oleh klien.

Tugas mendesain tidak hanya membutuhkan ide-ide yang kreatif, tapi seringkali juga melibatkan pengetahuan teknis dan membutuhkan tanggung jawab.

Berbagai pengetahuan tersebut sangat dibutuhkan oleh arsitek karena dalam pembangunan, mereka harus memperhatikan keselamatan orang-orang yang terlibat dan masyarakat, mereka juga harus mengikuti peraturan setempat, mengetahui batasan-batasan dalam peraturan daerah ataupun sebuah negara, pengetahuan seputar undang-undang pelestarian lingkungan dan lain sebagainya.

2. Membuat Dokumentasi

Selama fase dokumentasi, arsitek bertanggung jawab menterjemahkan ide melalui gambar di atas kertas dan membuat gambar yang lebih terperinci menggunakan teknologi seperti software CAD serta menguji kelayakan desainya.

Tahap dokumentasi biasanya melibatkan revisi yang berlangsung secara terus-menerus. Tak jarang, seorang arsitek perlu menggambar ulang untuk membuat perubahan atau memasukkan ide-ide baru berdasarkan kebutuhan klien, peraturan, ataupun untuk menyesuaikan dengan anggaran.

3. Menerjemahkan desain ke dalam bentuk konstruksi

Setelah dokumentasi selesai, desain yang dihasilkan tersebut akan diterjemahkan ke dalam bentuk konstruksi dan spesifikasi teknis untuk kontraktor maupun ahli konstruksi.

Pada tahap ini, seorang arsitek akan terlibat secara penuh dan berperan sebagai pimpinan proyek yang harus rutin melakukan pengawasan. Kehadiran mereka juga sangat dibutuhkan oleh kontraktor.

1. Pimpinan Proyek

Seorang arsitek bertugas untuk memimpin proses penciptaan ruang fungsional. Dari mulai membuat konsep hingga terealisasi.

Singkatnya, mereka adalah pemimpin sebuah proyek pembangunan. Entah itu, proyeksi kecil seperti renovasi rumah hingga pembuatan bangunan seperti rumah sakit, hotel, kampus, jembatan, dan lain sebagainya, dari nol hingga selesai.

2. Pengawas Proyek

Sebagai seorang profesional yang berlisensi, arsitek juga bertanggung jawab terhadap pengawasan proyek dan keselamatan publik.

Mereka memiliki peranan yang sangat penting dalam setiap tahap pembangunan. Mulai dari membuat konsep awal hingga acara peresmian.

Sebagai pengawas proyek, arsitek bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan, kesejahteraan, dan keselamatan penghuni atau pengguna bangunan yang akan mereka bangun.

Karena itulah, seorang arsitek mutlak harus memiliki pengetahuan tentang konstruksi. Tanpa pengetahuan tentang konstruksi, bangunan yang mereka rancang dan bangun dapat membahayakan orang yang menggunakan maupun orang-orang di bangunan tersebut.

Desainer Interior Adalah…

Tugas seorang desainer interior sangat berbeda dengan arsitek. Selain bertanggung jawab untuk menciptakan ruangan yang aman dan fungsional, seorang desainer interior juga bertanggung jawab untuk membuat ruangan agar bisa terlihat dan terasa lebih menarik.

Secara umum, desainer interior berperan untuk meningkatkan fungsionalitas dan daya tarik estetika sebuah ruang (interior). Entah itu ruangan bentuk Kondominium, restoran, hotel, rumah sakit, mall hingga toko, terminal bandara, dan lain sebagainya.

Tugas mereka tidak hanya sekedar mengubah sebuah ruangan agar terlihat cantik dan menarik, melainkan, mereka juga harus bisa mengintegrasikan warna, memilih tekstur, mengatur pencahayaan, memilih dan mengatur tata letak furniture, dan berbagai elemen lainnya untuk membuat interior nyaman dan terlihat menarik.

Desainer interior seringkali dibutuhkan karena bisa membuat perbedaan atau dampak yang cukup besar terhadap fungsi sebuah ruangan.

Contohnya, dengan bantuan desainer interior, sebuah toko bisa menarik pembeli dan membuat pembeli berbelanja lebih banyak, atau membuat rumah lebih sehat untuk ditinggali, atau membuat sebuah ruangan yang bisa mengubah mood siapapun yang ada di dalam ruangan tersebut.

Jika ditilik lebih jauh, berikut adalah beberapa tugas-tugas dasar seorang desainer interior.

  1. Sebagai konsultan untuk mengetahui kebutuhan, selera, dan anggaran client
  2. Bertugas menganalisis fungsi dan tujuan suatu ruangan
  3. Memberikan saran seputar material, finishing, perawatan, elemen, maupun skema warna yang dibutuhkan
  4. Membuat rencana desain dalam bentuk 3D untuk mempresentasikan ide kepada klien
  5. Merevisi desain seperlunya hingga sesuai dengan keinginan klien
  6. Bekerjasama dengan arsitek dan kontraktor
  7. Mengatur jadwal proyek dan memperkirakan biayanya
  8. Bertanggung jawab terhadap pengadaan dan pemesanan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk proyek interior seperti, furniture, cat, aksesoris, dan berbagai elemen lainnya
  9. Bertugas mengawasi proses pengerjaan interior agar sesuai dengan ide desain yang sudah dibuat

Perbedaan Arsitek dan Desainer Interior

Berdasarkan ulasan singkat saya di atas, kita bisa dengan mudah melihat beda arsitek dan desain interior berdasarkan tugas ataupun fungsinya.

Untuk menghasilkan sebuah bangunan fungsional dan sesuai dengan kebutuhan klien, seorang arsitek seringkali harus bekerja sama dengan desainer interior, atau sebaliknya.

Meski demikian, tugas mereka sangat berbeda. Seorang arsitek, bertugas untuk menerjemahkan ide klien ke dalam bentuk gambar yang kemudian akan diaplikasikan oleh constructor atau kontraktor. Serta mengawasi dan bertanggung jawab terhadap keselamatan pekerja maupun lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Di sisi lain, desainer interior bertugas membuat ruangan di dalam gedung yang dibangun agar aman, fungsional, nyaman, dan estetik.

Kalau kamu ingin mengetahui lebih terperinci mengenai perbedaan antara arsitek dan desainer interior, silakan baca artikel beda arsitek dan desain interior ini. Karena di sana, telah dipaparkan secara lebih terperinci mengenai perbedaan-perbedaan tugas arsitek dan desainer interior.

Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

Posting Komentar