Riak Rasa

29 komentar
Dia tau sekarang kamu bukan lagi menjadi seseorang yang mampu menggugah amarahnya, semuanya telah berakhir, kamu tau cara menyalakan emosi dalam jiwanya yang kurasa sangat mudah untuk terbakar, kamu ngga' pernah tau gimana cara untuk meredamnya, you never know it!

aku tau ada seseorang berkata padanya;

"suatu saat kamu akan tersenyum karena kebodohan ini, ya hanya itu yang dia masukkan dalam otaknya yang kebanyakan diisi aer mata"

gimana caraku untuk tau itu semua ? begitu kira-kira tanyanya kepadaku "


"Ah.. biasa saja, saat ini emosimu sedang tak ingin ku ganggu, saat ini kekalutan hatimu sedang bersarang pada rumah laba-labanya, dan saat ini aku tau kamu sedang menikmati "riak rasa" yah itu kata yang aku pinjam dari ucapannya".

Semuanya sekarang benar.. semuanya terhenti dengan sendirinya, tanpa mememintanya, semuanya tergantung waktu dan pergaulan, semuanya butuh proses, ini hanya sebagian kecil dari proses pendewasaan diri yang selama ini dia cari, bukankah menjadi dewasa itu sangat menyenangkan.

tunggu dulu, jangan di fikirkan dewasa itu seperti apa, jangan pernah memikirkannya karena itu akan terjadi dengan sendirinya, jangan pernah menghentikannya karena semuanya tak akan terhenti jika engkau menginginkannya :), sikapmu yang akan menunjukkan kepada mereka, let it flow.

Begitulah kehidupan! mungkin.. banyak orang yang melihatmu sangat sinis, aku bilang Diam Itu Indah kepadanya, dia mengakui semua itu sungguh benar adanya, dia lebih banyak menyendiri, dan taukah kamu.. kesendiriannya justru membuatnya semakin tau apa yang dia inginkan saat ini.

mana dia peduli dengan kamu, kamu tak sebanding dengan nyatanya, kamu tak sebanding dengan semua yang ada untuknya, dan aku tau.. aku berubah mungkin karena dia juga berubah, mengharap, di harap tak sama dengan harapan, jangan menyesal! percaya saja semua ada yang mengaturnya. mengharap, diharap dan harapmu adalah sebuah tanggung jawab hati dan fikiranmu sendiri, mengapa masih menunggu orang lain ?.

*Ya Allah...
Jika hari ini dan hari sebelumnya dia menjadi amat sangat kekanak-kanakan, dia menjadi seorang yang berfikir "aku yang terbaik", aku berfikir bahwa dia udah terlalu tinggi tempatnya berada, dan bahwa aku selalu berfikir dia mampu menahlukkan siapapun yang dimauinya, sekarang aku tau dia ingin merubah semuanya, ajarilah aku dan dia untuk selalu berfikir luas, kerendahan hati yang sangat agung, serta susutnya keegoisan yang tak terbendung melebihi batas batas pembatas dari karung-karung terapung, kenalkan dia kembali kedalam kehidupan yang seharusnya dia tau. Amin...


Inuel
Kewajibanku ada pada Hatiku!

Related Posts

29 komentar

  1. udah baca berkali-kali tapi koq masih kurang ngerti ya?......
    ini tentang do'a kamu agar "dia" menjadi orang yang lebih baik kah?.... atau tentang kegalauan hati?...

    BalasHapus
  2. semoga semuanya dapat terkendali iaah mba.. :D

    semangat terus mbaa :D

    BalasHapus
  3. tulisan nya bagus...
    keren...
    salam kenal...
    selamat sore

    BalasHapus
  4. duehh....ini neng gelis pinter pisan nulis nyak

    Mbak Nyun, kaulah penulis cita-citaku setelah Madam JK Rowling dan Om Andrea Hirata

    BalasHapus
  5. kadang kita memang perlu kesendirian agar kita bisa merenung..tapi inget..kesendirian itu g selalu baik lho nuel.. *sok bijak bgt* hohoo.. :)

    tulisanmu keren2 ngt sih..?? ajarin aku dunkz.. *hlohh..* :P

    BalasHapus
  6. ehm2 masalah hati yach?? eits eits... iput masi kcil ach gak ikut2an hahay...

    BalasHapus
  7. sedang menikmati "riak rasa", apa yah artinya?

    ya semoga dia kembali kedalam kehidupan yang seharusnya dia tau... amien

    BalasHapus
  8. salam kenal

    mampir perdanan nih
    nice blog loh!

    BalasHapus
  9. Saat seseorang sedang kalut atau emosi kadang memang mudah tersinggung/marah, kayaknya memang harus tunggu suasana lebih kondusif untuk mendekati...

    BalasHapus
  10. riak...
    apa selalu tak indah...
    jadikan saja ia indah
    nikmati saja... ^^

    BalasHapus
  11. Sepakat dek ! Diam itu indah. Diam identik dengan sabar. Sabar bukan berarti berdiam diri atau menyerah sebelum perjuangan.
    Salam sobat :)

    BalasHapus
  12. diam itu indah, tapi kalo kelamaan bisa gagu lo..heheh....

    BalasHapus
  13. Tak menyendiri sebentar! Apa yang kudapat!

    BalasHapus
  14. terima kasih atas share dan pencerahannya.

    BalasHapus
  15. Semoga semuanya baik2 saja. Mbak masih inget, awal2 baca tulisan Inul, masih lugu dan cenderung malu2. Tapi kini semua sudah berubah, Inul semakin dewasa. Dewasa itu tidak mengalir seperti air, ia adalah pilhan :)

    BalasHapus
  16. bener nyun, kalo bukan diri kita yg memulai bagaimana perubahan itu bisa ada

    BalasHapus
  17. tulisannya panjang2 nih..
    rajin amat,nuel???

    hehehe..

    BalasHapus
  18. Nikmati saja riak rasa yg ada, walau tetap harus menyisakan sudut ruangan untuk segala kemungkinan. Semoga yg terbaiklah yg didapatkan..

    BalasHapus
  19. amiiiiiiiiiiin amiiiiiiiiiiiiiiiin
    semoga dia dilindungi dari segala sifat takabur yaaa

    BalasHapus
  20. masalah memang bisa membuat seorang menjadi lebih dewasa. nuel, tetep semangat yah... kalau kamu berhasil melalui masalah ini, itu artinya tingaktan kamu semakin tinggi...
    semangat!!!

    BalasHapus
  21. ..curhat, ya...
    ..kita bikin hidup ini lebih indah dengan kebaikan yang berawal dari diri kita sendiri. Sejauh kita berniat baik untuk membahagiakan orang lain; apa lagi...

    Oia, salam kenal, ya.. saya udah follow blog sobat beberapa hari kemarin, lho..ditunggu back follownya, ya..
    Salam juga buat sobat-sobat yang lain di blog ini...

    Regards
    www.mamanjua.co.cc

    BalasHapus
  22. amin, semoga berjalan lancar ya :)

    BalasHapus
  23. yang sabar mbak.....
    always think positive make you more relax...
    mbak, baru ngeblog sekarang, waktu itu internet rusak... maap baru ngomentar sekarang ya...

    yang sabar mbak...

    BalasHapus

Posting Komentar