Derita Indah

6 komentar
Aku tau.. aku terlalu bodoh untuk mengertimu, terkadang memikirkanmu mampu membangkitkan dan mengangakat walau hanya sepujuk segitiga di sudut bibir ini, kamu bukan salah satu keindahan, namun bagiku … memikirkanmu aku punya sebanyak yang kumau tentang keindahan.

Kamu bukan sebentuk keajaiban, namun membuatmu ada adalah sebuah rasa yang melebihi ajaib apapun, kamu juga bukan seorang malaikat, namun membayangkanmu aku menemukan malaikatku.


Kenapa masih saja kamu berusaha membuat bayangan-bayangan itu hilang dalam benakku, kamu tak romantias.. namun berada di dekatmu adalah sebuah keromantisan yang tak pernah terbayarkan oleh apapun.

Dindingku berdenting, langit-langit kamar bernyanyi, jam dinding menjadi irama yang membuatku terlelap, masih untuk menemukanmu dalam gelapnya, menari dalam kerinduan yang indah, membiarkan cinta menemukan dermaganya, dan terus berputar berdansa bersama angin-angin dari jendela yang kubiarkan terbuka.

Rindu ini tak bisa kutepiskan sekecil apapun, rintik gerimis mulai membanjiri setiap bilik hati ini, dia tau bahwa aku sedang merindukanmu, dan akupun tau sebanyak apapun rintik itu turun, tak akan pernah menyamai rinduku padamu, hitunglah jika engkau masih meragukan rindu ini, hitung seberapa banyak rintik itu untukmu.

Dia yang mengajarkanku tentang kepercayaan diri tanpa memikirkan bagaimana ia menjadi seorang yang membuatku seorang yang tak pernah tau tentang keajaiban, aku merindukanmu..

Di kertas tanpa batas ini kutulis dengan rasa yang tak pernah terukur oleh apapun, namun masih saja Ego menguasaiku untuk tak menyapamu, aku tak tau sampai kapan derita indah ini berhenti..

Apakah kamu merasakan hal yang sama ?
Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

6 komentar

  1. ya udah..jgn gengsi..rindu itu kalo ditahan kayak kentut lo hihi...

    BalasHapus
  2. merinding euy bacanya....

    Rindu = Titik Nyata Atas Sebuah Penghargaan Cinta. Tak Terbantahkan, Semakin Getir. Berontak Melawan Dentingan Zaman Yang Terlewat Detik Demi Detik. Melaju Bersama Serbuan Sedu Merayu Ambisi. Seperti Hilangnya 2 Batang Tembakau Yang Kuhisap Hari Ini.

    Menghapus Rindu = Sebuah Ketidak-mungkinan Yang Mungkin Terjadi. Hanya Waktu Yang Akan Memahami. Tapi Bagiku, Rindu Hanyalah Rangkaian Dari Gerbong Perjalanan Yang Belum Berakhir.

    Hehehehehe.... Piss...

    BalasHapus
  3. Mba Isti : ah masak sih hhihihi

    Mas Bgenk : WOw.... keren kata-katanya .. sepertinya aku harus belajar nih hihih

    BalasHapus
  4. semoga merasakan hal yang sama :)

    BalasHapus
  5. Jadi ne yg msh ngeganjal? y udah, ngomong gih, biar dia taw kalo kamu gi ngrasain drita indah. plus, kamu jg bs taw kalo dia mrskan hal yg sama ato tdk. (halah,..sok bijak...) (*_*)

    BalasHapus
  6. kadang aku merasakan hal yang sama dan kadang tidak, waktu merubah sesuatu untuk hal yang lebih baik..

    BalasHapus

Posting Komentar