Ya.. Saya memang memiliki sikap seperti itu, enggak memperbaiki dan mencari tau apa sebenarnya kekurangan dan kelemahan, malah mundur teratur sebelum mencoba yang lainnya. Padahal, saya tau betul, hal kayak gini seharusnya gak boleh ada dalam diri seseorang, termasuk saya. Banyak hal yang kadang membuat saya jadi begitu, dan tentu saja juga banyak alasan yang mendukung saya kenapa begitu.
Beberapa contoh yang terlihat, sangat saya sadari, bahwa saya memang manusia yang agaknya sudah mengaku kalah sebelum mencobanya. Padahalnya lagi, saya selalu menyemangati anak saya Kinza untuk terus mencoba sesuatu yang dia sudah mengalah duluan.
Selalu kalah, saat ikut lomba
Sebenarnya, ketika saya mengikuti lomba, adalah dimana saya mencoba kembali melawan kekalahan yang didapatkan oleh hati saya. Bukan semata-mata hadiah, alih-alih ikut meramaikan, saya ternyata kecewa juga ketika ikutan lomba dan kalah, merasa tidak diakui, merasa disingkirkan dan merasa dianak tirikan. Padahal, memang saya belum layak menang, gak layak menjadi nominasi, dan saya gak mengakui itu.
Ada sombong didalam hati ini
Dasarnya sih, memang ada kesombongan yang menyelinap halus, lembut dan tertata. Kesombongan yang ternyata tanpa saya sadari, tapi memang ada. Merasa lebih baik, sombong. Merasa tenar, Sombong. Merasa terbaik, Sombong. Ya.. semuanya adalah dasar sombong yang harus dihapus.
Gak Masalah, Selama bukan masalah Prinsip
Iya.. yang bisa mikir sedemikian rupa adalah orang yang patut saya tiru. Apa sih masalahnya, gak ada! Selama bukan prinsip yang dikalahkan, prinsip yang baik, prinsip yang harus dipegang teguh, apa masalahnya? Gak ada! Saya memang kadang ngerasa sangat pintar, mengharap yang sebenarnya jauh dari diri saya dan mengharapkan yang sepertinya mustahil dalam hal hal tertentu, dan saya.. kembali kepada poin dua. Padahal, pengakuan pintar akan diri sendiri akan membuat kita kembali ke poin dua, Sombong.
Pengen berubah?
Ya.. Sangat! Tapi tidak dikasihani, karena segalanya berada dan berasal dari dalam diri sendiri.
Sebenarnya, aku gak ada yang patut disombongin sih... tapi tetep aja kadang kesombongan itu diam-diam menyelinap...
BalasHapus