Saya sendiri memiliki kesan kurang baik dengan nama anak saya ini. Awal-awal, saya ngerasa bersalah karena memberi nama anak saya dengan kata Kinza, itu semua bukan karena sebab ya.. Ada beberapa orang yang sepertinya sangat sinis menanyakan dengan nada merendahkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang ia ajukan kepada saya.
"Apa artinya?"
"Kenapa gak tanya kepada ustadz ini dan itu, padahal nama anak saya aja saya diskusikan lo dengan orang ini dan itu"
Dari sana saya merasa, bahwa saya sedang kena bully-an mereka dengan halus karena pemberian nama tersebut. Mau anak saya dikasih nama Vincent Setiadi, Abdullah.. kan hak saya donk.. Ya.. memang, nama adalah sebuah identitas seseorang dan orang tuanya, identitas yang akan dibawa oleh anak kita sampai nanti ia tumbuh dewasa. Bahkan nama bisa menjadi doa, dengan nama tersebut, anak juga akan terpengaruh dilingkungannya.
Seperti contoh lagi, nama anak pak Gibran atau cucu pak Jokowi yang sempat menjadi perbincangan yang begitu nyinyirnya, karena ini dan itu. Heyyyy.... Jangan sombong. Biarin lah dia dikasih nama jawa yang panjang, mau dikasih nama Muhammad, Vincent Setiadi, atau Jan Ethes itu sudah menjadi hak mereka. Bolehlah mengkritik, asal gak diluar batas juga kali ya. Yang pasti, nama-nama tersebut adalah nama terbaik yang diberikan orang tua kepada anaknya, jadi.. tidak seharusnya kita menjadi salah satu pengusik milik orang lain.
Tuh kan Vincent muncul lagi dimari...
BalasHapus