Manusia, Lebih Pandai Mencaci Daripada Menghargai

1 komentar
Ya... memang pada dasarnya saja sudah memiliki tabiat yang sombong, angkuh dan suka seenaknya sendiri, itulah manusia. Kebanyakan dari kita sangat pintar dalam mengkritik seseorang tanpa dasaran yang jelas. Atau, dasarnya mengatas namakan ketidak berdayaan, atau dasarnya hanya melalui kontorversi hati sendiri. Jika mencaci adalah hal yang mudah dilakukan, maka menghargai dan ucapan terimakasih amat sangat sulit, mengapa kita begitu angkuh?

Topik ini saya angkat karena masalah penurunan BBM yang sudah berlaku sejak semalam. bayangkan saja, waktu kenaikan BBM beberapa bulan yang lalu atau malah hanya sebulan yang lalu, wall FB sangat santer gembar-gembor menyalahkan pemimpin dengan alasan yang tak berdasar kecuali kepada ketidakmampuan seseorang dan dasarnya pengen mengkritik dan mencaci. Tapi, setelah BBM turun, tidak atau belum saya temukan dari pengkritik yang menyalahkan pemimpin itu mengucapkan terimakasih atau semacamnya.

Dan parahnya... mereka semakin mencari-cari jenis cacian baru yang sungguh memuakkan, semoga hal-hal bodoh yang mengomentari satu hal segera dilenyapkan dari muka netizen ini. Hanya mengotori banyak hati yang sebenarnya tidak tahu dan tidak mengerti saja. Koreksi diri, koreksi hati, koreksi pikiran, sudah baikkah kita untuk menjadi seorang hakim dengan palu yang salah?
Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

1 komentar

  1. jangan membenci berlebihan, jangan memuji berlebihan...yang sedang-sedang saja :) toh yang namanya manusia pasti ada kurang lebihnya, aku siiih slow aja, kalo kebijakannya bagus ya Alhamdulilah, kalau ngga dipendam dalam hati saja...wong sdh terpilih kok...hehehehe

    BalasHapus

Posting Komentar