Sudah sejak lama dia menginginkan seorang anak, mungkin ada pengaruhnya juga ketika baru menikah dia ber-KB. Belum juga punya anak sudah KB, dengan alasan pengen pacaran dulu sama suaminya, hmm.. Akhirnya sama Allah dikabulkan betulan kan, suruh pacaran sampai hampir 4 tahun hehe. Padahal, meskipun udah punya anak juga kita bisa tetep pacaran sama suami, malah jauh lebih seru, ada yang ikut senyum dan ada yang diperhatiin :D.
Jarak beberapa minggu, saya kemudian mendengar tante saya hamil lagi anak ke dua, kemudian pas gak sengaja buka FB, ada sahabat liqo' saya dulu juga tengah hamil anak ke dua dan sudah berjalan 3 bulan, Subhanallah. Rasanya, saya pengen juga mengikuti parade hamil ini :D. Saya melihat orang-orang yang punya banyak anak dan bisa dengan baik merawat mereka, kagum. Sang adik yang punya kakak dan kakaknya lagi membuat anak-anak sebenarnya bisa belajar berbagi dan memahami. Meskipun saya rasa setiap hari yang dilewati tanpa ada perselisihan dan pertengkaran.
Namun, beberapa pertimbangan yang saya dan suami perhatikan sebelum memutuskan untuk hamil lagi adalah:
Memperhatikan kondisi badan
Sewaktu habis melahirkan, saya kerap datang ke posyandu untuk mengontrol tumbuh kembang Kinza. Pasca melahirkan, saya juga sempat diberi arahan oleh bidan untuk menjalani KB. Mereka menjelaskan ada baiknya memiliki anak diatur jumlahnya jika tidak/belum mampu merawat dengan baik. Tubuh juga memerlukan istirahat sejenak sampai rahim benar-benar siap untuk mengandung lagi yaitu antara 2-3 tahun jaraknya. Saya sendiri tidak mengikuti KB, tapi untuk kehamilan memang kami rencanakan. Dan semuanya memang dibawah keputusan suami hehe.Memberikan Kinza Ruang untuk Tumbuh
Meskipun manusia ingin memberi jarak untuk kehamilan yang akan ia rencanakan, jika Allah berkehendak untuk memberi lagi momongan, tidak ada yang bisa manusia perbuat. Yang kami inginkan adalah, memberikan Kinza ruang untuk tumbuh menjadi anak yang memiliki nilai kecukupan gizi yang baik. Meskipun sebenarnya bisa saja kami memberikan yang bayi-bayi kita kebutuhannya dengan rezeki yang Allah berikan dan setiap pasangan memang punya keinginan yang berbeda :).Cuek, bukan berarti tidak peduli
Saya tahu, kehamilan dan punya banyak anak ditambah jarak lahir yang terlalu dekat akan mengundang komentar orang lain tentang hal ini. Meskipun mereka tidak ada hubungannya sama sekali, dan bahkan saya sendiri akan tidak memperdulikan apa kata orang terhadap saya saat saya akan hamil lagi. Tapi, saran dan pendapat orang tua selalu kami pertimbangkan sebagai masukan yang baik. Suami adalah anak ibunya dan akan terus menjadi anak ibunya, jika ibunya memberikan nasehatnya untuk memberi jarak, semuanya kami perimbangkan. Karena membuat beliau bahagia dan tidak banyak pikiran juga prioritas kami :).Belajar dari Pengalaman
Saya yakin, tidak semua orang punya biaya dan keadaan yang baik saat dirinya hamil. Belajar dari pengalaman sebelumnya, saya akan mempersiapkan dengan baik jika saya akan hamil lagi. Kalau mengingat bagaimana cara saya mengandung Kinza, bagaimana saya melahirkan dan dimana saat itu serta bagaimana keadaan saya waktu itu. Saya berpikir untuk tidak mengulang hal yang sama untuk anak berikutnya. Anak membutuhkan pakaian, pendidikan, gizi, nutrisi, juga penunjang lainnya saat ia masih dikandungan agar dia bisa tumbuh dengan baik nantinya. Jika saya hamil, setidaknya saya bisa belajar dari pengalaman sebelumnya.Jadi, sebenarnya saya kepengen, tapi mungkin hanya latah saja untuk saat ini hehehe...
Dulu aku pikir bakal punya anak yg jaraknya dekat. Tapi gagal mulu :D
BalasHapusini yang keempat mudah2an baik-baik saja. Toh jaraknya dengan Aisyah udah lumayan cukup.
Semoga kamu juga hamil yah :D
hamil itu menular ternyata hehhee
BalasHapus