Di sini kamu bisa menikmati keindahan alam berupa pantai dengan pasir putih yang bersih, hotel-hotel sekelas resort dengan fasilitas berstandar internasional, Tanjung Benoa sebagai area water sport yang diminati oleh wisatawan mancanegara, dan juga sebuah museum. Meskipun kebanyakan hotel yang ada disana berkelas internasional, namun banyak hotel murah di Bali yang juga terdapat di kawasan Nusa Dua.
Yah, Museum Pasifika yang berlokasi di BTDC Area Blok P, Nusa Dua tepat di seberang pusat jajan dan belanja Bali Collection. Bahkan kamu, bisa berjalan kaki selama 10 menit dari salah satu hotel yang ada di dekat museum ini. Sedangkan dari bandara, dengan adanya jalan tol Bali Mandara yang berada di atas laut, kamu bisa keluar lewat pintu tol Nusa Dua dan dari sini hanya butuh waktu 10 menit ke museum ini.
Photoright: rentalmobildibali.net |
Pada tahun 2013, museum ini mendapat penghargaan sebagai Traveller’s Choice 2013 dengan peringkat 2 dari 9 objek wisata yang ada di kawasan Nusa Dua, Bali. Jadi, makin penasaran kan sekeren apa sih museum ini sampai terpilih menjadi tempat wisata terfavorit ke-2 di Nusa Dua.
Museum ini dibangun di atas lahan 12.000m2 dengan fasilitas lengkap seperti restoran, toilet, aula untuk pameran, hingga tempat parkir yang luas. Koleksi yang dimiliki museum ini mencapai 600 koleksi seni dari 200 seniman di 25 negara ini yang ditata apik dalam 8 ruangan dan 11 paviliun. Semua koleksi seni di tempat ini tidak untuk difoto oleh pengunjung kecuali yang berada di ruangan 6 dan 9 yang memang ditujukan untuk dipamerkan kepada wisatawan.
Photoright: gogootour.com |
Yuk, kita telusuri lebih dalam museum ini sambil mengenal seniman-seniman Indonesia dan mancanegara yang karyanya terpajang di tempat ini.
1. Seniman dari Indonesia atau yang terkait dengan Indonesia
Di ruang Galeri I kamu bisa melihat karya-karya seniman Indonesia seperti I Nyoman Gunarsa, Ida Bagus Nyoman Rai, Dewa Putu Bedil, N. Widayat, Sudjana Kerton, I Ketut Tomblos dan tentu saja maestro seni lukis Indonesia Affandi. Di museum ini terpajang karya Affandi yang sangat unik yaitu Boats in Cirebon yang dibuat pada tahun 1965. Juga lukisan fenomenalnya yang diberi judul A Balinese Nude buatan tahun 1942 yang nampak hidup.
Galeri II – V merupakan ruang pajang untuk karya lukis seniman-seniman luar negeri yang pernah tinggal di Indonesia. Seniman ini berasal dari Italia, Belanda dan Meksiko seperti Renato Christiano dan Piero Antonio Garriazo, Wilem Gerald Hofker dan Isac Israeel, Miguel Covarrubias yang lebih dikenal dengan nama El Chamaco. Juga ada ruang yang khusus memajang karya lukis seniman Eropa seperti Adrien Jean Le Mayeur De Merpres yang pernah berkorespondensi dengan Presiden Sukarno.
2. Pameran temporer
Ruangan ini berada di Galeri VI menjadi ruang pameran di mana sering diadakan pameran lukisan karya seniman-seniman muda baik yang berasal dari Indonesia maupun mancanegara. Di ruangan ini kamu boleh memoto lukisan-lukisan yang terpajang.
Di sini kamu juga bisa melihat sepuluh topeng sosok mitologi Bali dengan segala pernak perniknya yang khas.
Photoright: anythingdibali.com |
3. Seniman yang berasal dari Indochina Peninsula, Polynesia dan Tahiti
Ruang galeri Indochina yang berada di Galeri VII memajang diorama karya seniman yang berasal dari negara-negara Indochina seperti Vietnam, Thailand, Kamboja, dan Hongkong. Sedangkan galeri pameran Tahiti di Galeri VIII dan X memajang karya seni yang dibuat oleh seniman Tahiti dan sekitarnya.
4. Ruang pameran kesenian Vanuatu dan benua Asia Pasifik
Galeri IX di mana kamu juga boleh memoto, kamu bisa melihat keunikan artefak, bekas perahu kayu, pakaian perang dan tulang-tulang binatang yang berasal dari kebudayaan Republik Vanuatu dan Solomon yang berada di Samudera Pasifik. Selain itu sebagian koleksi di galeri ini berasal dari Papua Nugini.
Photoright: tribunnews.com |
5. Ruang pamer kain tekstil
Ruangan ini yang disebut Galeri XI yang berisi koleksi tekstil yang berasal dari berbagai negara di Asia Pasifik termasuk di dalamnya kain Ulos yang berasal dari Tanah Batak, Indonesia. Kain Ulos ini memiliki panjang hingga 20 meter dengan lebar 2 meter tanpa ada sambungan sedikitpun. Untuk menjaga kain ini dari kerusakan pengelola museum meletakkannya dalam bingkai kaca dan dipajang di dinding.
Jadi, jangan lewatkan kesempatan mengunjungi museum ini. Kamu akan jadi lebih banyak tahu mengenai karya seni yang sudah mendunia beserta nama senimannya. Karena Nusa Dua tidak hanya ada wisata alam dan wisata belanja, tapi juga wisata seni budaya yang sarat akan nilai sejarah.
Posting Komentar
Posting Komentar