Apakah Kamu Sudah Bebas dari Produk Bajakan?

5 komentar
Banyak di antara kita yang rajin beribadah, rajin sholat, ngaji, dan bahkan tidak pernah ketinggalan bersedekah setiap hari atau setiap minggu. Berbagai kegiatan keagamaan tersebut sering kita lakoni untuk mengharapkan pahala dan ridho dari Yang Maha Kuasa. Tapi di sisi lain, kita sering kali melakukan hal-hal yang tidak terpuji, yang kadang-kadang kita anggap sepele, atau bahkan mungkin tidak kita sadari adalah perbuatan yang tercela atau yang bisa mendatangkan banyak dosa.



Salah satunya adalah gemar menggunakan produk bajakan. Padahal, kita sudah tahu bahwa semua produk bajakan itu adalah produk ilegal. Di antara beberapa produk bajakan yang paling sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

  • Software. Beberapa tahun yang lalu, saya juga masih seorang pengguna software bajakan dan rajin mendengarkan musik-musik bajakan. Namun alhamdulillah, saat ini saya sudah meninggalkan itu semua dan beralih ke yang legal (halal). Walaupun saya bukan orang yang kaya, dan walaupun uang yang bisa saya hasilkan dengan menggunakan software-software non bajakan lebih sedikit, atau bahkan usaha yang harus saya lakukan lebih besar dibandingkan dengan menggunakan software bajakan, namun saya merasa lebih tenang, lebih bersyukur, dan saya pun tidak khawatir memberikan makan keluarga dari hasil kerja menggunakan software asli (original) atau legal.

    Bagi kamu yang merasa masih menggunakan Windows, Photoshop, CorelDraw, Adobe Illustrator, 3D Max, Microsoft Word, Microsoft Excel, dan berbagai macam software bajakan lainnya, Kamu mungkin merasa senang karena bisa mendapatkannya dengan cara yang mudah dan murah bahkan gratis, tapi ingat, segala sesuatu yang dihasilkan dari tindakan yang tidak baik, pasti akibatnya pun tidak akan baik.

    Kalau kamu masih percaya Allah itu tidak pernah tidur dan akan mencatat setiap amal kebaikan maupun keburukan yang kita lakukan; bahkan hingga sekecil biji zarah! Kamu wajib meninggalkannya dan beralih ke software legal. Saat ini, tidak sulit menemukan toko online yang menyediakan jual beli software online yang asli. Atau jika tidak mampu membeli yang asli, tidak ada salahnya untuk menggunakan sistem operasi (Linux) dan software gratisan seperti yang saya gunakan untuk bekerja.

    Cara beralih dari windows ke Linux tulisan suami saya, bisa kamu baca di sini.

  • MP3 bajakan. Bagi kamu yang suka dengar musik, pasti suka menyimpan MP3 bajakan dari lagu-lagu favorit. Bahkan tidak jarang di antara kita yang menyimpan MP3 bajakan Qiroah (Al-Quran) hingga nasyid, yang walaupun bisa memberikan kita perasaan tenang dan perasaan dekat dengan Allah, namun sayangnya, adalah produk-produk yang justru dibenci oleh Allah karena didapatkan dengan cara yang tidak halal.

    Kalau kamu pengen bebas dari MP3 bajakan, kamu bisa membeli yang asli di Langit Musik, mendengarkan yang original dari Sportify, dll. Tapi syaratnya, kamu harus berkorban paket data lebih banyak. Saya sendiri, sengaja berlangganan internet di rumah agar bisa mendengarkan atau menonton musik dan film legal. Kalau kamu pengen paket data murah, saya sarankan kamu beli voucher Wifi.id agar bisa tetap mendengarkan (streaming) musik-musik favoritmu tanpa harus membajak (menyimpan dan mendengarkan MP3 bajakan) di gadget-mu.

  • Film/Movie. Saya yakin banyak di antara kamu yang juga gemar menonton film. Mulai dari film Indonesia, film barat (Hollywood), film Korea, dan lain-lain. Menonton film yang legal, membeli CD atau DVD yang original harganya memang jauh lebih mahal dibandingkan dengan film-film bajakan yang bisa kita tonton secara online hanya dengan modal kuota internet.

    Akan tetapi, seperti yang saya bilang di atas, selain mendatangkan banyak dosa, menonton film streaming online yang ilegal, pasti merugikan banyak pihak. Nah, kalo kamu suka nonton film dan pengen nonton film yang legal tapi murah, saya sarankan kamu menyewa (rent) dan membeli di YouTube atau iTunes.

  • Buku bajakan. Buku adalah sumber ilmu dan jendela dunia. Dan ada banyak orang (pengarang/author/penerbit/pedagang buku) yang menggantungkan hidup mereka pada hasil menjual buku. Apabila dengan mudahnya kita membajak, meng-copy, menduplikat, atau menyebarkan buku-buku copy-an, sudah pasti mereka pun akan mengalami kerugian yang sangat besar.

    Saya lihat, ada banyak novel Indonesia maupun novel luar serta berbagai jenis buku lainnya dalam bentuk e-book (*.pdf, *.doc, *.epub, dll) yang bisa bebas didownload dari berbagai macam situs. Padahal, jelas-jelas buku-buku tersebut rata-rata adalah buku-buku elektronik yang ilegal.

    Sebagai penikmat buku, dulu saya juga senang download dan baca-baca ebook. Saya merasa, selain bisa dapat banyak ilmu, buku-buku tersebut juga mudah didownload dan gratis. Namun saya menyadari bahwa, sebesar apapun manfaat dan kesenangan yang bisa saya dapatkan dari buku-buku bajakan tersebut, tidak akan ada artinya apabila masih ada orang lain (pengarang hingga pemilik hak cipta) yang merasa tersakiti akibat perbuatan saya. Dan lebih dari itu, saya yakin Allah pun tidak akan suka dengan perbuatan saya tersebut.

    Sekarang, saya sudah menghapus semua MP3, tidak lagi menggunakan software dan sistem operasi bajakan, serta buku-buku digital termasuk juga aplikasi buku hasil copy-an di smartphone. Saya ganti dengan yang asli atau yang berbayar.

    Untuk buku, saya masih mengandalkan Google Play Books untuk membeli dan membaca buku-buku asli. Walaupun sangat terbatas, namun saya tidak pernah lagi mau menggunakan produk bajakan, walaupun saya butuh atau sangat menginginkan buku.


Bagaimana saya dan keluarga membebaskan diri dari produk bajakan?


  1. Kami ingin makan makanan yang halal dan baik, dari hasil kerja yang halal dan juga baik. Tidak hanya jenis pekerjaan, namun instrumen yang kami gunakan untuk bekerja juga sebisa mungkin bukanlah produk ilegal (bajakan).
  2. Kami percaya bahwa Allah tidak tidur dan pasti akan mencatat setiap amal perbuatan (baik maupun buruk) sekecil apapun. Dan kita pasti akan mempertanggungjawabkannya di hari kemudian.
  3. Kami saling menguatkan dan mengingatkan untuk meninggalkan produk bajakan mulai dari MP3 bajakan, software bajakan, sistem operasi bajakan, kaos bola KW, tas aspal, dan berbagai jenis produk lainnya yang ilegal.
  4. Kami rela meninggalkan berbagai bentuk kesenangan dan kemudahan menggunakan produk bajakan untuk beralih ke produk legal yang lebih mahal, atau lebih sulit digunakan, atau yang menghasilkan uang lebih sedikit demi ridha Allah, rizki yang halal dan barokah.
Semoga tulisan ini bisa menginspirasi kamu untuk berpikir ulang saat mendengarkan, menggunakan, mendownload, atau membagikan berbagai macam produk bajakan seperti yang telah disebutkan di atas. “Tidak ada kata terlambat untuk berubah menjadi lebih baik.”

Apapun alasannya, entah itu untuk berbagi ilmu, untuk kebaikan, membantu orang lain, atau untuk kesenangan, membagikan produk bajakan (mulai dari ebook, musik, film, dll) bukan ide yang baik. Saya teringat pada cerita Sunan Kalijaga yang ingin membantu rakyat miskin dengan cara mencuri uang-uang saudagar kaya. Sekalipun niatnya sangat bagus, namun karena caranya yang tidak benar, maka cara tersebut pun dianggap salah dan tidak dibenarkan.
Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

5 komentar

  1. Aku sudah mulai semenjak 2010 berusaha ngga pake bajakan, mending yang free personal atau gratisan hehehe
    banyak yang nyinyirin sih, bahkan beberapa investor ngga mau nambahin modal cuman karena di list aku masukin "beli software original" dan bilang "kenapa ngga pake bajakan ajah"

    Aku yang, hmmm ya udah deh, ngga jadi ajah :D

    BalasHapus
  2. Belum bisa nuel, kadang isi dompet mempengaruhi tindakan (imane kembang kempis ikih) :(

    BalasHapus
  3. Terharu :') Terima kasih reminder-nya mbak :)

    BalasHapus
  4. Mudah-mudahan perekonomian negara menjadi semakin baik dan orang akan mampu membeli produk asli yang tentu lebih bermanfaat dan lebih baik.

    BalasHapus
  5. Wah, saya salut dengan Mba. Sampai sekarang masih banyak barang bajakan yang saya gunakan. Entah kapan bisa seperti Mba.

    BalasHapus

Posting Komentar