Tips Membantu Anak yang Krisis Kepercayaan Diri

1 komentar

Realita seringkali tak semudah apa yang kita bayangkan…

Dulu waktu masih jomblo, saya sering membayangkan diri saya menjadi,

  • Ibu (orang tua) yang baik untuk anak-anak kami
  • Saya berjanji akan selalu ada di samping mereka untuk mendukung langkah dan mimpi mereka
  • Saya membayangkan diri saya yang bisa selalu sabar menghadapi setiap tingkah-polah anak. Dan,
  • Masih banyak harapan atau mimpi yang ingin saya wujudkan
Tips mengatasi Krisis kepercayaan diri

Tapi, bagaimana praktek dan realitanya?

Tentu! saya selalu berusaha untuk mewujudkan impian saya yang dulu itu. Tapi, sekuat apapun saya berusaha, adakalanya saya kehilangan kendali, kurang sabar, tidak memberi anak kesempatan membela diri, atau bahkan lupa mengapresiasi usaha anak.

Pengalaman sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) yang setiap hari dan setiap waktu berada di samping anak tentu saja sangat berbeda dengan pengalaman (orang tua) yang hanya bertemu dengan anak mereka sepulang kerja.

Sejauh yang saya rasakan, mengasuh dan mendidik anak sepanjang waktu jauh lebih mungkin mendatangkan stres dan lebih menuntut daripada menyerahkan pengasuhan dan pendidikan mereka kepada orang lain.

Meski tentu saja, saya tak bisa berlindung di balik alasan tersebut untuk memaklumi setiap kesalahan yang saya lakukan dalam mendidik dan membesarkan anak.

Karena walau bagaimanapun, menjadi seorang ibu membuat saya punya kesempatan yang lebih besar dalam mendidik dan membentuk karakter anak.

Hampir 7 tahun menjadi serorang ibu dari dua putra yang hebat, pintar, dan aktif, membuat saya banyak belajar.

Ditambah lagi, kedua putra kami memiliki sifat yang seolah bertolak belakang. Jika si Abang sangat percaya diri dan supel, adiknya lebih kalem dan justru terkesan takut bergaul.

Apakah adiknya mengalami krisis kepercayaan diri? Apa penyebabnya? Dan, apa yang harus kami lakukan untuk membuat anak lebih percaya diri?

Ah, sebenarnya ada begitu banyak pertanyaan yang ada di benak saya selain tiga pertanyaan di atas. Tapi, ke manakah saya harus bertanya?

Penyebab Anak Krisis Kepercayaan Diri

Sebagai seorang ibu yang ingin bisa menjadi figur yang dapat ditiru dan digugu oleh anak, serta bisa jadi orang tua yang bisa membantu memaksimalkan tumbuh kembang mereka.

Saya, tentu saja, seperti juga orang tua lainnya, selalu berusaha untuk memperdalam ilmu Parenting dengan membaca dan mendengarkan pengalaman-pengalaman orang lain serta para ahli.

Sejauh yang saya tahu, seorang anak memang bisa mengalami krisis kepercayaan diri yang dapat disebabkan oleh berbagai hal berikut ini.

  1. Suka dimarahi saat mereka membuat kesalahan atau ketika mereka mengalami kegagalan
  2. Orang tua tidak mendukung keinginan atau apa yang menjadi harapan anak
  3. Sering membanding-bandingkan anak dengan orang lain atau dengan saudaranya sendiri
  4. Tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk membela diri, atau mengabaikan keluhan maupun curhatan mereka
  5. Menilai kemampuan anak berdasarkan nilai akademik belaka
  6. Overprotektif atau terlalu sering membantu anak dan tidak memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyelesaikan masalahnya sendiri
  7. Kurang menghargai atau tidak pernah menghargai sama sekali usaha atau prestasi yang dilakukan oleh anak
  8. Trauma akibat bullying oleh pengasuh ataupun teman-temannya
  9. Anak dilarang menunjukkan emosi yang kuat seperti, marah-marah atau menangis hingga teriak-teriak
  10. Anak dihukum karena dianggap tidak sopan atau berani menentang orang tua
  11. Jarang mendapatkan sentuhan fisik berupa ciuman atau pelukan dari orang-orang yang mereka sayangi

Selain beberapa penyebab di atas, tentu masih ada banyak faktor penyebab lainnya yang membuat anak mengalami krisis kepercayaan diri.

Tips Mengatasi Krisis Kepercayaan Diri Anak

Setelah mengetahui apa saja yang membuat anak bisa mengalami krisis kepercayaan diri. Sebagai orang tua, saya dan suami berusaha untuk menghindari berbagai faktor penyebab seperti yang telah disebutkan di atas. Meskipun, sekali waktu masih saja saya sering terbawa emosi atau terpengaruh oleh situasi.

Dan, bagaimana jika kita baru tahu atau terlanjur mendidik serta membesarkan anak dengan cara-cara yang salah? Seperti yang tercantum pada beberapa poin di atas misalnya? Hingga membuat anak mengalami krisis kepercayaan diri...

Setelah banyak membaca dan merasakan pengalaman mengasuh dan membesarkan anak. Saya menyadari bahwa, diri saya pribadi punya banyak kekurangan.

Terutama, kekurangan ilmu parenting maupun psikologi. Meskipun saya menganggap diri saya sudah cukup banyak membaca. Namun, pengetahuan dan pengalaman saya masih jauh daripada cukup.

Menyadari kurangnya ilmu dan pengalaman yang saya miliki, saya tidak ragu berkonsultasi dengan pakar. Karena mereka yang ahli di bidangnya tentu saja punya solusi yang lebih baik dibandingkan dengan kita yang minim pengalaman dan ilmu.

Kalau kebetulan ayah-bunda punya anak yang mengalami krisis kepercayaan diri. Saya pribadi menyarankan ayah-bunda untuk berkonsultasi kepada ahlinya disamping banyak-banyak membaca dan mendengarkan pengalaman-pengalaman orang.

Riliv.co adalah salah satu tempat konseling online yang saya tahu sangat bagus. Ayah/bunda bisa mendownload aplikasinya di Google Play Store atau App Store (bagi pengguna iOS).

Dengan menggunakan aplikasi ini, kita bisa berkonsultasi langsung kepada psikolog secara online untuk mencari solusi yang tepat bagi masalah kesehatan mental anak maupun diri kita. Seperti krisis percaya diri misalnya.

Berkonsultasi merupakan salah satu cara terbaik untuk menyelesaikan masalah. Karena menghadapi masalah sendiri kadang-kadang justru dapat menimbulkan masalah baru. Apalagi jika tidak ditangani secara profesional dan oleh orang-orang yang berpengalaman serta ahli di bidangnya.

Di era pandemi seperti sekarang ini, konsultasi online dengan psikolog adalah pilihan terbaik untuk menghindari penyebaran dan penularan Corona. Karena itu, saya pribadi menyarankan ayah/bunda untuk memanfaatkan aplikasi Riliv jika ingin berkonsultasi.

Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

1 komentar

  1. betul, sebaiknya dikonsultasikan kepada yang ahli agar tumbuh kembangnya juga semakin baik dan percaya diri saat dewasa :D

    BalasHapus

Posting Komentar