Mas Kinza juga mencoba hal-hal baru termasuk naik sepeda sendiri kesekolah yang jaraknya 3,2km. Cukup was-was awalnya, karena dia masih sangat kecil, baru 9 tahun. Tapi ketika diawasi dari belakang untuk percobaan pertamanya naik sepeda, mas Kinza cukup mahir dan mentaati nasehat Abi-nya.
Karena ada part nyebrangnya juga sih dari rumah ke sekolahnya 3 kali. 15 menit perjalanan yang lumayan bikin mas Kinza keringetan dan hitam haha. Ya.. bangga sih karena mas Kinza sudah berani mengambil resiko ketika memutuskan untuk berangkat sekolah sendiri.
Cerita lain, bulan ini kami harus pindah rumah kontrakan, tapi saya dan suami mencoba untuk ikut program pemerintah dengan rumah subsidinya. Setelah mencari tempat yang cocok, akhirnya kami memilih untuk mengambil rumah subsidi di sekitar Pandanwangi, Jombang. Dekat dengan alun-alun Jombang.
Tapi saya masih menunggu prosesnya, semoga diberikan kelancaran.
Ngontrak vs Beli Rumah
Sejujurnya, menjadi "kontraktor" dan hidup nomaden nggak masalah buat saya dan suami. Karena kamipun belum memiliki tabungan yang cukup untuk membangun sebuah rumah atau membelinya. Tapi karena alasan ketentraman bersama, akhirnya kami mencoba untuk ikut program rumah subsidi.
Emm... Apalagi ya... Nggak ada sih, kaku banget lama nggak nulis haha.. Tapi InsyaAllah mulai hari ini saya akan menyesuaikan dan mencoba menulis 1 artikel/day.
Demi senyum, demi kedamaian dan demi kehidupan jombloku yang sejatinya adalah cempat curhat. Jadi untuk mengawalinya mari kita buat dengan sesuatu yang sereceh ini :D.
Posting Komentar
Posting Komentar