Cara Saya Menghadapi Tekanan dan Masalah agar Tidak Terlalu Stres

Posting Komentar

Saya pribadi sebenarnya bukan penggemar berbagai cabang olahraga yang sering dipertontonkan di televisi seperti, sepakbola, MotoGP, F1, badminton, ataupun berbagai macam olahraga yang bisa mengaduk-aduk perut (saya) semisal pertandingan tinju ataupun UFC.

Tapi, meski tak terlalu suka menonton, saya sendiri banyak mengambil pelajaran dari berbagai pertandingan olahraga tersebut. Khususnya dalam 3 hal yaitu:

  1. Sikap respek kepada lawan
  2. Coping stress untuk mempertahankan daya saing, dan
  3. Bagaimana cara menerima kekalahan dengan lapang dada

Tapi di kesempatan ini saya tidak akan membahas semua poin tersebut, dan akan lebih fokus ke poin kedua, yaitu “Bagaimana cara coping stres untuk mempertahankan daya saing” saja. Meskipun, dalam pembahasan saya nanti, mungkin akan lebih banyak ngomongin cara coping stress yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari berdasarkan pengalaman pribadi.

Cara coping stress ini menurut saya sangat penting untuk dibahas. Mengingat, sudah terlalu sering saya menyaksikan berita-berita tentang anak muda sekarang (kaum millennial) yang lemah secara mental sehingga lebih suka mengambil shortcut (jalan pintas) untuk menghadapi berbagai masalah.

Tekanan dan Masalah Hidup

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti akan menghadapi berbagai tekanan dan masalah. Dan, begitulah realitanya. Serta, inilah yang dinamakan dengan “dinamika kehidupan.”

Setiap orang pasti akan mengalami tekanan dan masalah hidup yang berbeda-beda. Mulai dari tekanan ekonomi, pekerjaan, pendidikan keluarga, hingga tekanan sosial.

Saya mau cerita sedikit tentang masalah yang beberapa waktu belakangan ini saya hadapi. Beberapa bulan belakangan, saya didera berbagai masalah yang datang silih berganti, dan membuat saya agak stres. Mulai dari ketipu puluhan juta, sampai beberapa kali jatuh sakit.

Meskipun berbagai ujian yang saya hadapi beberapa waktu belakangan ini tampaknya sangat berat, tapi saya justru merasa lebih kuat secara mental dibandingkan dengan ketika saya menghadapi berbagai ujian serupa beberapa tahun sebelumnya.

Padahal, kalau dibanding-bandingkan dengan beberapa ujian yang saya hadapi saat ini, ujian yang saya hadapi beberapa tahun sebelumnya sebenarnya jauh lebih ringan. Tapi, pada waktu itu saya saya justru merasa lebih stres dan lebih berat dalam menerima kenyataan.

Saya tidak akan bercerita secara detail masalah demi masalah yang saya hadapi, tapi saya akan lebih fokus pada cara saya mengasah kekuatan mental untuk menghadapi berbagai ujian hidup.

Saya berharap, pengalaman saya ini bisa menjadi iktibar dan bisa memberi inspirasi bagi siapapun yang membaca artikel ini.

1. Mendekatkan diri pada Allah SWT

Ketika dihadapkan pada sebuah masalah, ada dua tipe orang yang sering kita temukan. Yang pertama adalah orang yang menyalahkan diri sendiri, dan yang kedua adalah orang yang menganggap masalahnya sebagai bagian dari takdir.

Orang yang sering menyalahkan diri sendiri umumnya adalah orang yang tidak mengimani qada dan qadar Allah. Orang seperti ini biasanya lebih mudah stres ketika menghadapi masalah karena mereka selalu menyalahkan diri sendiri.

Saya pribadi, ketika menghadapi masalah, saya kerap menganggap itu sebagai kesalahan saya dan juga takdir dari Allah. Karena segala sesuatu yang sudah terjadi, betapapun kuatnya kita mencoba mengubahnya, tidak akan pernah bisa kita ubah. Itulah takdir yang saya imani.

Ketika menghadapi masalah, kita yang mengimani Allah dan Qada-Qadar-Nya, umumnya akan lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan bertawakal, berdoa, dan berusaha memperbaiki kesalahan-kesalahan yang kita lakukan sebelumnya.

Saya pribadi merasa lebih tenang dalam menghadapi berbagai masalah ketika menyadari bahwa semua hal yang terjadi pada kehidupan kita tidak lepas dari izin Allah.

Dan, ada satu janji Allah yang selalu saya ingat, yang tertuang dalam surah Al-insyirah ayat 5 dan 6 yang artinya,

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,” (5) “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (6) - QS Al-Insyirah 5-6)

2. Coping Stress

Saya yakin, pasti banyak di antara kalian yang merasa asing dengan istilah coping stress, dan bertanya-tanya, “apa sih coping stress itu?”

Coping stress adalah istilah asing yang artinya kurang lebih “(cara) mengatasi stres.” Jadi, kalau dijelaskan, coping stress adalah usaha kita untuk mengatasi atau mengurangi atau menghilangkan stres dari kehidupan kita.

Stress sendiri merupakan respon tubuh ketika menghadapi tekanan/tuntutan. Dan, seperti yang sama-sama kita tahu, setiap orang pasti pernah mengalami stres.

Meskipun tingkat stress setiap orang itu pasti berbeda-beda. Dan, perlu kalian ketahui bahwa, stres tidak hanya dialami orang-orang dewasa tapi juga bisa dialami oleh anak-anak.

Setiap orang juga tentunya punya cara sendiri-sendiri dalam mengatasi stress. Kalau saya pribadi, berikut adalah beberapa cara coping stress yang sering saya terapkan.

  • Jangan lari dari masalah. Hadapi masalah dan berusaha menyelesaikannya secepat dan seefektif mungkin
  • Selalu jujur sekalipun pahit atau memalukan
  • Berusaha mencari solusi yang tidak menimbulkan masalah baru di kemudian hari
  • Membuat rencana-rencana yang saya harapkan bisa mengubah situasi
  • Memperbanyak dalam mendengarkan nasehat atau motivasi untuk mengubah persepsi atau respon emosional ketika saya menghadapi situasi tertentu. Cara mudahnya bisa dengan menonton video-video motivasi atau nasehat dari kyai/ustadz ataupun motivator
  • Curhat. Menurut saya curhat itu sangat penting. Karena dengan curhat kita bisa mengeluarkan unek-unek dan beban yang kita pikul. Curhat yang pertama bisa kepada Allah melalui shalat atau doa. Dan, yang kedua bisa kepada orang-orang yang kita percayai dan bisa memberikan dukungan sosial. Menulis di blog seperti yang saya lakukan ini juga merupakan bagian dari curhat untuk coping stress
  • Menghindari atau mengurangi interaksi dengan hal atau orang atau situasi yang bisa bikin stres. Contoh paling sederhana, saya suka unfollow sosmed atau mute status orang-orang yang suka ngomong negatif atau cuma berisi keluhan
  • Mencari kegiatan positif yang menghibur seperti jalan-jalan atau pergi ke tempat-tempat yang saya sukai
  • Meluangkan waktu untuk “me time
  • Melakukan aktivitas atau kreativitas yang berkaitan dengan hobi
  • Memohon maaf dan memaafkan

Kesimpulan

Dalam menghadapi masalah hidup yang ringan ataupun berat, saya selalu mengandalkan beberapa strategi coping stress, seperti: Mendekatkan diri pada Allah SWT dan menerima takdir-Nya, mencari solusi aktif, mendengarkan motivasi, curhat, menghindari situasi yang bikin stres, dan menemukan kegiatan positif yang menghibur. Semua langkah ini kerap membantu saya menjaga keseimbangan mental dan fisik, sehingga saya bisa menghadapi ujian hidup dengan cara yang menurut saya lebih baik.

Bagaimana dengan kalian? Apa saja yang kalian lakukan untuk coping stress? Share di kolom komentar ya guys…

Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

Posting Komentar