Menjalani Kehidupan dengan Realitas

Posting Komentar

 Nggak terasa, udah mau masuk ke tahun ajaran baru. Kehidupan keluarga ini memang nggak ada yang bisa nebak. Jika dulu saya masih suka nulis tentang hal-hal receh, tapi biarkan kali ini saya menulis tentang hal yang lumayan berat. Siapa tau, bisa jadi inspirasi orang lain.


Dulu, saya masukin adek Zayn sekolah di salah satu TK Biasa, ternyata takdiir berkata lain, 2 minggu pertama Zayn sama sekali nggak mandiri. Pada akhirnya, saya putuskan untuk memindahkan anak saya ke TK yang menurut kami jauh lebih baik, sebuah TK Tahfidz Qur'an Rutaba Ummul Quro' di Sambisari Ceweng, Jombang.

Memang, pendidikan yang baik sebanding dengan biaya yang tidak murah. Saat itu saya hanya berpikir bagaimana anak saya bisa punya akhlak yang baik dan nggak sama dengan  TK sebelumnya. Uang juga nggak begitu banyak, apalagi dulu kami masih ngontrak yang juga nggak murah.

Tapi dengan bismillah saya masukin Zayn kesana dengan mengeluarkan uang masuk pertama sekitar 1,3juta dan uang gedung 1juta (saya lunasin sampai 1 tahun lebih). Nggak sampai disana, bulanan Zayn juga lumayan, pertama masuk 350ribu sudah dengan makan siang dan snack+susu.

Satu tahun berlalu, Alhamdulillah Zayn memang memiliki progres yang sangat baik, di lingkungan sekolah yang baik, anakpun menjadi terpengaruh oleh hal baik juga. Kemudian di tahun ke 2nya ini, rasanya.. sangat berat ngejalaninnya.

Ujian demi ujian Allah berikan untuk kami, bukan kami nggak terima, tapi lebih kepada koreksi diri. Sepertinya Allah sedang nggak ingin kami terlalu jauh berada dalam jalan yang nggak baik.

Berat sekali sampai kami harus merahasiakan dari kedua orang tua karena takut kepikiran. Sampai saya menjual semua barang, dari tablet, TV, cincin satu-satunya yang diberi oleh majikan saya, itupun masih belum menutup semua musibah ini.


Zayn yang biasanya ikut makan siang disekolah, kali ini saya bekali sendiri dari rumah karena ingin berhemat. Jangankan tas baru, gamis baru, biasanya hal yang selalu saya rengekin sama suami dan minta ini itu, sama sekali nggak kepikiran.

Apalagi, minjam uang dengan saudara itu juga berat, saya nggak pengen jadi peminjam yang kayak nggak tau diri. Saya bakal lunasin semuanya, tapi nggak dalam waktu singkat, saya butuh waktu untuk bernafas, butuh waktu untuk mengumpulkan uang-uang yang saya pakai ini.

Sampai saya ngerasa nggak sanggup untuk main kerumah orang-orang yang bikin trauma, saya nggak kuat.

Saat ini, baru beberapa bulan saya juga punya tanggungan harus membayar cicilan rumah, sementara saya harus memikirkan kemana anak saya harus bersekolah.

Terakhir, ketika bibik saya dan kedua adek minta uangnya secara tiba-tiba secara bersamaan, benar-benar nggak bisa mikir apa-apa, seolah dihimpit sama permintaan itu.

Mereka nggak salah apapun, saya yang salah karena meminjam uang tersebut. Karena yang diminta adalah uangnya sendiri, sungguh mereka nggak salah apapun.

Semoga, ini teralhir kali saya meminjam uang sama saudara-saudara saya, semoga Allah tetap waraskan pikiran saya dengan nggak nyari jalan pintas yang malah menjauhkan diri dari-Nya. Dan semoga. saya dijauhkan dari sifat iri, dengki, dendam, serta kemarahan yang berasal dari dalam diri sendiri.

Untuk sekolah...


Zayn dan mas Kinza sementara sekolah di Madrasah yang dekat dengan rumah baru kami saja, saya masih belum sanggup memasukkan mereka di sekolah yang saya inginkan sementara kami masih punya banyak sekali tanggungan.

Ya nggak lucu, anaknya disekolahin di tempat yang bagus dan mahal, sementara orang lain dengan uang yang kita pinjam kesulitan mencari biaya untuk membayar pendaftaran sekolah anaknya. 

Saya cukup tau diri untuk itu, karena tanggungan ke orang lain lebih utama.

Semoga anak-anak Ummi bisa belajar dengan baik ya.. Kita sekolah ditempat paling dekat dulu, semoga ilmunya berkah ya.. Karena saat ini, kita nggak boleh lagi ngrepotin orang lain, kita nggak boleh lagi bikin orang lain menunggu, dan kita nggak boleh lagi minta bantuan orang lain.

Semoga tahun berikutnya, keuangan kita membaik dan bisa menabung untuk masuk ke SMP yang baik.. Pendidikan kalian sangat panjang, ummi pengen kalian sekolah sampai tinggi tapi nggak memaksakan diri, sesuai kemampuan.

Karena menjalani kehidupan ini harus dengan realitas, bukan hanya tuntutan dan agar dapat belas kasihan dari orang lain.

Cukup banyak orang yang sudah kami hutangin budinya, terlalu berat jika ditambah lagi harus membayar begitu banyak kebaikan. Pilihan ini juga untuk kebaikan kita.. Nak.. Maafin Ummi ya..

Karena dosa-dosa kami, kalian belum mendapatkan yang terbaik saat ini.. Maafin Ummi ya.. Maaf...

Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

Posting Komentar