Aku Benci Merindukanmu

17 komentar
Kepada semilir angin yang membuatku selalu mengingat bagaimana sejuknya rerintik hujan yang menyapu seluruh ruang rindu dalam peradaban yang berbeda..

Tidakkah mampu kau sampaikan kembali, bagaimana segumpal rindu ini tiba-tiba menyerangku dengan membabi butanya. Ia buyarkan aroma wewangian itu dalam butiran rintik hujan yang tanpa sengaja angin menyentuhnya dengan begitu manja.

Bagaimana keadaan burung camar yang dahulu kutitipkan kepadamu.. bagaimana disana burung camar itu mampu hidup lalu ia kepakkan sayap-sayapnya yang dahulu ringkih setelah pergi bersamamu. Tidakkah ia merasa separuh nyawanya terbawa olehku, tidakkah ia merasa bahwasanya separuh dari sambungan-sambungan jiwanya telah hilang bersama menghilangnya dirimu atas diriku.

Satu hal yang tak pernah mengerti, kenapa angin membawa rerintik hujan itu menyapu wajahku.. Wajah yang tak pernah tahu sebelumnya semua tentangmu, camar. Wajah yang tak pernah ingin tahu tentangmu, Camar.

Mata ini sudah terlalu sendu untuk terus menitikkan butirannya. Mata yang kau basahi namun tak pernah engkau membawakan sepucuk sapu tangan untuk mengusapnya. Mata yang masih mampu menampakkan kebahagiannya ketika ia menemukan mu, Camar.

Benci di tengah kerinduan ini sungguh membuatku tersungkur.. Aku.. yang tanpa menyadarinya telah menjadi Ahlimu.. Aku adalah spesialismu.. aku adalah bagian dari sebuah kehidupan yang ingin kutinggalkan, camar. Hadirlah kembali.. karena aku begitu merindukanmu ditengah rerintik gerimis manis yang kembali menyapu pandangku tentangmu.. Aku merindukanmu.. saat ini.. dan nanti.
Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

17 komentar

  1. duh mba.. malem-malem gini galau... move on dong hehehe.. aku nih lagi merangkai kembali dan menyusun puzzle-puzzle yang tadinya berceceran.. semangat mba.. keep smile :)

    BalasHapus
  2. cakep banget kata - kata nya :)

    BalasHapus
  3. Dalaaaaaaaaaam sekali ni mantaaap

    BalasHapus
  4. kebencian berujung suka...
    hati2 makanya nuel klo benci orang, tar lama2 jd suka lho, hihihi... Btw, camar skrg dmn yak??? *pura2 mikir..

    nuel, tulisanmu makin cakep nuel... salut saya,,,ttp menulis ya...

    BalasHapus
  5. mba inuel blog saya ganti lagi , yang kemarin lupa pasword nya
    http://aguzarielfebriansyah.blogspot.com/
    ini blog nya
    Plisss kunjungi yachhhh
    makasih ...

    BalasHapus
  6. mba inuel ni blog saya
    http://aguzarielfebriansyah.blogspot.com/
    resep masakan semua mba ..
    hehe
    kunjungi yachhhhh

    BalasHapus
  7. Jinta sejati datangnya dari kebencian. jika benci itu ada terus akan memberikan ingatan kepada orang yg dibenci. bandingkan kebencian terhadap orang tersebut dgn kebencian selain orang tersebut.
    banci berarti memberi ingatan.

    BalasHapus
  8. Hello nul, gw datang lg. Nich.... Mestinya judul artikel u di ganti jadi "Aku Kangen Padamu" hehehe......... kali, sory nich, apa u udah hijrah ke jakarta, ga mau tinggal dibali lagi, apa bali ga seindah wajah u nul, hahahahahaaa.........................

    BalasHapus
  9. jadi teringat saat2 remaja dulu :)

    BalasHapus
  10. Mengapa engkau membenci merindukanku, padahal aku juga disini merindukanmu, Kebencian mu menanamkan luka di hatiku,

    BalasHapus
  11. ane setuju ama koment diatas ane.

    Benci benci entar jatuh cinta

    BalasHapus
  12. Masih jaman mbak,, galau"an :P
    hehehe...
    tapi kata-katanya indah mbak,

    BalasHapus
  13. benci seseorang dan terjadinya rasa suka itu cerita yang sangat menyentuh karena terjadi pada kehidupan nyataku sendiri walau ceritanya agak berbeda.
    semangat ya mba
    salam kenal
    http://serumpun23.blogspot.com/

    BalasHapus
  14. setelah baca diatas .. hatiku makin galau/// :D tingkat dewa

    BalasHapus
  15. puisi yang cukup sedih... semoga hati penulis puisi ini tidak sama galaunya :D

    BalasHapus

Posting Komentar