Writing For Healing

Posting Komentar
Awalnya, saya hanya menganggap menulis hanyalah sebuah kegemaran yang tidak bisa saya tinggalkan sejak saya mengenal buku diary. Sampai beberapa lalu, buku diary saya sewaktu masih bekerja jadi pembantu masih ada dirumah emak. Saya baca lagi dong ya otomatis, ya... malu malu gimana gitu, soalnya isinya curhatan gak penting tentang hari-hari yang saya lalui. Namun ternyata, menulis bisa memberi saya banyak manfaat dalam mengurai masalah dan menyalurkan emosi yang dari pada saya sampaikan kepada orang lain dan itu belum tentu dapat solusi juga hehe.



Akhirnya, saya baru mengenal dan menyadari bahwa menulis ternyata bisa menyembuhkan dan mengurangi banyak beban dalam kepala. Ada hal-hal yang gak bisa kita sampaikan kepada orang lain secara terbuka bahkan kepada suami dan orang tua. Disanalah kata-kata bisa berperan membantu kita menyembuhkan.

Menulislah, nikmati


Kadang seseorang tidak dapat menulis satu kalimatpun karena banyak tekanan.Saya sendiri sering merasakan hal ini disaat kebanyakan hal yang pengen saya ungkapin dan malah akhirnya tidak satu kalimatpun bisa saya tuliskan. Jadi, hal kayak gini itu saya anggap sebagai masalah, karena gak bisa ngeluarin masalah yang ada dalam pikiran. Namun, diwaktu yang lain, saya benar-benar menikmati proses saya berbicara melalui tulisan yang akhirnya terekam dalam sebuah artikel di blog. Proses inilah yang membuat saya merasakan kelegaan yang luar biasa. Ya... keajaiban menulis mungkin ya..

Merasa lebih bahagia


Ada hal lain yang saya rasakan ketika menulis yang gak bisa dilihat oleh orang lain, kebahagiaan. Rasa ini cuma bisa dirasakan oleh orang-orang yang gemar menulis meski gak gemar membaca hehe, beda rasa lega antara menulis dan membaca. Pikiran tuh rasanya entengggg banget, kayak udah nglakuin hal hebat dalam kehidupan. Padahal ya cuma nulis doang, cuma itu yang dilakukan. Pernah gak sih kita merasakan perasaan yang berat karena memendam banyak masalah dan pikiran akan sesuatu. Merasa bersalah akan suatu kejadian, merasa risih dengan seseorang? Pasti pernah kan merasakan itu semua. Dan dengan menulis, hal-hal seperti ini bisa hilang begitu aja, minimal berkurang dan membuat pikiran jauh lebih enteng.

Kadang, saya sampai menangis saat menulis saking seriusnya curhat. Saking seriusnya menuangkan perasaan kedalam tulisan kadang ya air mata ikut juga ngalir. Dan itu otomatis, gak di paksakan, gak ada yang nyuruh. Ya.. saya berpikir, itu bentuk uap dari kesedihan haha.. lebay yaaa...

Sesungguhnya, Masalah adalah sebuah cerita


Saat kita sudah menulis semua kekesalan yang ada dalam hati, kita secara tidak langsung akan berkata kepada diri sendiri..

"Oh.... ternyata yang kemaren itu CUMA segini aja.. cuma satu kerikil yang gak besar besar banget, yang bisa saya lewatin dengan mudah"

"Oh.. ternyata masalah yang saya rasakan tak lebih besar dari masalah si A dan si B"

"Oh... ternyata... saya bisa melewati semuanya dengan mudah, saya mampu"

Dan oh.. oh yang lainnya yang akan membuat kita semakin bersyukur karena sudah menerima takdir tersebut.

Sesungguhnya, hanya kita yang bisa menyembuhkan diri sendiri


Dari pengalaman masa lalu, dengan tulisan saya bisa mengeluarkan banyak sekali masalah dalam kehidupan saya. Seolah punya temen curhat yang luar biasa baik dalam hal mendengarkan. Tanpa protes dan mengkritiki apa yang kita ungkapkan. Mereka hanya pendengar yang baik dan menerima kita apa adanya. Siapa sih yang gak suka diterima oleh orang lain? Semua orang senang dirinya bisa diterima oleh orang lain dengan segala kekurangan yang ia miliki, tidak terkecuali saya.

Kadang, saya juga merasa malu untuk curhat dengan suami yang bahkan kalau pas lagi nulis yang kayak gini di Blog saya malu buat diliatin. Jadi saya suka close my web page saat suami datang. Ya.. saya berhenti nulis sejenak hahaha.. selucu itu kan. Bisa terbuka sama tulisan tapi ngerasa malu juga kalau dibaca orang lain, termasuk suami sendiri.

Ya.. kadang kita memang butuh me time  untuk hal-hal remeh kayak gini. Sejujurnya saya gak punya banyak teman untuk diajakin ngobrol. Saya takutnya malah banyak ghibah kalau udah ngobrolin sesuatu sama orang lain. karena itu juga saya milih blog sebagai "tempat sampah" saya. Jadi, jangan anggap saya nulis di blog ini cuma mau nyari duit aja ya... ooo tidakkk.. meskipun itu juga benar, tapi awal mula saya ngeblog adalah karena saya cinta menulis. Dan saya bahagia saat menulis,saya lebih bisa menemukan diri saya sendiri dalam tulisan. Seperti saya mengungkapkan sesuatu..

"Oh... ini to saya kalau lagi jatuh cinta.."

"Oh.. ini to saya kalau lagi seneng.."

"Inikah saya kalau lagi suntuk..."

Dan tulisan-tulisan itu adalah saksi bagaimana saya hidup! Semoga suatu saat nanti saya bisa punya buku sendiri.. Aamiin..

Menulislah... Cobalah.. Dan temukan dirimu dalam bentuk yang lain.. yang mungkin kamu sendiri belum pernah menyadarinya.. Jadilah dirimu sebagai seseorang yang lebih bahagia.. Dengan menulis!
Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

Posting Komentar