PMS Itu Apa Sih? Gejala dan Cara Mengatasinya

Posting Komentar

PMS Itu Apa?

Pada saat teman-teman seusia saya sudah mengalami menstruasi di usia 10-11 tahun, saya justru agak sedikit terlambat. Dan menariknya, sayalah satu-satunya anak perempuan di kelas kami yang saat itu paling terlambat mengalaminya.

Karena semua teman-teman sebaya saya sudah mengalaminya, saya jadi agak sedikit minder dan malu, meskipun tidak ada orang yang langsung berkoar-koar kepada saya yang belum mengalami menstruasi.

Meski merasa gelisah tapi saya tetap berharap segera mengalaminya. Saat yang saya tunggu-tunggu itu akhirnya datang juga. Lebih tepatnya menjelang masa akhir sekolah kelas 3 MTS.

Jadi kalau dikira-kira, saya mendapatkan haid pertama di usia 14.

Bukan hanya itu, siklus haid saya juga tergolong tidak normal alias berantakan. Jika kebanyakan wanita akan mengalami siklus ini setiap sebulan sekali, saya justru mengalaminya, 3 bulan sekali, 4-6 bulan, atau bahkan sering setahun sekali.

Betul-betul berantakan. Dan, kondisi ini terus berlanjut sampai saya menikah dan punya anak.

Dulu sebelum menikah saya cuek saja, namun setelah berfikir tentang menikah dan punya anak, saya jadi merasa takut. Hingga saya memberanikan diri untuk pergi ke dokter dokter ahli kandungan di Surabaya. 

Bukan hanya 1, tapi 3 tempat berbeda saya datangi. Dari mulai klinik kandungan di dekat tempat kerja saya, sampai ke Rumah Sakit Dokter Soetomo.

Namanya orang awam, saya sempat merasa takut kalau nantinya tidak bisa punya anak saat menikah karena siklus haid saya yang tidak teratur ini. Tapi ternyata, waktu nikah saya langsung punya anak dong haha…

Haid dengan siklus yang tidak teratur ini membuat saya sering kesulitan membedakan antara darah haid dan darah karena faktor lain. Misal, darah akibat konsepsi dan lain sebagainya. 

Tapi untungnya durasi haid yang saya alami tidak ikut berantakan. Seperti wanita kebanyakan, saya juga mengalami haid selama kurleb 7 hari.

Nah awal mula saya haid, saya tidak merasakan PMS sama sekali, mau haid ya haid aja.

Gejala-gejala yang sering dikeluhkan seperti, perubahan mood, payudara sakit, ngidam makanan tertentu, kelelahan, depresi, dan uring-uringan hampir tidak pernah saya alami sama sekali.

Di tahun 2022 siklus haid saya mulai lebih teratur. Beberapa bulan ini siklusnya benar-benar normal. Tapi, sejak mulai mengalami siklus normal setiap bulan ini, saya justru kerap mengalami PMS.

Jadi, Sebenarnya Apa Sih PMS Itu?

Banyak banget meme yang menjadikan PMS ini buat guyonan atau lucu-lucuan di media sosial. Khususnya para suami yang rela ngasih apa aja buat istrinya saat dikasih tau dia sedang PMS.

PMS adalah singkatan dari Premenstrual syndrome. Sedangkan dalam bahasa Indonesia lebih dikenal sebagai Sindrom pramenstruasi atau “PMS” saja. 

Ini adalah kondisi dimana seorang wanita mengalami banyak hal baik secara psikis maupun secara fisik.

Dan ini terjadi setiap bulan saat haid akan datang. Berapa ciri gejala fisik saat PMS adalah:

  • Rasa nyeri pada payudara
  • Berat badan bertambah karena adanya retensi cairan
  • Sakit kepala 
  • Nyeri otot dan sendi
  • Kram
  • Perut perut kembung
  • Muncul jerawat
  • Sembelit atau diare
  • Beberapa orang mengalami sakit kepala

Dan untuk gejala perubahan perilaku diantaranya adalah:

  • Mudah lelah 
  • Sulit berkonsentrasi
  • Nafsu makan meningkat atau bahkan mengidam makanan makanan tertentu
  • Mudah marah 
  • Mudah menangis 
  • Gelisah berlebihan 
  • Gairah seks (libido) meningkat 
  • Depresi
  • Sulit tidur atau insomnia

Dan benar, beberapa kali saya sudah mengalami PMS dan itu menurut saya sangat berlebihan. Dan, ini saya alami sampai menstruasi hari pertama-hari kedua. Benar-benar pengennya rebahan aja haha.

Hal yang Harus Dilakukan saat PMS

Bagaimana kita tahu kalau itu adalah PMS? Pastikan selalu untuk mengingat tanggal datang bulan secara rutin agar PMS ini bisa diantisipasi dengan benar dan tidak menambah masalah buat orang lain.

Kalau sudah tau itu kebiasaan PMS, segera lakukan hal-hal yang menyenangkan dan hindari berkata-kata yang buruk, terlebih kepada pasangan dan anak-anak.

PMS itu apa? Berbagai gejala PMS cenderung berulang dengan pola yang mudah diprediksi. Demikian, perubahan fisik atau perubahan emosi yang kita alami akibat sindrom pramenstruasi biasanya bervariasi. Di satu saat, kita kadang-kadang merasa nafsu makan meningkat, namun di momen mens selainnya, mungkin saja yang kita alami justru perasaan ingin uring-uringan.

Tapi, seperti yang telah saya sampaikan di atas, jangan sampai kondisi ini mengambil alih hidup kita dan mengontrol kita. Untuk menghindari agar kita tidak mudah terbawa suasana PMS, kita perlu melakukan perawatan dan penyesuaian gaya hidup.

Karena menurut para ahli kesehatan, penyesuaian gaya hidup dan perawatan bisa membantu mengurangi atau mengelola gejala serta tanda-tanda PMS.

Setiap mengalami gejala PMS yang mengarah pada sakit perut yang tidak terkira, saya biasanya hanya rebahan sambil desain di Canva ataupun edit video dan yang pasti scroll media sosial. Di hari itu, saya meninggalkan semua aktivitas yang biasa saya lakukan seperti beresin rumah, memasak dan aktivitas lainnya.

Jadi, bisa dibilang waktu PMS itu waktu terbaik buat me time haha.. Jadi jika kalian tanya tentang PMS itu apa? Kita semua pasti sudah pernah mengalaminya. Semoga membantu yaa.. 

Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

Posting Komentar