#WorkFromHome, 7 Manfaat untuk Pasangan dan Keluarga

1 komentar
Sebelum virus corona datang dan mulai membabi buta mencari mangsa di Negara tercinta ini, bekerja dari rumah sudah menjadi kebiasaan saya dan suami. Menjadi seorang blogger dan bekerja melalui layar laptop, membuat kami sangat menghargai waktu. Kadang saya dan suami juga mikir, gimana ya orang yang kerjaannya ada diluar rumah. Sempat sih dulu suami kerja di luar rumah, sementara saya sendirian dirumah sama anak pertama Kinza. Ya.. melihatnya pagi, kemudian saat sore hari baru bisa melihat suami lagi dirumah. Kadang saya merasa khawatir karena kerjaannya yang berada diluar ruangan dengan mengendarai motor. Tapi sekarang, saya hampir tak pernah berpisah dengan suami, sama-sama berada dirumah sambil menjaga anak kami. Kalau ditinggal sebentar aja, rindu gitu rasanya haha.



#WorkFromHome saat ini diberlakukan karena mengurangi terjadinya penyebaran virus corona. Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya di blog Mrsjo.com yaitu tentang Cara menghindari Virus Corona dan bagaimana kita bisa mempertahankan imun tubuh agar tetap baik. Bekerja dirumah juga akan membawa banyak manfaat untuk pasangan yang jarang berada dirumah. Sampai tadi saya sempat melihat meme lucu,

"14 Hari kerja dirumah, Virus Corona negatif, Istri positif!"

Menggelitik sekali bukan? Saking jarang ketemunya sama pasangan mungkin ya jadi ya... tiap ketemu maunya deket terus hahaha. Kalau yang biasa dirumah ya biasa aja. Jadi.. apa aja sih keuntungan bekerja dirumah seperti yang udah kami jalani selama ini.

Bisa Menjaga dan Memahami Anak Bersama


Tugas menjaga dan mendidik anak bukanlah tugas ibu saja, melainkan juga menjadi tugas dan kewajiban ayah. Jadi, ada banyak hal yang harus didiskusikan dengan pasangan mengenai anak. Saya sering sekali mendiskusikan tentang anak kami terutama mas Kinza bersama. Saling mengingatkan kalau ada salah satu dari kami mulai terlihat uring-uringan sepanjang waktu. Mengingatkan untuk selalu memberi contoh yang baik seperti mengaji harus setiap hari karena kita butuh Al-Qur'an sebagai penghibur hati. Karena saya sendiri jika sudah mengaji, hati saya rasanya sangat gembira dan tenang, ketagihan.

Bukan hanya itu, setiap peristiwa yang dialami anak-anak juga harus menjadi pelajaran yang baik untuk mendidik akhlak yang mulia. Seperti cara berbicara kepada orang tua, orang yang lebih tua, paman bibinya, adeknya, kakek neneknya, kepada temannya dan juga kepada gurunya. Kami melakukannya bersama, saling setuju dan saling berdiskusi harus bagaimana jika anak melakukan sesuatu yang memang tindakannya perlu didiskusikan.

Jadi, ketika saya melihat banyak orang tua yang terpaksa meninggalkan anak-anaknya untuk mencari nafkah saya merasa bahwa saya tidak akan sanggup untuk menjaga anak-anak sendirian. Meskipun kami berada dirumah sepanjang hari, tetap saja anak-anak seperti gak pernah ketemu sama kami terutama sama Abi-nya yang kalau sedang bekerja didalam kamar suka ditutup pintunya. Pas Abinya keluar kamar gitu, mereka yang tadinya main atau nonton langsung berhambur minta gendong sama Abinya, kayak gak pernah ketemu hahha.. Ya.. begitulah anak-anak, memiliki sifat alami yang kadang bikin kita heran gak ketulungan.

Kesempatan untuk Banyak Ngobrol dengan Pasangan


Kadang, kesibukan bekerja, tuntutan kantor dan kurangnya waktu untuk ngobrol bareng pasangan membuat kita nggak enak hati. Kadang, masalah komunikasi ini yang bikin rumah tangga hambar dan gampang sekali saling marahan. Dengan #WorkFromHome, kesempatan untuk melakukan hal-hal kecil bersama sambil ngobrol sesuatu yang nggak penting adalah sesuatu yang gak boleh dilewatkan. Quality time bukanlah hanya tentang waktu bersama diakhir pekan tapi berapa banyak waktu yang bisa kita berikan untuk pasangan dan keluarga. Kita gak mungkin bisa mengatur pembicaraan kepada pasangan dengan waktu yang terbatas. Karena pembicaraan yang natural dan tidak direncanakan adalah obrolan yang justru bisa mengena di hati.

Suami jadi tahu, seberapa berat pekerjaan istri dirumah


Beberapa waktu lalu, suami saya tiba-tiba nyerocos secara gak sengaja karena membaca sebuah artikel. Kata suami saya:

"Suami yang pengen lihat istrinya tampil cantik dirumah dengan pakaian yang "layak" dan modis pasti nggak pernah dirumah, jarang gimana lihat istrinya bekerja"

Saya kaget dong si Mas bilang gitu ya kan... Saya juga seorang istri yang ingin terlihat cantik di depan suami. Tapi apalah kita kalau hanya  pakaian kebesaran seorang ibu yang berupa daster adalah pakaian yang paling nyaman digunakan saat berada dirumah. Terutama sambil mengerjakan pekerjaan domestik ibu rumah tangga. Pakaian yang digunakan pasti yang itu-itu aja karena saking nyamannya.

Tidak salah seorang suami menuntut istrinya untuk terlihat cantik dan menarik saat suami pulang bekerja. Tapi suami juga harus memaklumi kalau istri belum mampu dengan maksimal mengejakan itu semua. Yang kadang suami pulang, kitanya masih mau keringet, rumah gak juga bersih ditambah belum ada masakan yang dihidangkan. Mood anak-anak adalah kunci pekerjaan ibu sukses atau enggak. Apalagi kalau kakak dan adek gak mau diem dan saling bikin nangis, hmmmm... bisa dah itu dibayangkan :D.

Istri Lebih kreatif 


Dengan adanya suami dirumah, maka waktu yang dimiliki oleh istri akan terasa lebih longgar karena ada yang membantu megawasi anak-anak dirumah. Dengan begitu, ibu-ibu akan memiliki peluang untuk bekerja dari rumah yang bisa menghasilkan. Ya... kayak saya sih yang gak pernah keluar rumah, jadi opsi untuk nulis adalah cara saya menghasilkan uang tambahan. Pekerjaan rumah bisa diatasi meskipun nggak rapi-rapi banget, makanan untuk anak dan suami bisa tercukupi dengan baik. Bukankah itu memang tugas wanita yang sudah menikah?

Ternyata, Bukan hanya Cinta saja yang harus dibagi dengan Pasangan


Menjalani pernikahan selama 6 tahun, saya mengalami banyak sekali perubahan dalam hidup dan pemikiran. Yang tadinya saya adalah pribadi yang terkesan cuek dan berantakan, kini saya menjadi jauh lebih kalem dan sikap peduli jauh lebih tinggi. Mungkin memang karena saya memiliki rasa cinta kepada suami meski gak sebanyak dulu saat saya masih menyukainya sebagai teman. Sekarang, rasa cinta saya berbeda, jauh berbeda dari sebelumnya.

Kami saling berbagi rasa cinta bukan untuk kami berdua. Kami memiliki cinta yang juga dibagi untuk Ayah Mama, Bapak Emak juga adek adek kami. Dan untuk mewujudkan cinta yang begitu banyak tersebut, harus ada kesadaran atas posisi dimana diri kita berada. Dan kami, senang melakukan itu semua, rela serta ikhlas. Dan #kerjadirumahaja membuat kami semakin yakin bahwa kami memiliki visi misi kehidupan yang sama, membagi segalanya yang memang harus dibagi.

Memang, dalam pernikahan ada banyak sekali hal yang harus dibagi kepada pasangan selain cinta dan kasih sayang, dan saya berulang kali berpikir, luasnya hal yang harus dipikirkan bersama adalah salah satu cara agar sepasang suami istri menjadi harmonis. Jadi.. sebagai pasangan setidaknya kita harus membagi

Berbagi Beban


Jadi, dalam rumah tangga seseorang tidak lagi hanya memikirkan dirinya sendiri melainkan sudah pemikiran berdua. Saat pertama berumah tangga memang mungkin ego diri sendiri lah yang harus menang. Namun seiring berjalannya waktu, setiap kita memiliki pemikiran tentang suatu hal, maka itu harus dibagi dengan pasangan hidup untuk didiskusikan. Kebanyakan pasangan yang menikah masih melakukan pemikirannya sendiri tanpa meminta pertimbangan pasangannya. Khususnya kaum saya, wanita.. yang jika melakukan tindakan apapun haruslah dengan persetujuan suami dahulu. Contohnya, hal kecil kayak potong rambut misalnya, kalau suami gak ngizinin ya kita harus manut dan nurut. Dan itu adalah kewajiban. Selain itu, ada hal lain yang juga harus dibagi dengan pasangan, diantaranya adalah:


  • Pikiran
  • Kepedulian
  • Cara mengasuh Anak (tentu saja)
  • Rincian hutang
  • Nasehat
  • Kesabaran
  • Tugas rumah
  • Rahasia
  • Kebahagiaan dan tentu saja kesedihan

Dan itu semua, bisa dibicarakan jika kita berada dekat dengan pasangan dengan banyak waktu. Itulah mengapa WorkFromHome sangat baik untuk memperbaiki dan menambal lubang-lubang yang kurang antar pasangan.

Bukan hanya tentang pasangan, Anjuran untuk Menjaga Jarak adalah hal baik


Mungkin Allah ingin mengingatkan kita semua, bahwa perlunya menjaga jarak satu orang dengan yang lainnya termasuk kepada orang yang bukan orang yang seharusnya kita bisa dekat dengannya. Saya sejak dulu agak heran memang dengan kebiasaan orang-orang (saya melihat artis-artis) yang dengan gampangnya menyapa dengan cipika cipiki sembarangan. Ditambah lagi dengan pelukan yang menurut saya kok nggak pantes gitu ya. Boleh sih, cuma kalo laki ke perempuan begitupun sebaliknya, apa nggak risih dan suami atau istrinya apa ya nggak cemburu gitu. Ya.. saya tau sih, mereka berhak ngapain aja, mungkin dah kebiasaannya.. Semoga perintah menjaga jarak ini bisa seterusnya diberlakukan ya..
Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

1 komentar

  1. Yang penting ambil hikmah nya ya ๐Ÿ˜ husnudzon kepada Allah ๐Ÿ˜‡

    BalasHapus

Posting Komentar